Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model Groupthink pada forum musyawarah kelompok RT di Kelurahan, dan faktor-faktor yang memicu terjadinya fenomena groupthink didalam kelompok pertemuan RT di Kelurahan Tangkiling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi. Hasil penelitian mengambarkan tida adanya fenomena Groupthink karena gaya kepemimpinan Ketua RT di Kelurahan Tanjung Pinang Kota Palangka Raya bersifat laissez faire. Faktor pemimpin dominan tidak terindikasi. Dan untuk tingginya kohesivitas kelompok juga terjadi dikarenakan kehadiran dan keterlibatan anggota kelompok dalam pertemuan dan kegiatan RT. Tetapi pada situasi provokatif tidak terbukti dalam penelitian ini, dikarenakan anggota kelompok hanya sedikit dan jarang mengalami rasa cemas dan bingung dalam menghadapi permasalahan yang muncul didalam pertemuan atau kegiatan RT. Kemudian untuk gejala yang lain seperti, ketertutupan pikiran anggota kelompok terindikasi tidak terjadi adanya Groupthink Adapula gejala selanjutnya tentang tekanan mencapai keseragaman, hal ini pun terindikasi tidak terjadi Groupthink dikarenakan para kelompok RT ini memilih untuk mengutarakan pendapatnya. Lalu gejala yang terakhir yang terdapat dalam penelitian ini yaitu tentang pencarian kesepakatan terlalu dini, ini pun tidak menimbulkan adanya Groupthink karena anggota kelompok memberikan jawaban yang dominan yaitu selalu menerima masukan dari anggota kelompoknya, sehingga dalam perumusan kegiatan tidak menghasilkan kesepakatan yang dini atau cepat. Groupthink dapat muncul karena dipicu oleh 3 faktor, yaitu kohesivitas kelompok, pimpinan yang dominan dan situasi kelompok yang provokatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi program pelatihan melalui model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) pada program pelatihan Fungsional Dasar bagi Penyuluh Keluarga Berencana di BKKBN Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yaitu menyatukan dua metode antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner yang dihitung melalui pengukuran skala likert. Untuk mendapatkan data yang kredibel peneliti menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari evaluasi wawancara, observasi dan dokumentasi diperoleh kategori nilai baik. Sedangkan untuk hasil kuesioner peserta diperoleh hasil sangat baik dengan persentase 88,16%. Hasil evaluasi aspek context, setelah di akumulasikan dari segi latar belakang dan ketersediaan dokumen dikategorikan baik. Hasil evaluasi aspek input, setelah di akumulasikan dilihat dari segi widyaiswara program, kurikulum program, sarana dan prasarana, peserta pelatihan, serta pendanaan program maka secara umum dapat dikategorikan cukup baik. Hasil evaluasi aspek process setelah di akumulasikan menunjukkan bahwa dilihat dari segi persiapan program, pengelolaan program, evaluasi program, dan kesesuaian perencanaan dengan hasil pelaksanaan maka secara umum termasuk ke dalam kategori baik. Hasil evaluasi aspek product setelah di akumulasikan menunjukkan bahwa dari segi hasil pembelajaran dan tanggapan terhadap pelaksanaan program maka secara umum termasuk ke dalam kategori baik.
Abstrak: Bagi perusahaan, karyawan adalah aset yang berharga, karena itu sangat mungkin untuk mengelola kinerjanya dengan memastikan bahwa kepuasan kerja yang diperoleh cukup tinggi. Motivasi dan kompensasi hanyalah dua dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Dalam penelitian ini, akan dibahas lebih dalam mengenai beberapa tema yang berkaitan dengan motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai kepustakaan untuk mengungkap fenomena yang ada. Metode yang digunakan disebut studi literatur. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa motivasi dan kompensasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja baik secara positif maupun negatif, tergantung dari metode, sampel, dan objek yang digunakan. Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi, Kompensasi Abstract: Employees are a valuable asset to the company. Therefore, to maintain their performance can be done by ensuring that their job satisfaction is high enough. Many factors affect job satisfaction, namely motivation and compensation. This research will further discuss aspects of motivation, compensation, and job satisfaction. The purpose of this research is to review various kinds of literature to produce conclusions from existing phenomena. The method used is a literature study approach. The results of this study are motivation and compensation have a positive and negative effect on job satisfaction according to the method, sample, and object used. Keywords : Job Satisfaction, Motivation, Compensation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.