Background: Diabetes Melilltus (DM) is one serious chronic illness. The proportion of incident type 2 diabetes is 95% of the population of DM in the world. The prevalence of DM in Indonesia showed an increase of 1.1% in 2007 to 2.1% of the population of DM in 2013, and the most cases are Type 2 Diabetes Mellitus. Management of blood sugar levels can be conducted of pharmacologic and nonpharmacologic. One of nonpharmacologic therapy is a complementary therapy. Progressive muscle relaxation is part of a of complementary therapy which is a mindbody therapy. Objective: This study aimed to measure the effectiveness of progressive muscle relaxation of the blood sugar levels of patients with type 2 diabetes. Materials and Methods: Quasi experiment with pre-and posttest randomized control group design, consisting of 48 samples, 24 samples 24 samples of the treatment group and the control group. Subjects treated group guided progressive muscle relaxation exercises 2 times a day for 3 consecutive days with a duration of 25-30 minutes in one workout. Subjects of the control group gave breathing exercises. Results: There were significant differences between the average blood sugar levels type 2 diabetes patients in the the treatment group and the control group, with p value = 0.000 (p < 0.05). Conclusion: The progressive muscle relaxation is effective to reduce blood sugar levels of patients with type 2 diabetes at Dr. Salamun Hospital and Advent Hospital in Bandung.
ABSTRAKPendahuluan: Kanker serviks dikenal sebagai penyakit yang mematikan. Angka kejadian kanker serviks terbanyak ke dua di seluruh dunia termasuk di Indonesia, begitu pula di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kanker serviks menduduki peringkat pertama (62,27%) dibandingkan lima jenis keganasan obgyn lainnya (suspek tumor ganas ovarium 16,12 %, kanker ovarium 11,76% kanker vulva 8,65 % dan kanker endometrium 1,19%) (Destiana, 2012). Kemoterapi sebagai salah satu pilihan terapi untuk pasien kanker serviks menimbulkan berbagai efek samping antara lain rambut rontok, kuku menghitam, mual dan muntah, sehingga hal ini membuat pasien menjadi stress. SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) bermanfaat untuk mengatasi emosi negatif melalui perpaduan teknik yang menggunakan energi psikologis, kekuatan spiritual, dan doa. SEFT efektif karena didalamnya terdapat beberapa teknik terapi yang terangkum dan dipraktikkan secara sederhana, terapi tersebut meliputi diantaranya; do'a, NLP (Neuro Linguistic Programming), hypnotherapy, visualisasi, meditasi, relaksasi, imagery dan desensitisasi (Zainudin, 2008). Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan terjadinya penurunan stres pada pasien kanker serviks di Ruang Obgyn RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dengan adanya penurunan stres diharapkan pasien kanker serviks dapat menjalani pengobatan kanker dengan lebih baik. Metode: Penelitian ini menggunakan quasy experiment pre-post test randomized control group desain. Pasien kanker serviks stadium I sampai III yang menjalani kemoterapi diseleksi dengan purposive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 34 orang. Kelompok perlakuan diberikan SEFT dalam tiga kali putaran selama 30 menit. Sebelum dan sesudah intervensi pasien diberikan kuesioner tentang stres. Data dianalisis dengan dependent t-test, dan independent t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres pada pasien kanker serviks turun secara bermakna setelah intervensi. Pembahasan: SEFT dapat menurunkan stres pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. (Neuro Linguistic Programming), hypnotherapy, visualisation, meditation, relaxation, imagery and desensitisasi (Zainuddin, 2008
Faktor pendidikan keperawatan, keluarga dan tugas perkembangan berkontribusi terhadap proses koping mahasiswa dan akan berpengaruh terhadap penampilan akademik. Insidensi kasus terjadi di Akper dr. Otten Bandung (3%) pada tahun 1996 dan kecenderungan akan terjadi di Akper lain serta hal ini akan meningkat jika institusi pendidikan tidak melakukan pencegahan. Sampai saat ini belum ada daftar pengungkap/inventori yang bersifat diagnostic untuk mengidentifikasi sumber-sumber stress dan koping berdasarkan kultur Indonesia.Keperawatan di Jawa Barat berdasarkan kultur Indonesia. Penelitian ini juga merupakan studi lanjutan dari pilot studi di Akper se Jawa barat (1996) dengan jumlah responden 400 orang dan memiliki reliabilitas 0,65 – 0,77 untuk stress inventori dan 0,72 – 0,83 untuk koping inventori, dan diharapkan dapat mencapai reliabilitas pada bats yang memadai (≥0,80). Studi psikometrik ini mrnggunakan metodologikal desain dan sampel purposive dengan jumlah responden 1255.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang terdiri dari dua bagian; bagian pertama untuk mengungkapkan sumber-sumber strss terdiri dari 45 pertanyaan dan bagian kedua untuk mengungkapkan proses koping terdiri dari 31 pertanyaan. Data di analisis untuk menguji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach (alpha).Sedangkan untuk validitas analisis, validitas konstruk menggunakan faktor analisis, dan validitas konten melalui judgment oleh tiga orang ahli berdasarkan pengukuran normatik.Hasil penelitian menunjukkan reliabilitas alat pengungkap sumber-sumber stress 0,87 – 0,88 dan reabilitas alat pengungkap proses koping 0,81. Sedangkan validitas konstruk alat dari hasil faktor analisis didapatkan faktor loading berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,73 untuk sumber stress dan 0,41 sampai dengan 0,84 untuk proses koping, selanjutnya validitas konten melalui tiga orang ahli diperoleh hasil 0,98 untuk sumber stress dan 0,90 untuk proses koping.Daftar pengungkap ini diharapkan membantu para pembimbing akademik dalam proses bimbingan kepada mahasiswa keperawatan di Indonesia. Factors such as nursing education program, family and development task contribute coping process if the students and may after their academic performance. The incidence rate of the students perceived stress in the Academy of nursing, Dr Otten Bandung in 1996 was 3%. This cold be occurred approximately the same in another similar academic in Indonesia. The Rate is tending to increase unless the institution intervene the situation and provide some strategies for students to deal with stress effectively. The strategies should be culturally relevant.This study examined a stress and coping process inventory for Nursing Students in West java which was considered culturally relevant. The study was conducted to contrive the preliminary I pilor study on the same topic. The previous study showed that the inventory 400 respondents from Academy of Nursing in West Java in 1996. The result of the previous study showed that the inventory had 0,65 – 0,77 reliability for stress inventory, and 0,72 – 0,83 for coping inventory. The present study is expected to achieve the reliability of ≥ 0,80 the study utilized a methodological design with purposive sampling of 1255. A questionnaire consisted of two parts. First part comprised of 45 items asked about stress resources, and second part comprised of 31 items explored coping process. A Cronbach (alpha) tech nigue was used to test the reliability. In addition, the study analyzed the validity, a factor analysis to measure construct validity and expert judgment to determine content validity were employed. The result demonstrated that the reability of the instrument of stress resource was 0,87 – 0,88, and of coping process was 0,81. The construct validity of the instrument showed loading factors 0,30 to 0,71 for stress resources and of 0,41 to 0,84 for coping process. The content validity from 3 experts showed 0,98 for stress resources and 0,90 for coping process. It is expected that the instrument would assist academic supervisors to improve their ability to detect stress related problems among Nursing Student in Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.