Penelitian broiler dengan pemberian tanaman obat sebagai feed additive dalam ransum berupa tepung daun salam, daun pepaya, daun jambu biji dan tepung daun miana untuk melihat pengaruhnya terhadap performa broiler. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak dan di kandang broiler Laboratorium Produksi Ternak. Broiler yang digunakan 100 ekor umur satu hari. Pakan yang diberikan ransum adukan yang terdiri dari jagung, bungkil kedele, tepung ikan, tepung mie, minyak, top mix. Perlakuan yang diberikan adalah daun salam (Eugenia polyantha Wight), daun pepaya (Carica papaya Linn), daun jambu biji (Psidium Guava L) dan daun miana (Coleus scutellarioides) yang dijadikan tepung. Rancangan yang digunakan adalah RAL, dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu ransum adukan 100% sebagai kontrol (A), penambahan 0,5% tepung daun salam pada ransum adukan (B), penambahan 0,5% tepung daun pepaya pada ransum adukan (C), penambahan 0,5% tepung daun jambu biji pada ransum adukan (D) dan penambahan 0,5% tepung daun miana pada ransum adukan (E). Parameter penelitian adalah menghitung konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman obat sebagai feed additive dalam ransum memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.
Poultry products from such as broiler chicken usually contain residues because in the maintenance of chicken used medicinal ingredients, both to prevent disease and increase body weight. This study was aimed to determine the ability of pegagan plan (Centella asiatica) as natural feed additive to stimulate the body weight of chicken. The experiment was run in completely randomized design which consist of 4 feed treatments and 5 replications. Level used of A = without pegagan powder; B = 1.5% pegagan powder; C = 3% pegagan powder dan D = 4.5% pegagan powder. The result shown that body weight was significantly different (P < 0.05) but not for HI ND was no significantly different (P > 0.05). The higher of body weight of chicken shown in D parameter (level 4.5% pegagan powder) was 944.0 g. Pegagan influences a vasodilation to increase blood flow of chicken which has an impact on increasing body metabolism, so that it becomes an acceleration of body weight gain in broiler chickens.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculente) ke dalam ransum terhadap berat telur dan tebal cangkang telur. Penelitian ini menggunakan ayam petelur jenis isabrown sebanyak 48 ekor. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan daun singkong yang dibuat menjadi tepung dan kemudian ditambahkan ke dalam ransum. R0 merupakan ransum basal tanpa penambahan tepung daun singkong, R1 adalah penambahan 5% tepung daun singkong ke ransum, R2 adalah penambahan 10% tepung daun singkong ke ransum dan R3 menambahkan tepung daun singkong 15% ke dalam ransum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung daun singkong hingga tingkat 15% ke dalam ransum, tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat telur dan tebal kerabang. ABSTRACT This study aims to see the effect(s) of the addition of cassava leaf powder (Manihot esculente) in the ration towards egg weight and eggshell thickness. This study uses 48Isa brown layer chickens. The treatment in this study is the addition of cassava leave, which were processed into powder, to the ration. Four different types of experiments were conducted. R0 utilizes the basal ration without the addition of cassava leaf powder. R1, R2, and R3 respectively use the dosage of 5, 10, and 15% of cassava leaf powder in the ration. The results of this study indicate that the addition of cassava leaf powder up to 15% does not have any significant effect on egg weight and eggshell thickness.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Talang Kuning berada di Nagari Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. KWT Talang Kuning bergerak pada kegiatan pemeliharaan kambing Peranakan Ettawa. Kondisi alam yang subur dan lahan yang luas mendukung KWT untuk beternak kambing PE. Tujuan KWT untuk beternak kambing adalah untuk membantu perekonomian keluarga. Transfer teknologi yang dilakukan pada KWT adalah pemanfaatan daun bangun-bangun sebagai feed additive dalam ransum ternak kambing. Pemberiannya dapat secara langsung dalam kondisi segar, diolah menjadi infusa ataupun dibuat menjadi permen jilat (urea mineral saka blok). Infusa daun bangun-bangun diuji coba pada induk kambing laktasi di KWT Talang Kuning. Hasil uji coba pada induk kambing PE laktasi, diperoleh peningkatan produksi susu selama dua minggu. Pemberian bibit tanaman daun bangun-bangun untuk KWT yang kembangkan di lahan KWT serta praktek pengolahan daun bangun-bangun memotivasi KWT dalam pengembangan ternak kambing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.