Gangguan pasca melahirkan merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh seorang ibu setelah melahirkan. Emosional dan perubahan hormon yang tidak stabil setelah melahirkan menimbulkan gangguan psikologis seperti perasaan cemas, maupun depresi. Bagi masyarakat awam, gejala depresi pasca melahirkan dianggap biasa saja sehingga dengan keterbatasan pengetahuannya tidak memerlukan penanganan khusus. Namun hal ini tidak boleh dibiarkan, karena jika hal tersebut dibiarkan terus menerus dan semakin parah akan berdampak buruk pada kondisi ibu maupun bayinya. Melihat kasus yang terjadi maka sangat diperlukan sebuah informasi yang tepat dan mudah mengenai gangguan setelah mengembangkan suatu aplikasi yaitu sistem pakar. Metode Faktor Kepastian danDempster Shafer merupakan metode pakar sistem yang digunakan pada banyak kasus untuk mendukung ketidakpastian pemikiran dari seorang pakar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode untuk mengetahui terbaik dalam sistem pakar diagnosis pasca melahirkan, dengan cara mendeteksi nilai CF pada metode Certainty Factor dan densitas pada metode Dempster Shafer . Hasil penelitian membuktikan bahwa metode Certainty Factor lebih baik dibandingkan metode Dempster Shafer dengan nilai perbandingan 90% yang dihasilkan oleh Certainty Factor dan 70% yang dihasilkan oleh Dempster Shafer .Penerapan yang tepat untuk aplikasi sistem pakar yang dibangun yaitu perhitungan metode Certainty Factor dalam membantu pendiagnosaan awal gangguan depresi pascamelahirkan dengan berbasis website .
Air tajin mempunyai banyak kandungan seperti karbohidrat dan elektrolit yang terlarut didalamnya. Kandungan dari air tajin bisa dimanfaatkan sebagai pengganti susu ASI. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan suatu inovasi dalam memanfaatkan air tajin sebagai pembangkit listrik alternatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besar pengaruh frekuensi air tajin sebagai larutan elektrolit dalam menghasilkan sumber energi listrik alternatif serta menentukan massa beras maksimum dalam menghasilkan air tajin sebagai larutan elektrolit. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif untuk mencari tegangan sampel air tajin dengan menentukan massa optimum dan waktu optimum. Variasi massa beras ½ liter, beras 1 liter dan adanya penambahan seng, tembaga dengan ukuran 1x5 cm, 3x5 cm dan 5x5 cm. Seperti pada air tajin tambahan seng, tembaga ukuran1x5 cm (beras ½ liter) diperoleh tegangan sebesar 0.65V, 0.70V, 0.65V, 0.75V dan 0.70V. Sedangkan air tajin (beras 1 liter) diperoleh tegangan sebesar 0.75V, 0.75V, 0.65V, 0.65 dan 0.70 V.Frekuensi dari penelitian tersebut kurang maksimal apabila dua gelas atau lebih tidak disusun secara seri atau pararel.
Student’s self-control is one of the problems that often occurs in completing assignments, so techniques are needed to overcome these self-control problems. The purpose of this article is to explain group guidance self-management techniques as an alternative intervention for student self-control. The method used in this research is library research. The research implementation process is as follows: 1) topic selection; 2) exploration of information; 3) determining the focus of the research; 4) collection of data sources; 5) preparation of data presentation; and 6) preparation of the report (Mirzaqon & Purwoko, 2018). The study in this research is related to self-management strategies through group guidance for student’s self-control so that students are able to manage time well.
Background: Childhood obesity has become a major concern in recent years. The increasing childhood obesity prevalence may occur as the result of food consumption with high content of calories, fat, cholesterol and the lack of physical activity. Obesity in children will also affect their pubertal development. Puberty is a period in which maturation of the reproductive function is achieved.In girls, the initial sign of puberty is thelarche, defined as the appearance of breast bud underneath the areola.The onset of puberty depends on many factors, one of them is nutritional status especially obesity. This study was conducted to compare the age of thelarche between obese and normal girls. Methods: An analytical study using cross sectional method was conducted. This study was held in Bandung, West Java, Indonesia, during the period of SeptemberOctober 2013. Data were obtained from 3 elementary schools, selected by multistage random sampling.The total subject was 46. Data were analyzed using the Mann-Whitney and chi-square test. Results: Thelarche occurred at age 9 years 4 months in the obese group compared to 11 years 2 months in the normal group. The analysis using Mann-Whitney test showed the difference was statistically significant (p<0.001). Based on age group, 42% obese girls attained thelarche between ages 89 years, while 63% girls in the normal group attained thelarche between ages 1112 years. The analysis using chi-square test showed that the difference was statistically significant (p<0.001). Conclusions: Thelarche occurs earlier in obese girls compared to normal girls.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.