Pasien yang akan mengalami tindakan Phacoemulsifikasisering mengalami kecemasan karena kurangnya informasi yang diberikan. Pemberian infromasi ini diperoleh dari edukasi yang dilakukan oleh perawat sebelum tindakan phacoemulsifikasidilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi pre-phacoemulsifikasiterhadap kecemasan pasien katarak di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest design. Populasi adalah semua pasien pre-operasi phacoemulsifikasidi Poliklinik Mata pada tanggal 21 November sampai dengan 21 Desember 2020 dengan tekhnik accidental sampling berjumlah 20 orang. Analisis data menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil Penelitian menunjukkan penurunan kecemasan dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan sebelum ke sesudah diberikan edukasi dengan nilai ρ = 0,000. Penelitian ini menyarankan agar perawat sebaiknya melakukan edukasi pre-phacoemulsifikasikepada pasien katarak menggunakan SOP yang telah dientukan oleh rumah sakit. Kata Kunci: Edukasi,Katarak, Kecemasan Daftar Rujukan Anggreny, L.O (2018) Hubungan Sumber Akses Informasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre Operasi Katarak di Rumah Sakit Mata Smec Balikpapan. Jurnal Nerspedia. Volume 2. Nomor 1. Edisi April 2019 Bruce, J (2015). Lecture Notes Oftalmologi. Alih bahasa: dr. Asri Dwi Rachmawati. Jakarta: Erlangga Evans, D. C (2013). Alleviating Anxiety and Preventing Panic Attacks in the Surgical Patient.” AORN Journal Volume 97. Nomor 3. Edisi 2013 Hawari, D (2015). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi Hypnosis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mansjoer, A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius McEwen & Wills, (2011). Dasar Teori Keperawatan. Jakarta: EGC Ping, G (2012). A Preoperative Education Intervention to Reduce Anxiety and Improve Recovery Among Chinese Cardiac Patients: A Randomised Controlled Trial. Thesis, University of Nottingham Pirhonen, Silvennoinen, and Sillence, (2014). Patient Education as an Information System, Healthcare Tool and Interaction. Information System Education Journal, Volume 25 Nomor 4. Edisi 2014 Potter & Perry, (2014). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Prektik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC Riskesdas (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riskesdas (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Smeltzer, S. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Stuart, G, W (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Tauqir, (2012) Knowledge of patients’ visual experience during cataract surgery: a survey of eye doctors in Karachi, Pakistan. BMC Ophthalmology. Volume 12. Nomor 55. Edisi 2012 Wahyuningtyas, S. P. (2016). “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tindakan Phacoemulsifikasi Dengan Kecemasan Pada Pasien Katarak Di Rumah Sakit Mata Solo‟. skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta World Health Organization, (2018). Prevention of Blindness Program, Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 1-7. Hyperlink "http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf. Diakses pada tanggal 01 April 2021.
Latar Belakang: Arthritis Rheumatoid merupakan penyakit muskuloskeletal yang sering terjadi pada usia lanjut. Gangguan pada system muskuloskeletal yang ditandai dengan munculnya nyeri sendi dan kekakuan yang mengakibatkan penurunan kemampuan fisiologis atau kualitas hidup lansia. Manajemen nyeri bisa dilakukan dengan farmakologi dan nonfarmakologi, salah satu intervensi non farmakologi yaitu dengan melakukan kompres serai hangat. Tanaman serai mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pedas dan bersifat hangat sebagai anti radang dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kompres hangat rebusan air serai terhadap penurunan nyeri Arthritis Rheumatoid pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Metode: Rancangan penelitian menggunakan pre-eksperimental design dengan one group pretestpostest pada 30 responden lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan waslap dan lembar observasi Numeric Rating Scale (NRS). Hasil: Hasil penelitian dapat diketahui dari 30 responden sebelum diberikan kompres serai mengeluh nyeri pada kategori sedang (83,3%), setelah diberikan kompres serai mengeluh nyeri pada kategori ringan (83,3%). Berdasarkan analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan p value sebesar 0,000 nilai tersebut secara statistik bermakna (p<0,05). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kompres serai terhadap penurunan intensitas nyeri Arthritis Rheumatoid pada lansia.
Physical exercise that can be done in stroke patients is passive Range of Motion exercises that function to increase joint mobilization. This study aimed to determine the effect of passive Range of Motion on increasing angular joint angles of stroke patients. The research used quasi experiment with a pre-post design in one group, the number of samples was 30 respondents with consecutive sampling technique. The measuring instrument used was goniometer and observation sheet. The subjects in this study were stroke patients. Based on the results of the study the difference in angle of flexion elbow joint is 6.7° and the difference in angle of extension of the elbow joint is 8.3°. Paired T-Test statistical results obtained value of ρ value 0,000 ≤ 0,05, which shows there is an effect of passive Range of Motion influence on increasing the angle of the elbow joint of stroke patients.
AbstrakDiabetes tidak hanya menyebabkan kematian premature di seluruh dunia. Penyakit ini juga menjadi penyebab utamakebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal. Data terbaru yang dipublikasikan dalam IDF Diabetes Atlas edisi ke-9 tahun2019 menunjukkan bahwa 463 juta orang dewasa (20-79 tahun) saat ini hidup dengan diabetes. Covid-19 yang menjadipandemi global sejak ditetapkan oleh WHO pada awal maret 2020 telah memberikan dampak yang besar bagi negara diseluruh dunia. Dukungan keluarga berperan penting dalam memotivasi penderita Diabetes mellitus dalam melakukanterapi dan pengobatan. Dimasa pandemi covid-19 diharapkan dukungan keluarga masih tetap baik untuk mempertahankankualitas hidup penderita Diabetes Mellitus. Desain penelitian yang digunakan adalah desain analitik korelasi yang dimanamenggunakan pendekatan cross sectional, dengan populasi 126 dan sampel 96 responden yang dilakukan selama bulanJuni 2021. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan dukungan keluargadengan kepatuhan kontrol gula darah penderita diabetes mellitus dimasa pandemi covid-19, hasil dibuktikan dengan ujistatistik chi square didapatkan nilai p value= 0.000. Sehingga, disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluargadengan kepatuhan kontrol gula darah penderita diabetes mellitus dimasa pandemi covid, tetapi kedua variabelmenunjukkan arah yang berbeda.Kata kunci: Diabetes Mellitus, pandemic COVID-19, dukungan keluarga, kontrol gula darah, kepatuhan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.