087815704053) 2. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin yuliantihidayah79@gmail.com (085345617823) 3. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin almiraulimaz2521988@gmail.com (081351351988) ABSTRAKIlmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan suatu bidang ilmu yang banyak berhubungan dengan manusia dan gejala-gejala alam yang ada disekitarnya. Pendidikan IPA adalah salah satu usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai seseorang yang hidup di lingkungan sebagai makhluk sosial maupun makhluk personal. Sebagai usaha kegiatan yang sadar akan tujuannya, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa yang menjadi peserta didiknya. Pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi dan informasi dari guru IPA kelas VII SMPN 3 Banjarbaru, pada semester genap belum tercapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah dengan nilai 71. Diantara upaya guru yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif produk siswa kelas VII SMPN 3 Banjarbaru terhadap pembelajaran IPA Biologi materi ciri-ciri makhluk hidup dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas VII SMPN 3 Banjarbaru Kota Banjarbaru Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah total siswa sebanyak 25 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK dan penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Data hasil belajar kognitif produk siswa diperoleh melalui pemberian pretes dan postes. Analisis data melalui lembar analisis kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teknik persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan siklus I pertemuan ke 1 rata-rata nilai postes adalah 74,40 dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,00%, pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 79,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%. Siklus II pertemuan 1 ke 1 rata-rata nilai postes adalah 79,60 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%, pada pertemuan ke 2 menjadi 82,00 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,00%.Kata Kunci: hasil belajar, ciri-ciri makhluk hidup, inkuiri terbimbing.
The use of various learning methods is naturally carried out by teachers as educators. Learning science in elementary schools requires the use of interesting learning methods to have a positive impact on learning outcomes. One of the learning methods that can be used by teachers for science learning is the educational game method. Several studies using the game method in learning activities show satisfactory results. However, very few studies with the title application of educational games to elementary science learning are found on the Google Scholar search page. Therefore researchers are interested in conducting research with the title "Application of Educative Game Learning Methods on Science Learning Outcomes at SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin". Based on the title, the purpose of this research is to find out whether the application of educative game learning methods can improve learning outcomes. As per the title, this research was conducted at SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin. This research method is classroom action research (CAR). Data was collected through test and non-test techniques by filling out a questionnaire. Tests are used to collect data on learning outcomes. The data obtained was then analyzed in a quantitative descriptive manner. The results of learning science by applying the educational game method at SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin have increased from each meeting based on the average value and percentage of classical completeness.
<p>Often science (IPA) students tend to be considered smart and diligent in studying, but is the motivation of students majoring in science also higher than students majoring in social studies (IPS)? Based on the above thoughts, the researcher is interested in knowing how to compare the motivation to learn English between students in class X-IPA science and grade X-IPS social studies at SMAN 5 Banjarmasin. The purpose of this study was to determine the comparison of students' motivation to learn English between students in class X-IPA and class X social studies at SMAN 5 Banjarmasin. The comparison of motivation focuses on integrative motivation and instrumental motivation. The type of research used in this research is descriptive research. The data of this study were sourced from primary data collected through a google form questionnaire/questionnaire. The data analysis technique used is the descriptive percentage analysis method by calculating the frequency and percentage of answers to each item in the questionnaire. Based on the conclusion, it is known that the integrative learning motivation and the instrumental learning motivation of students in class X-IPA are lower than students in class X social studies.</p>
Penggunaan perangkat yang baik akan memandu pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan harapan, terutama proses yang baik dapat meningkatkan hasil yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan dan keefisienan perangkat pembelajaran IPA Biologi Kelas VII berbasis Inquiry Terbimbing yang layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru di sekolah. Jenis penelitian ini berupa penelitian pengembangan (Researce and Development) menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang telah dimodifikasi dari Sugiyono (2009). Perangkat yang dikembangkan berupa silabus , RPP, LKS dan Lembar Penilaian pada konsep ‘Pencemaran Lingkungan”. Langkah uji coba produk meliputi uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, 1) instrumen validasi pakar untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran. 2) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dan angket respon siswa untuk menegtahui keparaktisan perangkat pembelajaran. dan 3) tes hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif terdiri dari validitas , kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran. Hasil Penelitian ini adalah 1) validitas perangkat pembelajaran dalam kategori cukup valid, 2) kepraktisan perangkat pembelajaran dalam kategori praktis, dan 3) keefektifan perangkata pembelajaran dalam kategori efektif. Ini bererti perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid namun perlu direvisi kecil, praktis, dan efektif serta dapat digunakan dalam pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.