Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kajian secara mendetail terhadap filsafat matematika, relasi filsafat matematika dengan pembelajaran, serta mengungkap problem dalam pembelajaran matematika dari perspektif filsafat matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan literatur review yakni dengan melakukan kajian terhadap beberapa artikel yang berbicara mengenai filsafat matematika serta problem-problem dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa filsafat matematika merupakan refleksi terhadap ilmu matematika itu sendiri sekaligus mempertegas makna dari suatu kebenaran dalam matematika. Cakupan dalam filsafat matematika dapat dikategorikan ke dalam 4 cabang ilmu yakni epistemologi matematika, ontologi matematika, metodologi matematika, dan logika matematika. Ditinjau dari filsafat matematika, pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari input, process, dan output tidak bisa lepas dari peran dan kedudukan filsafat matematika. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dapat diakibatkan karena tidak tersambungnya peran dari ilmu filsafat matematika dalam proses pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pendidikan dasar di Bengkayang serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan strategi pembelajaran pendidikan dasar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan wawacara, studi literatur, observasi dan angket. Subjek penelitian adalah guru SD di sekolah dasar dengan tingkat akreditasi yang berbeda di wilayah Bengkayang, yakni SDN 2 Sungai Betung, SDN 2 Bengkayang, SDN 12 Sengkabang dan SDN 11 Kelampe. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ke 4 SD tersebut belum dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, selain itu juga diperoleh data bahwa pengenalan dan penggunaan model pembelajaran masih sangat minim. Melalui hasil penelitian diketahui bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan rendahnya penggunaan teknologi dan model dalam proses belajar yakni kompetensi guru, iklim sekolah, dan fasilitas di mana ke tiga faktor tersebut saling berkaitan satu sengan yang lain. Sedangkan tingkat akreditasi sekolah pada kenyataannya tidak menjadi faktor pendorong penerapan pembelajaran berbasis teknologi
Proses pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat. Seorang guru, harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang baik sehingga mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dibutuhkan pemahaman terkait strategi mengajar serta penguasaan terhadap media ajar. Pembelajaran yang efektif terlihat dari bagaimana pembelajaran tersebut dapat menjawab kebutuhan siswa, serta tuntutan kemajuan jaman. Pelatihan pemanfaatan teknologi dalam mengajar menjadi hal yang tepat mengingat pendidikan di Indonesia harus dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, terlebih lagi di tengah situasi saat ini yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka langsung karena merebaknya virus Covid-19. Pemanfaatan teknologi dalam mengajar akan mendorong guru untuk menciptakan proses pembelajaran berbasis teknologi. Pelatihan ini dilakukan pada guru di SDN Wulungsari dengan fokus pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring. Melalui kegiatan pelatihan ini, ada peningkatan kemampuan pada para guru di SDN Wulungsari dalam hal pengelolaan pembelajaran berbasis teknologi di mana kemampuan tersebut berada pada kompetensi pedagogik.
Tujuan dari penulisan penelitian best practice ini adalah untuk mengadapi pembelajaran daring di kondisi pandemi covid-19. Dalam menghadapi kondisi tersebut, Kepala Sekolah SDN Sojopuro memberikan pelatihan kepada guru-gurunya dalam membuat video pembelajaran yang nantinya dapat diakses setiap siswa SDN Sojopuro dari rumah masing-masing. Upaya pelatihan pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran untuk siswa-siswa SDN Sojopuro tersebut tentunya dengan harapan adanya peningkatan hasil belajar siswa SDN Sojopuro dan terjadi peningkatan bagi guru-guru SDN dalam hal kemampuan pengelolaan dan penerapan teknologi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Pelatihan dan edukasi terkait pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran dilakukan secara sistematis dan terstruktur yang akan sangat membantu guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan terarah dalam pembelajaran daring atau study from home. Adapun rangkaian kegiatan dalam proses pelatihan pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran di SDN Sojopuro dilakukan melalui tiga (3) tahapan utama, yakni tahap 1 (diskusi), tahap 2 (tutorial), dan tahap 3 (observasi dan evaluasi). Program pelatihan dengan tema “Pembuatan Video Pembelajaran sebagai Media Pembelajaran dalam masa Pandemi Covid-19 di SDN Sojopuro” dilaksanakan dengan lancar dan mendapatkan apresiasi yang sangat bagus dari para peserta, yakni guru-guru SDN Sojopuro. Hal tersebut dibuktikan dengan peran aktif dan antusias para guru SDN Sojopuro dalam membuat dan menyelesaikan video pembelajaran. Melalui pemahaman dalam pembuatan video pembelajaran dan pemilihan media daring, dapat dirancang sebuah pembelajaran yang menarik yang dapat membantu proses pembelajaran selama siswa melakukan study from home dalam era pandemi covid-19. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan dapat menjadi wadah dalam mengembangkan kemampuan guru untuk membuat video pembelajaran yang baik sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran selama siswa melaksanakan belajar dari rumah atau study from home.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, kondisi ini tentuya menjadi fokus oleh setiap instansi pendidikan untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan sesuai kebutuhan. Namun sayangnya upaya tersebut belum maksimal di SDN 10 Melakos, dengan demikian dilakukan program pendampingan untuk merancang pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. SDN 10 Melakos yang berlokasi di Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu SD yang dapat dikatakan berlokasi di perbatasan mengingat Kabupaten Bengkayang merupakan wilayah yang berbatasan dengan Malaysia. Berdiri di wilayah perbatasan membuat para guru di SDN 10 Melakos terus berjuang terlebih lagi kondisi sekolah yang masih tergolong SD Mini yang berarti masih dalam tahap perkembangan tentunya memberi tantangan tersendiri. Program Pengabdian yang diberikan dengan fokus pelatihan pemilihan model pembelajaran sekaligus mengembangkan dan membuat bahan ajar menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN 10 Sungai Betung. Program Pengabdian yang dilakukan dalam beberapa tahapan yakni diskusi, tutoria, dan observasi-evaluasi memberikan dampak positif. Program ini dapat berjalan dan berakhir dengan baik dengan hasil meningkatnya pemahaman guru terkait penggunaan model pembelajaran serta pemanfaatan bahan ajar. Dengan demikian proses pembelajaran dapat lebih bervariatif dan berujung pada meningkatnya kualitas pembelajaran di SDN 10 Melakos.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.