The Malaysian Nutrition Research Priorities for Malaysia’s 11th Plan noted the necessity to investigate in depth the consumption of ultra-processed food among the Malaysian population. No empirical research has focused on exploring the energy contribution of ultra-processed foods and the socio-demographic determinants of ultra-processed foods. Thus, this study was conducted to investigate the relationship between the increasing consumption of ultra-processed foods with socio-demographic factors particularly in Terengganu, Malaysia. This cross-sectional study provides a novel approach to quantifying energy contribution of 200 adults (living in Terengganu; aged 18 to 59 years) based on the ultra-processed food classification named as NOVA, via semi-quantitative Food Frequency Questionnaire, and to determine the association between energy contribution of ultra-processed foods and socio-demographic characteristics. The selfadministered questionnaire consists of three sections: socio-demographic profile, frequency of ultra-processed food consumption and energy contribution of NOVA food groups. All data were analysed using SPSS version 21. The findings show that the contribution of ultra-processed foods among respondents was lower (40.38%) compared to unprocessed and minimally processed foods (55.73%). The most frequent consumed ultraprocessed foods were noodles and fried chicken (fast food). Meanwhile, the least frequently consumed foods included frozen chicken pie and garlic spread. There were significant associations between the energy contribution of ultra-processed foods and marital status, educational level, monthly household income and occupational status meanwhile there was no significant association between age and gender at p<0.05. This study provides the first comprehensive assessment of ultra-processed foods consumption using NOVA classification via semi-quantitative FFQ in Malaysia.
he purpose of this research is to measure the level of perception and attitude towards the mentoring post-graduate team. The method used in data collection is a live interview using structured questionnaires and direct observations to measure the skills of respondents. Purpossive Random samplingtechniqueto 20 respondents was applied. The parameters are observed counseling/socialization activities, the training of sugar-making innovations, the training of palm sugar products and the training of liquid sugar products and the packaging of brown sugar products. The results showed that public attitudes and perception of socialization activities showed 100% understand the content of material, demonstration processing of palm sugar Products innovations 60% understand and will try to cultivate, 40% understand just do not try to cultivate; Demonstration brown sugarprocessing 85% understand and will try to do, and 15% just look at the process and would try for livelihood needs, processing liquid sugar 50% who enthusiastically understand and 50% less understanding, packaging the product modeled 75% understand and interested, 25% do not understand and have no desire to make packaging.
UD Mie Putra Solo merupakan industri pengolahan mie basah mentah yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki daya saing yang cukup diperhitungkan karena kekhasan mie nya yang kenyal, tidak berbau, memiliki warna putih bersih dan tidak keruh. Namun industri pengolahan mie basah mentah UD Mie Putra Solo ini termasuk industri pengolahan mie basah mentah yang masih banyak permasalahan dalam bidang pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal, mengidentifikasi faktor-faktor eksternal, dan merumuskan alternatif strategi UD Mie Putra Solo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT. Berdasarkan analisis matriks IFE, kekuatan internal UD Mie Putra Solo yaitu memiliki izin usaha, terbuat dari bahan alami, memiliki stok bahan baku dipabrik dan pemasok langganan untuk pembelian bahan baku, memiliki pelanggan tetap, kualitas produk, sedangkan kelemahan internal UD Mie Putra Solo yaitu pembelian bahan baku disesuaikan dengan produksi, produk mudah ditiru, promosi belum optimal, belum menjalankan fungsi manajemen secara keseluruhan, belum ada packaging untuk menjaga kualitas makanan untuk jasa pesan antar, letak kurang strategis untuk pendistribusian produk. Berdasarkan analisis matriks EFE, peluang eksternal UD Mie Putra Solo yaitu mie merupakan makanan yang diterima secara luas oleh masyarakat, cakupan pasar yang luas, memiliki positioning dibenak pembeli, loyalitas konsumen yang tinggi, sedangkan ancaman eksternal UD Mie Putra Solo yaitu banyak pesaing sejenis yang bermunculan. Alternatif strategi yang dapat dipilih berdasarkan matriks IE yang terletak pada sel I (tumbuh dan membangun) yaitu berupa strategi intensif seperti penetresi pasar, pengembangan produk, dan pengembengan pasar. Sedangkan alternatif strategi yang tepat berdasarkan kuadran I (strategi agresif atau strategi SO) yaitu melakukan inovasi produk olahan mie basah mentah, mengoptimalkan saluran distribusi untuk memperluas pemasaran produk, menjaga dan memperkuat citra produk, meningkatkan publikasi produk.Kata kunci: pengolahan mie basah mentah, analisis SWOT, alternatif strategi
Usaha peternakan sekarang ini sudah merupakan suatu usaha yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengingat daging ayam yang memiliki rasa yang relatif hampir diterima seluruh golongan masyarakat dan semua umur. Kabupaten Banjar salah satu sentra penghasil ayam broiler terbanyak khususnya dikecamatan karang intan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis biaya, pendapatan, penerimaan dan kelayakan usaha peternakan pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar; Menganalisis sensitivitas tingkat pendapatan usaha kemitraan peternakan ayam broiler; untuk mengetahui sistem pemasaran peternakan yang dilakukan pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar serta mengetahui permasalahan yang dihadapi pada pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar dengan perhitungan TC = FC + VC untuk biaya, R = p . Q untuk penerimaan, Pd = TR – TC untuk pendapatan dan R/C = Penerimaan Total (TR) / Biaya Total (TC) untuk kelayakan usaha. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan metode penarikan contoh yang melalui dua tahap (two stages sampling). Sebanyak 30 Peternak sebagai sampel menggunakan metode Proportionated Random Sampling. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biaya penyusutan Rp 2.426.273. satu kali produksi. Rata-rata biaya sewa lahan Rp 235.000. Sehingga rata-rata biaya tetap Rp 2.661.273. Rata-rata biaya variabel Rp 111.192.195 satu kali proses produksi sehingga biaya total Rp113.853.468. Rata-rata total penerimaan Rp 126.102.904. Rata-rata total pendapatan Rp 12.249.436. Rata-rata nilai R/C Ratio usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar adalah 1,11. Artinya setiap 1 rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,11. Sehingga secara keseluruhan usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar layak untuk dikembangkan. Kata kunci: pendapatan usaha ayam broiler, biaya, kelayakan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.