Setiap keluarga pastinya memiliki impian atau mimpi untuk memiliki keluarga yang utuh dan lengkap sebagaimana mestinya, memiliki seorang ayah dan ibu yang lengkap dalam keluarga. Sebelum beranjak pada sebuah keluarga pasti ada dua pihak yang memutuskan untuk menjadi keluarga atau bersatu dalam pernikahan yang kudus. Melalui sebuah pertemuan seorang Pria dan wanita maka akan berujung sampai pada pernikahan kudus , ada banyak factor yang menyebabkan adanya perceraian dalam rumah tangga , hal ini biasanya terjadi pada mereka yang tidak memiliki dasar iman yang kuat atau kurangnya pemahaman kepada kebenaran firman Tuhan, atau beberapa persoalan yang di jumpai peneliti pada penelitian ini. Penelitian ini adalah studi kasus dalam menangani atau mencegah perceraian pada keluarga, keluarga secara khusus keluarga kristen yang sudah di berkati di gereja . Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi . adapun penanganannya menggunakan strategi konseling kognitif. Hasil analis menunjukan beberapa kasus konseling kognitif efektif dalam menangani Kasus Mencegah Perceraian pada pasangan muda yang sudah di berkati secara sah di gereja.
The outbreak of the covid-19 outbreak made religious affiliation and the practice of church organizations transition to present stewardship and herding ministry virtually. The enactment of Social and Psychological distancing as well as the temporary closure of houses of worship have opened new patterns in online interaction. This has become a phenomenon in the process of church communication on online media called the internet. It is undeniable that humans with any religious background are still sociological creatures. This is consistent with Martin Heidegger's term that humans as Dasein, where Dasein's behavior is active involvement with everyday objects. Like relationships with other people, objects, and with himself (reflective). The purpose of this paper is to find out the relevance of the Pastoral mandate in the current pandemic and is it effective in the future? This study is a critical analysis to try to understand the meaning of a situation or event from a holistic perspective.Abstrak: Merebaknya wabah covid-19 membuat afiliasi agama dan praktik organisasi gereja bertransisi untuk menyajikan penatalayanan serta pelayanan penggembalaan secara virtual. Pemberlakuan Social dan pshyscal distancing serta penutupan sementara rumah ibadah secara public telah membuka pola baru dalam interaksi secara daring. Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi gereja pada media online yang disebut internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan latar belakang agama apapun masih menjadi makluk sosiologis. Hal ini sesuai dengan sebutan Martin Heidegger bahwa manusia sebagai Dasein, dimana perilaku Dasein adalah keterlibatan secara aktif dengan objek keseharian. Seperti hubungan dengan orang lain, benda, maupun dengan dirinya sendiri (reflektif). Tujuan dari paper ini adalah untuk menemukan relevansi amanat penggembalaan pada masa pandemic sekarang dan efektifkah secara berkelanjutan untuk waktu yang akan datang? Penelitian ini bersifat Analisis kritis untuk mencoba memahami pemaknaan situasi atau peristiwa dari sudut pandang yang utuh.
Indonesia has begun to enter the Industrial 4.0 era. Preparation of resources must be started early to face this implementation. The adoption of Industry 4.0 causes significant changes in technology, ways of thinking, and social and economic structures. These changes will certainly affect the church in its main task of carrying out God's mission in Indonesia. The church must prepare from now on and not wait for the implementation of Industry 4.0 to affect the church. The purpose of this paper is to provide an understanding of the challenges that occur and the transformation strategies that need to be applied by the church. The transformation carried out will enable the church to read and act accordingly when the Industrial 4.0 era is fully implemented (fast and agile capability). This study uses a narrative analysis method by looking at the challenges faced and implementing the right strategy from a complete perspective. As a result, God's mission remains the same but with the right strategy so that it can be applied in carrying out missions in the era of the Industrial Revolution 4.0.AbstrakIndonesia mulai memasuki era Industri 4.0. Persiapan sumber daya harus dimulai semenjak dini untuk menghadapi penerapan ini. Penerapan Industri 4.0 menyebabkan terjadinya perubahan dalam teknologi, cara berpikir, serta struktur sosial dan ekonomi yang signifikan. Perubahan tersebut dipastikan akan mempengaruhi gereja dalam tugas utamanya menjalankan misi Allah di Indonesia. Gereja harus mempersiapkan diri semenjak sekarang dan tidak menunggu penerapan Industri 4.0 akan mempengaruhi gereja. Tujuan tulisan ini memberikan pemahaman tantangan yang terjadi dan strategi transformasi yang perlu diterapkan oleh gereja. Transformasi yang dilakukan akan menjadikan gereja mampu membaca dan bertindak menyesuaikan diri di saat era Industri 4.0 diterapkan secara penuh (fast and agile capability). Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif dengan melihat tantangan yang dihadapi dan penerapan strategi yang tepat dari sudut pandang yang utuh. Hasilnya, misi Allah tetap sama namun dengan strategi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam melakukan misi di era revolusi Industri 4.0.
Kepemimpinan adalah suatu seni yang usianya setua umur manusia di bumi. Kepemimpinan merupakan sarana pencapaian visi dan kesuksesan suatu organisasi, sehingga diperlukan kualifikasi kepemimpinan yang baik. Penulis melakukan analisis terhadap kehidupan Nehemia karena Nehemia merupakan tokoh pemimpin berhasil membangun kembali tembok Yerusalem yang telah rusak dalam waktu yang relatif cepat. Penulis melakukan analisis pustaka terhadap teks Alkitab dan berbagai literatur yang relevan dengan topik tersebut. Penulis mencoba menemukan kualifikasi yang dimiliki oleh Nehemia sehingga ia dapat menjadi pemimpin yang inspiratif
su mengenai lesbian, gay, biseksual dan transgender menjadi fenomena yang terjadi selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, walaupun ternyata bahwa isu ini sudah bukan merupakan produk dari modernitas. Mengingat bahwa Kelompok usia yang rentan dijangkiti oleh fenomena ini adalah para remaja sehingga penting untuk disikapi oleh orangtua Kristen. Selanjutnya perkembangan teknologi dan arus dari era digital tidak dapat terhindarkan yang disadari atau tidak juga sebagai media yang berpotensi menularkan budaya-budaya barat yang berkaitan dengan isu LGBT. Design penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu orangtua dalam mengantisipasi penyimpangan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) pada remaja sedini mungkin. Diharapkan melalui penelitian ini Orangtua dapat mengoptimalkan didikan dan fungsinya dalam pendidikan remaja di keluarga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.