Majelis Taklim Al Musa'adah is located in Parung Panjang, Bogor, West Java. The front view of the majelis taklim building is almost the same as the residence and there is no Majelis Taklim sign in front of the building. Considering the function of majelis taklim as a place for teaching and learning Islam, the Majelis Taklim should have the concept of Islamic architecture on it’s exterior. Based on these problems, the purpose of this PKM is to plan the exterior of Majelis Taklim Al Musa'adah with the concept of Islamic architecture. The initial stage in this activity is collecting secondary data (literature review) and primary data (measurement data and interviews with partners). Discussions with partners (Management of the Majelis Taklim) and the Head of RT 04 Kabasiran village need to be carried out in order to reach a design agreement that is in accordance with the partners' needs and conditions in the field. The concept of Islam is seen in the dome model and the krawangan pattern. The krawangan hole in the entrance area is made of a dome model and the krawangan pattern is made hexagonal. The hexagonal was chosen because this shape has many features. In Islam, bees and honey are implied in the verses of the Al-Qur'an. In addition, leaf tendrils are used for 3D krawangan side of the building. It is hoped that the exterior planning design can be used as a design reference for the next PKM activity.ABSTRAK:Majelis Taklim Musa’adah yang berlokasi di RT 04, RW 01, Jalan Raya Dago, Desa Kabasiran, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat adalah salah satu majelis taklim di Parung Panjang yang dikhususkan untuk perempuan dan anak-anak. Tampilan depan bangunan majelis taklim ini hampir sama dengan rumah tinggal dan tidak ada papan nama Majelis Taklim di depan bangunannya. Mengingat fungsi majelis taklim sebagai tempat belajar-mengajar agama Islam maka seyogyanya Majelis Taklim ini mempunyai konsep Arsitektur Islam pada tampilan luarnya (eksterior). Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan PKM ini adalah membuat perencanaan eksterior Majelis Taklim Al Musa’adah dengan konsep Arsitektur Islam. Desain perencanaan eksterior yang dihasilkan meliputi gambar 2 dimensi yang terdiri dari: gambar denah, tampak, dan potongan serta gambar perspektif 3 dimensi. Tahapan awal dalam kegiatan ini adalah mengumpulkan data sekunder (kajian literatur) dan data primer (data pengukuran dan wawancara dengan mitra). Diskusi dengan mitra (pengurus majelis Taklim) dan Ketua RT 04 desa Kabasiran perlu dilakukan agar mencapai kesepakatan desain yang sesuai dengan kebutuhan mitra dan kondisi di lapangan. Konsep islam terlihat pada model kubah dan pola krawangan. Lubang krawangan di daerah entrance dibuat model kubah dan pola krawangan dibuat heksagonal. Heksagonal dipilih karena bentuk tersebut mempunyai banyak keistimewaan. Di dalam islam, lebah dan madu tersirat di dalam ayat Al-Qur’an. Selain itu motif sulur daun digunakan untuk krawangan 3D sisi samping bangunan. Hasil desain perencanaan eksterior diharapkan dapat dijadikan acuan desain untuk tahap pelaksanaan kegiatan PKM berikutnya.
Majelis Taklim Al Musa'adah is a place that used by the residents of Kebasiran Village, Parung Panjang to do religious activities, such as; recitation for women, study religion, place to studying of religion for children. However, the inadequate condition of the interior of the building and the lack of supporting facilities (desks for studying, blackboards, storage racks) have made security activities less comfortable. By looking at these condition of the Al Musaadah Taklim Council, Kebasiran Village, RT 04 RW 01, Parung Panjang, Bogor, are needed that require cooperation between various parties so that this can be realized. The output of the activity is an articles in the Bakti Masyarakat Indonesia Journal,and additional output is design The solution is planned through upgrading the interior of the building and supporting facilities, so that religious activities can be carried out optimally. Interior improvements which is the wall color improvement is implemented by applying colors that are often used in Islamic architectural concepts, green as an element of nature. As well as arrangement of furniture such as adding tables for religious activities, adding shelves for storage of religious books and adding blackboards to support religious activities. The role of the community is also needed to maintain cleanliness and maintain facilities and infrastructure. Several things for future improvements include lighting arrangement, additional fans and additional ornaments of the interior.ABSTRAK:Majelis Taklim Al Musa’adah merupakan tempat yang digunakan warga Desa Kebasiran Parung Panjang untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti pengajian khusus wanita, belajar ilmu agama, sebagai tempat mengaji bagi anak-anak di sekitar Majelis. Namun, kondisi interior bangunan yang kurang layak serta kurangnya fasilitas penunjang (meja untuk belajar, papan tulis, rak penyimpanan), menyebabkan aktivitas keagamaan menjadi kurang nyaman. Dengan melihat kondisi eksisting Majelis Taklim Al Musaadah, Desa Kebasiran, RT 04 RW 01, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor saat ini, maka dibutuhkan upaya yang menuntut kerja sama antar berbagai pihak agar hal itu dapat diwujudkan. Luaran kegiatan berupa artikel pada Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, serta luaran tambahan berupa karya desain. Solusi yang direncanakan yaitu melalui perbaikan interior bangunan serta fasilitas penunjang, sehingga kegiatan keagamaan dapat berjalan secara optimal. Perbaikan interior berupa perbaikan warna dinding, dengan menerapkan warna yang sering digunakan pada konsep arsitektur islam, yaitu warna hijau sebagai unsur alam. Serta penataan furnitur seperti penambahan meja untuk tempat kegiatan keagamaan, penambahan rak untuk tempat penyimpanan buku agama dan penambahan papan tulis untuk menunjang kegiatan keagamaan. Peran masyarakat juga diperlukan untuk menjaga kebersihan, merawat sarana dan prasarana. Beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan antara lain penataan cahaya, penambahan kipas angin dan penambahan ornamen pada interior
Taman Kota Layak Anak (Taman KLA) RW 08 merupakan taman yang dikelola oleh warga Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, dengan jarak 2,9 km dari Universitas Tarumanagara. Pengguna Taman KLA RW 08 Kelurahan Kemanggisan antara lain anak-anak dan para ibu warga sekitar RW 08. Pada sore hari, aktivitas taman ramai dengan kegiatan bermain anak-anak sekitar, seperti bermain bola, bermain ayunan, bermain panjat dan bersantai di Taman KLA RW 08. Namun, kondisi taman yang kurang layak membuat kenyamanan pengguna taman menjadi terganggu, seperti; ayunan yang rusak serta area panjat, bangku taman yang rusak, tempat sampah yang telah rusak. Tujuan pelaksanaan PKM adalah untuk meningkatkan kenyamanan pada taman melalui penataan Taman KLA RW 08. Metode pelaksanaan yaitu dimulai dengan survey, wawancara dengan mitra dan tahap pelaksanaan yang meliputi perbaikkan ayunan, area panjat, perbaikan bangku, pengadaan tempat sampah, pengecatan pagar dan dinding taman. Hasil dari penelitian yaitu penataan area taman untuk meningkatkan kenyamanan pengguna yang meliputi penataan area bermain (ayunan dan area panjat bulat), penataan bangku taman, penambahan tempat sampah serta pengecatan pada pagar dan dinding taman. Penataan pada area taman dilakukan untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman pada anak, yang meliputi aspek keamanan yang diwujudkan melalui adanya pagar serta material fasilitas bermain yang memiliki tekstur halus, selain itu aspek keamanan lainnya diwujudkan melalui adanya bangku taman yang dipakai orang tua untuk menunggu anak ketika bermain, serta fasilitas bermain yang dapat terlihat dari luar taman. Akan tetapi, saat siang hari kondisi di Taman KLA RW 08 terasa panas karena jumlah vegetasi yang minim.
Salah satu cara untuk menghemat energi listrik di dalam ruangan kelas adalah dengan memanfaatkan pencahayaan alami. Tingkat pencahayaan harus mencapai nilai rata-rata 350 lux agar siswa mampu melihat dengan jelas di dalam ruangan kelas. Salah satu ruangan kelas di SMAK Penabur Summarecon, Bekasi memanfaatkan pencahayaan alami yang diperoleh dari jendela yang berada pada sisi selatan dan utara bangunan. Model alat pembayang matahari (shading device) pada jendela yang digunakan di sekolah tersebut adalah model eggcrate yang membuat ruangan kelas menjadi tidak cukup terang sehingga masih membutuhkan lampu dari pagi sampai sore hari. Berdasarkan kondisi tersebut, maka tujuan penelitian adalah mengetahui model alat pembayang matahari yang paling optimal agar ruangan kelas cukup terang dan mempunyai tingkat keseragaman cahaya yang merata. Model shading device yang dieksperimen dengan menggunakan Ecotect v5.20 adalah eggcrate (kondisi eksisting), horizontal overhang, horizontal louver, vertical louver, dan light shelf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level pencahayaan rata-rata pada semua model tidak ada yang mencapai 350 Lux. Model shading device yang membuat ruangan paling terang adalah vertical louver sedangkan yang membuat ruangan paling gelap adalah eggcrate. Model shading devive yang membuat ruangan mempunyai pencahayaan paling seragam (uniformity ratio paling tinggi) adalah eggcrate sebaliknya vertical louver membuat ruangan mempunyai pencahayaan paling tidak seragam (uniformity ratio paling rendah). Shading device yang direkomendasikan adalah horizontal overhang dengan panjang 1.20 meter karena mempunyai nilai daylighting level rata-rata dan uniformity ratio cukup tinggi.Kata kunci: pencahayaan alami, shading device, daylighting level, uniformity ratio
Kegiatan belajar-mengajar di ruang kuliah bisa berjalan dengan baik jikasuara dari dosen bisa terdengar dengan jelas ke telinga mahasiswa. Salahsatu parameter akustik agar pembicaraan dalam ruangan bisa jelasterdengar adalah waktu dengung (Reverberation Time). Jika waktudengung terlalu panjang maka isi pembicaraan menjadi tidak jelas karenasuara sumber bunyi akan semakin lama sampai ke telinga penerima bunyi.Bentuk elemen interior, luas permukaan, dan jenis material dalam suaturuangan menentukan tinggi rendahnya waktu dengung. Tujuan penelitianini adalah menemukan model ruangan kuliah yang mempunyai waktudengung paling optimal ditinjau dari bentuk plafond, bentuk dinding, danjenis material plafond dan dinding. Ruang kuliah Wastu 1 dengankapasitas 144 kursi yang berada di Universitas Tarumanagara dijadikansampel penelitian. Penentuan jenis material dan model ruangan kondisieksisting berdasarkan hasil survei dan pengukuran di ruang Wastu 1.Selanjutnya dengan menggunakan software Ecotect, model plafond dandinding dieksperimen sebanyak 4 kali dengan jenis material yang sudahditentukan untuk mengetahui berapa waktu dengungnya. Hasil perhitunganRT pada model eksisting dan model eksperimen dibandingkan dengan RToptimal untuk ruangan kuliah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamodel plafond datar dengan material gypsum dan acoustic danpenambahan lapisan cork pada kolom dan dinding paling mampumendekati RT optimal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.