Sistem rekahan yang merupakan media bagi fluida panas bumi untuk muncul ke permukaan dapat didelineasi dengan kelurusan pada citra Kelurusan-kelurusan yang diperoleh dari hasil analisis citra sangat membantu dalam analisis struktur geologi, tetapi hal tersebut belum cukup dalam suatu kegiatan eksplorasi panas bumi. Perlu juga diketahui bagian mana yang memiliki struktur geologi paling intensif dan pola umum dari struktur geologi yang berkaitan dengan pembentukan sistem panas bumi daerah tersebut. Peta kerapatan kelurusan landsat. landsatlineament density map Analisis kelurusan struktur di daerah panas bumi Candi Umbul-Telomoyo menunjukkan bahwa anomali kerapatan struktur geologi yang tinggi dan diperkirakan sebagai daerah prospek panas bumi adalah di bagian utara kerucut muda Gunung Telomoyo. Anomali ini tersebar dari lereng baratlaut kerucut muda Gunung Telomoyo ke utara-timurlaut sampai daerah Keningar dan Candi Dukuh dengan luas 39 km serta di sekitar manifestasi Candi Umbul dengan luas 7 km . Hal ini didukung oleh kondisi geologi permukaan berupa pemunculan manifestasi mata air panas dan sebaran batuan ubahan bertipe argilik hingga argilik lanjut yang diasumsikan sebagai hasil interaksi fluida hidrotermal dengan batuan sekitar melalui jalur-jalur rekahan.
Pembentukan sistem panas bumi di daerah Kadidia dan Kadidia Selatan diperkirakan berhubungan dengan aktivitas tektonik yang masih aktif yaitu pada segmen sesar Palu Koro. Hal ini memungkinkan sistem panas buminya mempunyai manifestasi dan reservoar yang bertemperatur tinggi. Litologi daerah ini didominasi oleh batuan plutonik dengan jenis granit dengan bagian depresinya diisi oleh endapan permukaan. Ditemukannya manifestasi air panas dan tanah panas bertemperatur mendidih di Kadidia Selatan mengindikasikan sistem ini mempunyai temperatur reservoar yang tinggi. Panas yang tinggi ini dipicu oleh aktivitas tektonik yang masih aktif yang memanaskan kembalibatuan granit. Temperatur reservoar daerah Kadidia Selatan diperkirakan 240C dengan pembentukan fluida panas bumi yang berasal dari pencampuran dengan fluida magmatis. Sedangkan daerah Kadidia yang memiliki temperatur yang lebih rendah, sistem panas bumi ini diperkirakan berhubungan dengan sirkulasi dalam dimana air meteorik terpanaskan oleh batuan panas yang kemudian muncul di permukaan sebagai air panas, dengan temperaturreservoar daerah Kadidia diperkirakan 130 o C s.d 140 o C. Sistem panas bumi Kadidia dan Kadidia Selatan diperkirakan mempunyai reservoar yang berbeda. Hal ini terlihat dari karakteristik geokimia fluida yang berbeda seperti komposisi unsur-unsur utama, unsur-unsur konservatif, daya hantar listrik, dan isotop. Litologi batuan yang berbeda serta adanya sesar yang membatasi kedua sistem ini juga menegaskan bahwa kedua daerah ini mempunyai reservoar yang berbeda. Namun untuk mengetahui apakah kedua daerah ini mempunyai sistem yang sama atau tidak, belum dapat diketahui karena membutuhkan kajian lebih lanjut.
Survei geosain dan pemboran empat sumur landaian suhu di daerah Gunung Ungaran dilakukan secara terpisah dan dikerjakan oleh konsultan yang berbeda, akibatnya tidak ada laporan hasil survei yang terpadu. Hasil kompilasi pengolahan, analisis dan interpretasi ulang data survei terdahulu menunjukan tiga kelompok daerah panas bumi di sekitar Ungaran yaitu Gedongsongo, Nglimut dan Kendalisodo. Laporan terdahulu memperkirakan potensi Ungaran 100 MWe. Hasil review data survei memperlihatkan prospek panas bumi Gunung Ungaran berada di sekitar daerah Gedongsongo dan Nglimut dengan total luas prospek 10 km2 dan perkiraan potensi terduga 110MWe.
Penyelidikan dan penelitian geosain di daerah panas bumi Gunung Ungaran telah banyak dilakukan namun belum menghasilkan suatu model konseptual terpadu. Hasil kompilasi data penelitian terdahulu menunjukkan tiga kelompok daerah panas bumi di sekitar Ungaran yaitu Gedongsongo, Nglimut dan Kendalisodo dengan manifestasi berupa mata air panas, fumarol, tanah panas, dan batuan ubahan. Model konseptual panas bumi Gunung Ungaran menggambarkan geometri sistem panas bumi yang mencakup batuan penudung, reservoir, batuan dasar, sumber panas, serta isotermal dari kompilasi seluruh data yang ada.
Satuan batuan penyusun sumur landaian suhu KPH-1 Kepahiang terdiri dari empat jenis batuan, yaitu : Andesit, Breksi Tufa, Skoria dan Basalt yang beberapa diantaranya terubahakibat aktivitas hidrotermal dengan intensitas lemah hingga sedang. Berdasarkan kelompok mineral ubahan yang hadir, kedalaman 0 – 98,40 m merupakanoverburden, kedalaman 98,40 – 452,20 m dikelompokkan kedalam lapisan penudung panas(clay cap) dengan tipe ubahan argillic. Indikasi munculnya kelompok mineral-mineralbertemperatur tinggi belum dijumpai hingga kedalaman terakhir, hal ini menunjukkan bahwalitologi sumur landaian suhu KPH-1 hingga kedalaman terakhir masih berada pada zona batuanpenudung (clay cap).Permeabilitas batuan dari beberapa conto inti bor terpilih berkisar antara 0,20 hingga 143,26mDarcy dengan nilai tertinggi didapatkan dari conto inti bor di kedalaman 410 m. Sedangkanporositas antara 2,39 % hingga 21,53 % dengan nilai tertinggi juga didapatkan dari conto inti bordi kedalaman 410 m. Pada kedalaman ini batuan memiliki permeabilitas dan porositas baik. Konduktivitas panas batuan pada sumur KPH-1 berkisar antara 1,43 – 1,77 W/mK. Temperaturformasi (Initial Temperature) di kedalaman 100 m, 257 m, 380 m, dan 450 m masing-masingadalah sebesar 20°C, 40,12°C, 52,66°C, dan 107°C. Nilai landaian suhu (thermal gradient)pada sumur KPH-1 sebesar 19,11°C/100 meter.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.