Media berbasis elektronik atau yang sering disebut dengan e-modul adalah media pembelajaran yang menyajikan visualisasi yang dapat diakses melalui media elektronik. Sejauh ini E-modul sudah banyak dikembangkan dengan beberapa metode. Tenaga pendidik juga harus menguasai perkembangan media pembelajaran yang nantinya akan membantu proses belajar dan mengajar yang efektif dan mencapai kompetensi mata elajaran. Simulasi digital merupakan mata pelajaran C2 atau mata elajaran wajib di kelas X SMK. E-modul ini akan diterapkan dimata pelajaran simulasi digital dengan berbagai metode pengembangkan media pembelajaran. Hasil yang diperoleh antara lain yaitu tentang bagaimana keefektifan penggunaan E-modul yang diterapkan di SMK khususnya pada mata pelajaran simulasi digital yang dilaporkan sangat baik. Penggunaan E-modul berdampak positif terhadap hasil belajar siswa dan memperoleh respon siswa yang tinggi
Kompetensi dasar merupakan identitas keahlian yang harus dimiliki oleh setiap lulusan, terutama lulusan pendidikan tinggi. Seperti, lulusan vokasi Teknik Elektro yang wajib memiliki standar minimum pengetahuan keteknik elektroan, seperti rangkaian listrik, rangkaian elektronika, dan seterusnya. Sebagai suatu identitas, maka kompetensi ini haruslah tetap melekat kepada setiap individu lulusan setelah pendidikan diselesaikan. Penelitian ini menunjukan suatu pendekatan stake holder’s need di dalam memahami pentingnya kebutuhan kompetensi dasar bagi setiap lulusan vokasional teknik elektro-UNP. Data yang didapatkan selama penelitian didapatkan bahwa penguasaan seluruh kompetensi dasar oleh setiap lulusan akan memudahkan mereka di dalam menyelesaikan setiap persoalan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang lulusan mereka, baik itu keterkaitannya sedikit ataupun banyak. Lebih lanjut lagi, lulusan-lulusan tersebut selalu mampu menyingkapi setiap permasalahan yang terjadi melalu pendekatan dasar dan ideal yang selalu menjadi ciri khas dari mata kuliah-mata kuliah kompetensi dasar. Dari hasil penelitan ini, tersimpulkan bahwa penting sekali untuk bisa dipastikan bahwa setiap kurikulum harus mampu memastikan bahwa kompetensi dasar yang ada di dalamnya akan tetap melekat di diri lulusan dan menjadi identitas kompetensi bagi mereka nantinya.
Sebagian besar lulusan sekolah menengah kejuruan belum bisa memenuhi kebutuhan dan tuntutan dunia usaha dan dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara langsung evaluasi pelaksanaan program pembelajaran produktif bidang ketenagalistrikan di SMK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluasi (evaluastion research). Penelitian ini terfokus pada aspek pelaksanaan program pembelajaran produktif Instalasi motor listrik yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti ,dan penutup. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pembelajaran produktif tergolong pada kriteria baik. Artinya, pelaksanaan program pmbelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum terlaksana sesuai dengan standar proses yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena rendahnya kompetensi. Perlu adanya tinjauan kembali dan perbaikan terhadap aspek-aspek yang belum terpenuhi di dalam pelaksanaan pembelajaran produktif yang dilaksanakan oleh guru dan juga dibutuhkannya peningkatan kompetensi pedagogik guru agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan mampu mencetak lulusan SMK yang berkompetensi. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
The teacher becomes the main actor in the learning process, especially in vocational education, namely productive learning which has its own characteristics that cannot be equated with adaptive and normative learning. This research aims to analyze directly the pedagogical evaluation of teachers in planning learning activities in vocational school in the field of electricity. This study used the Countenance Stake evaluation research method. This research focuses on one aspect, namely the planning aspect (antecedents) in the productive learning process. The research method used is the quantitative method. The data collection techniques used are questionnaires. Data analysis techniques are performed using descriptive quantitative. The results showed that there was a weakness in the pedagogical competence of teachers in making plans for learning activities with an average of 3.24 which was in the category quite well. Learning planning made by teachers has not been in accordance with process standards and also does not refer to a curriculum that is tailored to the abilities and needs of learners. There needs to be a review and improvement of the aspects that have not been fulfilled in the learning planning made by teachers and also the need to improve the pedagogical competence of teachers so that learning activities can be carried out properly and able to print competent vocational school graduates.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.