Penilaian kualitas hidup pada pasien gagal jantung merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan terapi. Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien gagal jantung di Indonesia. Metode studi literatur dilakukan melalui penelusuran artikel publikasi pada MEDLINE, Google scholar, PubMed serta Proquest dengan kata kunci gagal jantung, kualitas hidup, heart failure, quality of life, dan HRQoL. Penelusuran literatur dari terbitan tahun 2015-2019 dengan desain penelitian cros sectional, before and after study dan observational study. Hasil penelusuran didapatkan 17 penelitian yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan review. Dalam studi literatur ini, ditemukan bahwa penelitian yang telah diterbitkan selama 5 tahun terakhir di Indonesia menunjukkan bahwa kualitas hidup pada pasien gagal jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain karakteristik sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), tingkat kepatuhan, klasifikasi derajat NYHA, tingkat depresi, kecerdasan emosional, dukungan keluarga, supportive-educative system, self-management, komorbiditas diabetes melitus, dan suplementasi koenzim Q10.
Keadaan maldistribusi tenaga kesehatan terutama dokter layanan kesehatan primer di berbagai daerah saat ini masih menjadi masalah yang penting terhadap sistem pembangunan kesehatan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam faktor yang berperan terhadap pemilihan karir profesi dokter di layanan kesehatan primer Kota Bandar Lampung.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan kemudian dianalisis dengan menggunakan thematic analysis. Terdapat 10 tema yang berkaitan dengan pemilihan karir profesi dokter di layanan kesehatan primer Kota Bandar Lampung. Diharapkan kepada pihak penyelenggara pendidikan kedokteran di Indonesia dapat menyiapkan kurikulum dan lingkungan akademis yang mendukung tumbuhnya minat bagi mahasiswa untuk berkarir di layanan kesehatan primer.
Studies have shown that COVID-19 causes cardiac injury and cytokines storm, which can lead to arrhythmias. This paper aimed to conduct a systematic review and meta-analysis of the incidence of arrhythmias and their outcomes in COVID-19 patients. We looked for journals with information on arrhythmias as a complication of COVID-19 and the patient's outcome status; poor outcomes (severe illness, mortality, and need for ICU care), and without poor outcomes. The keyword was: "COVID-19" or "SARS-Cov-2"; or "Coronavirus" and "Arrythmia" or "Cardiovascular" or "Characteristic". A total of 5 journals were selected. There were 1.301 patients in the sample. The incidence of arrhythmias in COVID-19 patients was 11% (8-15%; I 2 : 71.22, p = 0,01); in patients with poor outcome was 35% (17-52%; I 2 : 92.90, p = 0,00); and in patients without poor outcome was 3% (1-5%; I 2 :54.27, p = 0,07). COVID-19 patients with arrhythmias have a greater risk of poor outcomes (RR 5,54 [4.59;6,68]; I 2 : 87.3; p < 0,001). Analysis with a funnel plot indicated a publication bias. The regression with Egger's test showed no small study effects (p = 0,352). There was a significant relationship between the incidence of arrhythmias and an increased risk of poor outcomes in COVID-19 patients. Abstrak: Beberapa studi menunjukkan bahwa COVID-19 menyebabkan terjadinya kerusakan pada jantung dan badai sitokin di dalam tubuh, yang memicu timbulnya aritmia. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan telaah sistematis dan meta análisis terhadap insidensi aritmia dan luarannya pada pasien COVID-19. Kami mencari jurnal penelitian yang memuat informasi tentang aritmia sebagai komplikasi COVID-19 dan status luaran pasien; luaran buruk (dengan gejala berat, mengalami kematian, atau menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU)) dan tanpa luaran buruk dengan kata kunci "COVID-19" atau "SARS-Cov-2" atau "Coronavirus" dan "Aritmia" atau "Kardiovaskular" atau "Karakteristik". Sebanyak 5 jurnal dipilih untuk dilakukan telaah sistematis dan meta-analisis. Terdapat 1.301 pasien sebagai sampel. Insidensi aritmia pada pasien COVID-19 adalah 11% (8-15%; I 2 : 71.22, p = 0,01); pada pasien dengan luaran buruk adalah 35% (17-52%; I 2 : 92.90, p = 0,00); dan pada pasien tanpa luaran buruk adalah 3% (1-5%; I 2 : 54.27, p = 0,07). Pasien COVID-19 yang mengalami aritmia memiliki resiko luaran buruk yang lebih besar (RR 5.54 [4.59, 6.68]; I 2 : 87.3, p < 0,001). Analisis dengan funnel plot menandakan terdapat bias publikasi. Uji regresi dengan Egger's test menunjukkan tidak adanya small study effects (p = 0,352). Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian aritmia dengan peningkatan resiko luaran buruk pada pasien COVID-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.