Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Morbiditas dan Mortalitas PTM semakin meningkat di Indonesia. Data kematian menurut World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian di dunia pada tahun 2014, sebanyak 36 juta disebabkan oleh PTM. Penyakit kardiovaskular merupakan PTM penyebab kematian terbesar yaitu sebesar 39%.. Sebesar 70% dari populasi global akan meninggal akibat PTM seperti jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker. Prevalensi PTM di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat seiring betambahnya usia pada kelompok usia 53-64 tahun sebesar 15,5%. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menurunkan angka penyakit menular maupun tidak menular adalah melalui intruksi presiden no.01 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Masih rendahnya kesadaran masayarakat terhadap gaya hidup sehat, masih banyak terdapat masyarakat yang memilikki faktor resiko, masih kurangnya informasi terkait GERMAS. Masih rendahnya dukungan dan motivasi lintas sektoral terhadap penggalakkan GERMAS. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya untuk mengetahui faktor resiko, meningkatkan informasi terkait GERMAS, meningkatkan dukungan dan motivasi lintas sektoral terhadap penggalakkan GERMAS pada masyarakat.
Penyebaran wabah pandemi COVID-19 yang sangat cepat memberi dampak pada perekonomian dunia, termasuk di sektor pangan dan pertanian. Penurunan 1% pertumbuhan ekonomi Tiongkok di tahun 2020 bisa berdampak sekitar 0,3% terhadap perekonomian yang ada di Indonesia, tidak terkecuali di Aceh. Oleh karena itu stimulus ekonomi kreatif menjadi salah satu alternatif yang sangat tepat dalam mengatasi masalah perekonomian masyarakat, dengan pemanfaatan komoditi lokal melalui inovasi kaldu bubuk tempe sebagai ketahanan pangan keluarga di Desa Purwodadi Kabupaten Nagan Raya. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pentingnya edukasi ekonomi kreatif pada masyarakat pesisir terutama pada keluarga miskin menuju ketahanan pangan keluarga dimasa pandemi COVID 19. Metode kegiatan yang digunakan melalui pendekatan yaitu edukasi, diskusi, pelaksanaan (pelatihan atau praktek) dan evaluasi. Hasil pengabdian ini menumbuhkan jiwa kemandirian untuk membentuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada masyarakat pesisir, khususnya pada keluarga miskin, sehingga dapat menjadi salah satu upaya dalam menuju ketahanan pangan keluarga di masa pandemi COVID 19. Kata kunci: Covid 19, ekonom kreatif, UMKM ABSTRACT The very rapid spread of the COVID-19 pandemic outbreak has had an impact on the world economy, including in the food and agriculture sectors. A 1% decline in China's economic growth in 2020 could have an impact of around 0.3% on the existing economy in Indonesia, including in Aceh. Therefore, the creative economic stimulus is one of the most appropriate alternatives in overcoming the economic problems of the community, by utilizing local commodities through the innovation of tempeh powder broth as family food security in Purwodadi Village, Nagan Raya Regency. The purpose of this activity is to provide creative economy education to coastal communities, especially poor families towards family food security during the COVID 19 pandemic. The method of activities used is through 5 approaches, namely coaching, formation, implementation, monitoring, assistance and evaluation. The result of this service is the formation of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in coastal communities, especially in poor families, so that it can be one of the efforts towards family food security during the COVID 19 pandemi. Keywords: Covid 19, creative economist, UMKM
Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesadaran untuk menjaga lingkungan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit akibat lingkungan yang tidak dikelola dengan baik. Kegiatan edukasi ini menghadirkan peserta remaja yang berusia 14-16 tahun sebagai agent of change untuk nantinya dapat terlibat langsung dalam menjaga lingkungan di wilayah pesisir atau di lingkungan tempat tinggal. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya peran mereka dalam keikutsertaannya dalam menjaga lingkungan sekitar (wilayah pesisir). Pengabdian ini telah dilaksanakan pada 09 November 2019 dengan metode edukasi berupa penyuluhan terhadap remaja di wilayah pesisir. Adapun hasil dari edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja terhadap pentingnya pemberdayaan remaja sebagai agent of change dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya.
Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi penyebab kematian atau kecacatan bagi masyarakat Aceh. Gaya hidup, pola makan serta olah raga teratur harus dibudayakan sejak dini karena perubahan perilaku membutuhkan waktu yang sangat lama. Guru perempuan TK Yaa Bunaaya I merupakan corong yang sangat strategis untuk menanamkan upaya perubahan perilaku sejak dini bagi anak- anak. Kegiatan penyuluhan ini menghadirkan seluruh guru perempuan TK Yaa Bunaaya I sebagai peserta untuk nantinya dapat terlibat langsung dalam menanamkan pondasi perilaku hidup sehat bagi peserta didik. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang pola perilaku pencegahan penyakit diabetes sedini mungkin. Pengabdian ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2019 dengan metode edukasi berupa penyuluhan kepada guru perempuan TK Yaa Bunaaya I. Adapun hasil dari edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan guru terhadap pentingnya pencegahan penyakit diabetes melalui penanaman perilaku hidup sehat sejak dini.
This study aims to determine whether there is a difference between students who read using computer-assisted reading and those who read using other means in terms of reading. The sample was 23 students studying at two senior high schools in Sumenep, East Java, Indonesia. They were selected from student representatives based on their English language skills. The experiment was divided into six stages which include learning and testing. The researchers used lexical-tutor where there are audio-assisted reading, concordance, and online dictionary. For the learning process, researchers use inquiry-based learning, which focuses on student activity. To determine whether there is an effect on reading comprehension, the researcher used a paired sample t-test and an independent sample test to determine whether there is a difference in student reading comprehension score using an inquiry-based computer aid with those who do not use it. Based on the results of the study, there is no effect and no difference between reading using computer-assisted reading with inquiry-based learning and those who did not use computers. When viewed from individual scores, the results of the study showed little progress. The results of the observation show that not all students like to read while listening to audio.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.