One form of efficiency that can be done by palm oil mill companies so that production targets are achieved is to reduce the number of oil losses or loss of oil in the process of making their products, in this case, are CPO and PKO. This is because the lower the amount of oil losses, the higher the CPO and PKO that will be produced. This study aims to analyze oil losses in the processing of Palm Kernel Oil or PKO with the seven tools method. Data collection techniques in this study used case studies based on literature studies and field studies. Data were analyzed descriptively qualitatively. The conclusion of this research is the analysis of oil losses in the process of making palm kernel oil using check sheets and histograms, the data obtained shows high oil losses in the company PT. XYZ with an average of 8.92% for 4 months, so it is necessary to make improvements that at improving the quality of good palm kernel oil (PKO). Analysis of PKO oil losses at PT. XYZ is also performed using a cause-and-effect diagram. This aims to identify the causes of oil loss which include raw materials, human resources (HR), machinery, and the environment in order to fulfill the oil loss standard designed by the company, which is less than 8.00%, and also prevent high oil losses. which may happen again in the future.
Abstrak Pandemi COVID–19 memberikan dampak di semua aspek kehidupan salah satunya adalah aspek pendidikan. Seluruh pengajar di semua jenjang pendidikan harus bisa mengajar dalam kondisi tidak bertatap muka secara langsung dengan peserta didik yang diajar. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada sistem pengajaran saat di kelas yang biasanya dilaksanakan secara offline maka sekarang harus dilaksanakan secara online. Materi ajar yang disampaikan juga harus dimodifikasi agar kompetensi yang didapat oleh peserta didik tetap sama meskipun tidak ada pertemuan face to face. Pembelajaran dengan kelas praktikum juga terkadang harus dilakukan oleh peserta didik sendiri di rumah mereka masing–masing. Oleh sebab itu pengajar harus mampu membuat bahan ajar yang bisa dipahami dengan cukup baik oleh perserta didik. Selain itu, bahan ajar tersebut sebaiknya mendapat tanggapan yang baik juga dari peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon mahasiswa terhadap modul praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran daring mata kuliah teknologi pengolahan limbah. Penelitian ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang disebar ke 30 mahasiswa untuk mengetahui bagaimana respon mereka terhadap nilai kepraktisan penggunaan modul praktikum daring mata kuliah teknologi pengolahan limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan jawaban rata–rata sebesar 90% atau masuk kategori “baik sekali” untuk respon peserta didik terhadap nilai kepraktisan penggunaan modul praktikum daring mata kuliah teknologi pengolahan limbah. Kata kunci : inkuiri terbimbing, modul, praktikum, respon, teknologi pengolahan limbah. Abstract The COVID-19 pandemic has an impact on all aspects of life, one of it is the education aspect. All educators in all levels of education must be able to teach in conditions that are not being able to talk face to face with the students. This will also affect the teaching system when in class which is usually carried out offline so now it must be carried out online. The teaching materials delivered must also be modified so that the competencies gained by students remain the same even though there is no direct meeting. Learning with practical classes also sometimes has to be done by students themselves in their homes. Therefore, educators must be able to make teaching materials that can be understood quite well by students. In addition, these teaching materials should also get a good response from students. This study aims to describe student responses to guided inquiry-based practical modules in online learning for Teknologi Pengolahan Limbah course. This study uses a questionnaire instrument which is distributed to 30 students to find out how they respond to the practical value of using the online practicum module for Teknologi Pengolahan Limbah course. The results showed that the average answer choices were 90% or included in the "very good" category for student responses to the practical value of using the online practical module for Teknologi Pengolahan Limbah course. Keywords : guided inquiry, learning, modules, response, teknologi pengolahan limbah.
Mahasiswa baru di kampus yang berbasis pendidikan vokasi memiliki background pendidikan yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat yang jurusannya bukan IPA. Hal ini menyebabkan mata kuliah Mikrobiologi Dasar di semester satu termasuk ke dalam mata kuliah yang sulit dipahami oleh mahasiswa dengan background di luar IPA. Selain itu, minimnya lembar kerja mahasiswa yang bisa mengasah daya pikir mereka adalah penyebab rendahnya hasil belajar pada mata kuliah ini. Hasil observasi menunjukkan banyak mahasiswa yang cukup kesulitan dalam memahami materi nutrisi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) pada materi Nutrisi Mikroorganisme berbasis High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D dari Thiagarajan dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan) dan Develop (Pengembangan). Hasil pengembangan menunjukkan bahwa 78% LKM dinilai layak. Kebahasaan LKM sebesar 72,5% dikategorikan layak dan penyajiannya sebesar 76,6% dikategorikan layak. Kegrafikan LKM sebesar 82,5% dikategorikan sangat layak. Hasil uji keterbacaan dari LKM adalah 71,78% dengan kriteria layak dan respon mahasiswa dalam menggunakan LKM, 90% menyatakan sangat baik.
This study is aimed at seeing how inquiry model improves students' mastery on the subject diversity of biological resources. This study implements classroom action desearch design with two cycles and assigned the grade X students of SMAN 10 Banjarmasin as the research subject. Data were collected from cognitive product of students' learning, scores of pretest and posttest. Data were analyzed using descriptive statistics. The findings of the study are as follows: in cycle I students' mastery is 75.75% and improvement was achieved in the cycle II achieving 93.94%. The achievement indicates students mastery on 85%.Keywords: mastery, inquiry, biological diversity. AbstrakPenelitian ini bertujuan meningkatkan meningkatkan hasil belajar kognitif produk yang ditampilkan siswa dalam pembelajaran biologi pada konsep keanekaragaman hayati menggunakan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subyek penelitian siswa kelas X/3 SMAN 10 Banjarmasin tahun ajaran 2013/2014. Data hasil belajar kognitif produk siswa siswa dikumpulkan dari hasil pretes dan postes. Data dianalisis secara deskriptif dengan angka. Hasil penelitian menunjukkan, ketuntasan klasikal siklus I hanya sebesar 75,75%, sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 93,94% dan sudah mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥85%.Kata kunci: Hasil Belajar, Inkuiri, Keanekaragaman hayati.Kurikulum IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan membentuk sikap positif terhadap ilmu alam dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, memupuk sikap ilmiah (jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama), mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis, mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep ilmu alam, mengembangkan dan menerapkan konsep dan prinsip ilmu alam, dan
087815704053) 2. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin yuliantihidayah79@gmail.com (085345617823) 3. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin almiraulimaz2521988@gmail.com (081351351988) ABSTRAKIlmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan suatu bidang ilmu yang banyak berhubungan dengan manusia dan gejala-gejala alam yang ada disekitarnya. Pendidikan IPA adalah salah satu usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai seseorang yang hidup di lingkungan sebagai makhluk sosial maupun makhluk personal. Sebagai usaha kegiatan yang sadar akan tujuannya, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa yang menjadi peserta didiknya. Pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi dan informasi dari guru IPA kelas VII SMPN 3 Banjarbaru, pada semester genap belum tercapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah dengan nilai 71. Diantara upaya guru yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif produk siswa kelas VII SMPN 3 Banjarbaru terhadap pembelajaran IPA Biologi materi ciri-ciri makhluk hidup dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas VII SMPN 3 Banjarbaru Kota Banjarbaru Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah total siswa sebanyak 25 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK dan penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Data hasil belajar kognitif produk siswa diperoleh melalui pemberian pretes dan postes. Analisis data melalui lembar analisis kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teknik persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan siklus I pertemuan ke 1 rata-rata nilai postes adalah 74,40 dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,00%, pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 79,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%. Siklus II pertemuan 1 ke 1 rata-rata nilai postes adalah 79,60 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%, pada pertemuan ke 2 menjadi 82,00 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,00%.Kata Kunci: hasil belajar, ciri-ciri makhluk hidup, inkuiri terbimbing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.