Rusa merupakan salah satu sumber daya genetik yang ada di Indonesia. Keberadaan populasi rusa timor semakin menurun sebagai akibat adanya perburuan liar untuk berbagai kepentingan. Usaha yang dilakukan agar populasi rusa di alam tetap lestari ialah dengan melakukan pengembangan rusa timor melalui konservasi ex situ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi rusa timor dan sistem pemeliharaan pada penangkaran di Kota Kupang. Sampel yang digunakan adalah 35 ekor rusa timor yang dipelihara pada dua penangkaran di Kota Kupang. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan pengukuran menggunakan pita ukur meliputi: pengukuran panjang badan (cm), tinggi badan (cm), lingkar dada (cm), panjang ekor (cm), panjang telinga (cm), panjang kepala (cm), panjang ranggah (cm), dan bobot badan (kg) menggunakan rumus winter. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara rusa timor jantan dan betina. Secara morfologi, rusa timor jantan memiliki warna dasar kuning kecoklatan pada seluruh area tubuh dan tidak memiliki corak tertentu, sedangkan rusa timor betina memiliki warna coklat, dan berwarna coklat keabuan pada area ventral yaitu bagian kaki, perut, dagu dan bagian bawah leher. Secara morfometri, menunjukan adanya perbedaan nyata pada bagian-bagian luar tubuh rusa jantan dan betina yaitu : bobot badan, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi badan. Rusa timor dewasa di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan rusa timor dewasa di Manokwari. Anak rusa timor di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan anak rusa timor di Ciawi. Sistem pemeliharaan rusa timor pada dua kawasan penangkaran di Kota Kupang merupakan penangkaran semi terkurung (mini ranch) yang dipelihara di area pekarangan rumah.
Sumba Ongole cattle (Bos indicus) is a superior livestock commodity in East Nusa Tenggara Province, especially on the island of Sumba. Cattle have a forestomach consisting of the rumen, reticulum, and omasum. This forestomach plays an important role in carbohydrate fermentation. This study aims to determine the distribution of neutral carbohydrates in the forestomach of Sumba Ongole cattle. Six samples of the rumen, reticulum, and omasum were collected from East Sumba Slaughter House. The tissue was fixed in formalin 10 %, continued with processed histologically and PAS staining. The result showed that neutral carbohydrates distributed in the tunica mucosa and tunica muscularis rumen, reticulum, and omasum with a weak (+) to strong (+++) reaction intensity staining. The factors that influence the difference in color intensity in each tunica of the rumen, reticulum, and omasum are related to the function and mucus secretion of each cell.
Ayam hutan merah merupakan salah satu satwa endemik di Pulau Timor yang telah mengalami penurunan populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologi dan distribusi karbohidrat netral pada esofagus dan proventrikulus ayam hutan merah (Gallus gallus). Bahan utama penelitian ini berupa potongan tiga sampel jaringan esofagus dan proventrikulus. Ayam dimatikan dengan dislokasi servikal untuk mengambil organ esofagus dan proventrikulus yang difiksasi dalam formalin 10%. Struktur histomorfologi organ diidentifikasi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan distribusi karbohidrat netral dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS). Hasil penelitian menunjukkan struktur histomorfologi esofagus terdiri empat lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia. Struktur histomorfologi pada proventrikulus terdiri empat lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Distribusi karbohidrat netral pada kelenjar esofagus menunjukkan reaksi positif kuat sedangkan lamina epitel serta jaringan ikat longgar di lamina propria dengan reaksi positif lemah, dan pada proventrikulus terlihat reaksi positif kuat pada sel-sel yang melapisi epitel dan rongga kelenjar tubular sederhana. Kata kunci: Ayam Hutan Merah, Esofagus, Proventrikulus, Karbohidrat netral.
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desaCamplong II melalui sistem peternakan rakyat dengan mempergunakan jenis kambing yang tingkat reproduksinya tinggi, cepat tumbuh, bobot badan yang besar, dan jumlah karkas yang lebih banyak. Peternak di desa Camplong II merupakan peternak kecil dengan mayoritas hewan yang dipelihara selama ini adalah sapi. Adapun kendala yang dihadapi oleh peternak desa Camplong II berupa keterbatasan modal dari peternak yang bersangkutan, mengingat harga sapi bakalan, sapi dara, sapi indukan, dan sapi pejantan cukup mahal. Selain keterbatasan modal, manajemen pemeliharaan ternak di desa Camplong II masih sangat tradisional, demikian pula manajemen kesehatan hewan belum optimal, sehingga kasus penyakit ternak banyak terjadi.Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi penyuluhan, penyerahan kambing indukan dan pejantan beserta peralatan kandang kepada peternak, serta pendampingan masyarakat dan monitoring secara berkelanjutan. Kesimpulan yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak tentang keunggulan ternak kambing PE dan sistem pemeliharaan kambing PE, adanya perbaikan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan ternak, serta kelompok peternak memiliki modal wirausaha secara berkelanjutan.
Timorese fruit bat(Pteropusvampyrus)is the only fly mammalian with its unique behavior which hanging upside down inspite of its pregnancy. This research is aimed to reveal the morphology of the Timorese fruit bats and the distribution of neutral carbohydrate within this organ. Three uterus samples derived from three different Timorese fruit bats were used in the research.Both macroscopical and microscopical examinations using H&E and PAS methods were applied. Macroscopically, Timorese fruit bats showedsoft reddish white duplex uterus. Meanwhile microscopically, endometrium consisted of epithelial layer and lamina propria and was the place where simple tubular glands located. The epithelial layer comprised of simple cylindric secretory cells and ciliated cells. Neutral carbohydrate distribution was seen within this epithelial layer. Myometrium was a thick circular smooth muscle layer which consisted of smooth muscle separated by collagen and elastic fibre. Perimetrium was a visceral layer and consisted of mesothelial cells.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.