Penelitian mengenai strategi pendidikan Kristen pada era disrupsi sangat perlu dilakukan sebagai kesiapan gereja dalam menghadapi tantangan pada era ini. Gereja perlu meletakkan dasar pengajarannya pada pengajaran dan tindakan Tuhan Yesus melalui firman-Nya di dalam Alkitab. Pendidikan Kristen pada masa kini mengalami banyak tantangan, dengan kemudahan dalam mengakses setiap informasi, setiap orang senderung memiliki ketertarikan untuk menyendiri, karena sudah terlalu asik dengan media online yang diaksesnya dan telah memberikan cukup pengaruh negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tantangan pendidikan kristen pada era disrupsi, peluang serta strategi pendidikan kristen pada era disrupsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Melalui penelitian ditemukan bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat, menjadi tantangan bagi pendidikan kristen pada masa disrupsi. Disamping itu, dengan memanfaatkan teknologi yang ada menjadi peluang bagi pendidikan Kristen menjadi lebih mudah disampaikan pada masyarakat luas tanpa batas. Strategi yang dapat dilakukan adalah pendidikan Kristen harus disampaikan dengan teknologi yang saat ini sedang berkembang dan digunakan oleh masyarakat luas.
The teaching of God's promises comes from the Bible. God's promise is something that cannot be separated from the identity of God. God's promise is very important for the Israelites as evidence of the revelation of faith from Abraham, Isaac and Jacob who is known as the living God. God's promise is a manifestation of absolute truth because once God promises then He will fulfill His promise. If God's promise is not fulfilled, it can be said that God's promise is relatively changing according to the situation and this is one proof that it is not God. Children must believe in God's promises in life as a provision for their faith in the future. The future generations of this nation must have coverage under any circumstances God is still with His children. Parents have a role in explaining and providing children with evidence from the Bible for God's fulfillment for the Israelites and believers today. God this is so important because it was commanded by Moses to be delivered to the Israelites. The Israelites were to teach all the statutes and promises of God to their children from generation to generation day and night. All of this is intended so that they know their identity as children of God. The results of this study provide evidence that God's promise is the realization of absolute truth. God's promises are absolute truths that every human of His choice must believe.Abstrak: Pengajaran tentang janji Allah murni bersumber dari Alkitab. Janji Allah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari jati Diri Allah. Janji Allah sangat penting bagi umat Israel sebagai bukti penyataan iman dari Abraham, Ishak dan Yakub yang dikenal sebagai Allah yang hidup. Janji Allah merupakan wujud kebenaran absolut karena sekali Allah berjanji maka Ia akan menggenapi janjiNya. Jika janji Allah tidak digenapi maka dapat dikatakan bahwa janji Allah itu sifatnya relative karena berubah sesuai situasi dan ini salah satu bukti bukan Allah. Anak-anak harus menyakini janji-janji Allah dalam hidup sebagai bekal imannya di masa depan. Generasi masa depan bangsa ini harus memiliki pengharapan bahwa dalam situasi apapun Allah tetap menyertai anak-anakNya. Orang tua memiliki peran untuk menjelaskan dan memberikan bukti-bukti dari Alkitab kepada anak-anak penggenapan Allah bagi umat Israel dan orang percaya masa kini. Allah melihat hal ini sangat penting karena itu diperintahkan kepada Musa untuk disampaikan kepada orang Israel. Orang Israel harus mengajarkan semua ketetapan dan janji-janji Allah kepada anak-anak mereka turun temurun siang dan malam. Semua ini bertujuan agar mereka mengetahui identitasnya sebagai anak-anak Allah. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa janji Allah merupakan realisasi kebenaran absolut. Janji Allah adalah kebenaran absolut yang harus dipercayai oleh setiap manusia pilihanNya.
As social beings, women need affection, love and attention. Lesbians are a serious problem in some workplaces where employees have to live in dormitories. The dormitories filled by most women in Batam are inseparable from lesbian behavior. Deviations in the sexual behavior of lesbian women also occur to Christian women. This research uses a literature study with a descriptive qualitative approach to obtain data. Data were obtained using sources such as books and journal articles. First, the discussion and results of this study, the researcher suggests about the basis of pastoral care for deviations in the sexual behavior of lesbian women. The biblical basis is the standard for knowing the truth about sex. Second, an understanding of the purpose of pastoral care for deviant lesbian sex behavior for Christians today. The purpose of pastoral care against lesbian sexual deviation is based on God's love. Third, in collecting data, the authors used open interviews for 6 lesbian women. Finally, the results of this study will conclude that Christians must have strategies that are adapted to the times in serving deviant lesbian sex behavior. Abstrak Sebagai makhluk sosial wanita membutuhkan kasih sayang, cinta dan perhatian. Lesbian menjadi masalah serius di beberapa tempat kerja yang menerapkan karyawan harus tinggal di dormitori. Dormitori yang diisi oleh sebagian besar wanita di Batam tidak terlepas dari perilaku lesbian. Penyimpangan perilaku seks wanita lesbian juga terjadi kepada wanita-wanita Kristen. Dalam penelitian ini menggunakan studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memperoleh data. Data diperoleh dengan menggunakan sumber-sumber seperti buku dan artikel jurnal. Pembahasan dan hasil penelitian ini pertama, peneliti mengemukakan tentang dasar pelayanan pastoral terhadap penyimpangan perilaku seks wanita lesbian. Dasar yang alkitabiah menjadi standar untuk mengetahui kebenaran tentang hubungan seks. Kedua, pemahaman tentang tujuan pelayanan pastoral terhadap penyimpangan perilaku seks lesbian bagi orang Kristen masa kini. Tujuan pelayanan pastoral terhadap penyimpangan perilaku seks lesbian didasarkan kepada kasih Allah. Ketiga, dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan wawancara terbuka bagi 6 orang wanita lesbian. Terakhir hasil penelitian ini akan menyimpulkan bahwa orang Kristen harus memiliki strategi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dalam melayani penyimpangan perilaku seks lesbian.
The article entitled the role of the Theological College in equipping God's servants in the digital era is focused on how the role of the Theological College is to prepare God's servants who are ready to serve in this Digital Age. Colleges of Theology must be able to develop themselves well to answer challenges in the digital era. The digital era cannot be underestimated by anyone in the world. Everything continues to grow and progress, humans must adapt so that they can survive. Schools, churches, companies, it can even be said that all aspects of life cannot be separated from digital developments. This study uses descriptive qualitative research methods. Descriptive provides an overview of what it is by analyzing, and providing an understanding of the data in the form of a journal. College of Theology must be able to prepare God's servants who are ready to be used, including in terms of mastering digital technology. The digital era makes it easier for humans to receive and send information, both positive and negative. This article discusses the roles of the Theological College in equipping God's servants in the digital era. The Theological College's role is to provide true teaching based on the Bible, research that contributes to the development of service and practice of life through community service must be encouraged. This is very important in order to contribute information to Theological Colleges throughout Indonesia to prepare quality servants of God in the digital era. Abstrak: Artikel yang berjudul peran Sekolah Tinggi Teologi dalam memperlengkapi hamba Tuhan pada era digital difokuskan kepada bagaimana peran Sekolah Tinggi Teologi untuk mempersiapkan hamba-hamba Tuhan yang siap melayani di Era Digital ini. Sekolah Tinggi Teologi harus dapat mengembangkan diri dengan baik untuk menjawab tantangan di era digital. Era digital tidak dapat dipandang sebelah mata oleh siapapun yang ada di belahan bumi. Semua terus berkembang dan maju, manusia harus menyesuaikan diri sehingga mampu bertahan. Sekolah, gereja, perusahaan, bahkan dapat dikatakan semua aspek kehidupan ini tidak dapat terlepas dari perkembangan digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Deskriptif memberikan gambaran apa adanya dengan menganalisa, dan memberikan pengertian dari data-data berupa jurnal. Sekolah Tinggi Teologi harus dapat mempersiapkan hamba-hamba Tuhan yang siap dipakai termasuk dalam hal menguasai teknologi digital. Era digital mempermudah manusia untuk menerima dan mengirimkan informasi baik yang bersifat positif atau negatif. Artikel ini membahas apa saja peran Sekolah Tinggi Teologi dalam memperlengkapi hamba Tuhan di era digital. Sekolah Tinggi Teologi berperan untuk memberikan pengajaran yang benar berdasarkan Alkitab, penelitian yang bersumbangsih bagi pengembangan pelayanan serta praktik hidup melalui pengabdian kepada masyarakat harus digiatkan. Hal ini sangat penting agar memberikan sumbangsi informasi bagi Sekolah Tinggi Teologi di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan hamba Tuhan yang berkualitas pada era digital.
Reformist leadership is a term that refers to people who have a desire to carry out an act of change that is better than before. Reformers are defined as people who advocate reform or people who support reform. Practically reform is an action that leads to change for the better. So reformist leadership is in essence leadership towards change in accordance with God's will. In this study, an in-depth study of the explanatory and confirmatory studies of Josiah's reformist approach as a model of leadership based on 2 Kings 22-23:1-30 was carried out among the servants in Batam in order to ascertain the extent to which it is infused in leadership in Batam. Josiah’s story guides Christians to a critical dynamic in the way in which people, especially leaders lead their nations. Josiah constantly sought to do “right in the sight of God. Josiah’s enthusiasm, and determination to serve God faitfhully confirmed that it was indeed possible to do what God wills fully and his actions are a role-modeling behaviour for us. Josiah’s kingship greatly influenced the people of Israel but the core of his leadership stance is also important for the actions and even the lifestyles of ministry leaders, and others in leadership roles today.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.