Merdeka belajar merupakan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Implementasi merdeka belajar berupa upaya yang diberikan kepada tiap unit pendidikan bebas dapat melakukan inovasi yang juga tentunya disesuaikan dengan daerah masing-masing unit pendidikan sebagai keterbukaan proses pembelajaran dari rumah yang nantinya dapat memberikan pengalaman belajar tanpa harus dituntut oleh standar ketuntasan dan standar kelulusan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi merdeka belajar dalam meningkatkan mutu pembelajaran matematika selama pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur dengan pendekatan kualitatif yang akan diuraikan secara deskriptif. Data yang digunakan merupakan kajian dari artikel ilmiah, makalah, prosiding, serta buku yang sesuai dengan fokus penelitian.  Hasil dan pembahasan yang didapat yaitu merdeka belajar dapat: (1) membuat siswa dan guru menjadi lebih kreatif, inovatif, dan tentunya lebih maju dalam penggunaan teknologi; (2) adanya kebebasan siswa dalam memperoleh informasi dalam belajar sehingga meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan berpikir logis serta meningkatkan kognitif siswa. Akibatnya pembelajaran matematika menjadi lebih maju dikarenakan pengimplementasian merdeka belajar.

The results of the 2018 PISA show that students’ mathematical literacy skills in Indonesia are quite low. This is because students are rarely given assignments in the form of mathematical literacy questions during learning, but students are only used to getting explanations and memorizing formulas. Another cause is that today’s teaching materials tend to go directly to abstract mathematics by starting with the presentation of concepts and formulas and rarely contain literacy questions. This research aims to develop an e-worksheet based on the Realistic Mathematics Education Approach to support the valid and practical literacy skills of junior high school students. The development carried out refers to the Formative Evaluation type by Tessmer, which consists of the preliminary and prototyping stages (expert review, one-to-one, and small group). The research subjects were 8th graders in SMP Negeri 1 Talang Kelapa with 3 students (high, moderate, and low level) for the one-to-one phase and 6 students (high, moderate, and low level) for the small group phase. Questionnaires and interviews were used to collect data regarding the validity and practicality of the e-worksheet. The results showed that the e-worksheet based on a realistic mathematics education approach to support the mathematical literacy skills of junior high school students is valid, based on the expert review and one-to-one phases, and practical, based on the small group stage. Furthermore, this developed-e-worksheet can be used by teachers or other researchers in the field test phase to see the potential effects given.

Pentingnya pembelajaran materi kerucut ini dikarenakan banyak benda-benda yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kerucut. Dalam proses pembelajarannya dibutuhkan LKS sebagai media yang membantu pembelajaran. Sehingga dibutuhkan pemahaman siswa mengenai materi kerucut tersebut. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menunjukkan proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika dan memahami kualitas LKS yang dihasilkan pada materi bangun ruang kerucut di SMP.Metode pengembangan LKS yaitu pengembangan dengan model tessmer yaitu, perliminary, prototype (self review, expert review, one to one, small group, dan field test). LKS ini juga menggunakan tiga aspek utama filsafat sebagai komponen utama dalam pembagian setiap aktivitas yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Adapun jenis data yang diambil data kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah LKS yang valid dan praktis.