Generasi muda di era globalisasi saat ini dimana tingkat pemahaman terhadap ideologi Pancasila masih kurang. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 25 Juli 2017 yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kasus atau permasalahan generasi muda di Desa Sumi. Hal ini mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang terhadap nilai Pancasila dan norma di dalam masyarakat Desa Sumi. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahuai pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila; 2) Untuk mengetahui pengimplementasian ideologi Pancasila dikalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan penentuan informan menggunakan purpossive sampling. Sumber dari data sekunder dan primer. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila. Pengimplementasian ideoiogi pancasila di kalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima masih kurang. Hal ini terlihat dari belum terealisasikan dengan baik rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat serta masih banyaknya generasi muda yang tidak peduli tentang pengertian dan cara pengimplementasian ideoiogi Pancasila di kalangan generasi muda; 2) Pengimplementasi Ideoiogi Pancasila masih kurang. Hal ini terilihat dari beberapa bidang kehidupan: a) Bidang sosial psikologis generasi muda memiliki beberapa permasalahan yaitu mabuk-mabukan, bolos sekolah, trak-trakan di jalan raya; b) Bidang sosial budaya memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda berpakaian yang tidak pantas dengan umur, mengacuhkan tradisi adat Desa Sumi; c) Bidang sosial ekonomi memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda Desa Sumi susah mendapat pekerjaan, banyaknya pemuda Desa Sumi yang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mengangur; d) Bidang sosial politik memiliki permasalahan seperti dalam pemilihan umum banyak generasi muda dijadikan sasaran many politic dan dijadikan alat untuk memenangkan pemilihan umum oleh pihak yang besangkutan.
Abstrak: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Depertemen Pendidikan Nasional telah menetapkan berbagai kebijakan dan upaya, antara lain dengan terus menerus mengusahakan pemerataan/perluasan akses terhadap pendidikan, peningkatan mutu dan relepansi pendidikan serta mengembangkan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah dan masyarakat. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015, Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 dan Bagaimana Peran Guru dalam melaksanakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam mata pelajaran PPKn Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan purposif sampling dan Snowbell Sampling yang dijadikan sampel adalah guru dan Siswa kelas IV SDN 1 Terong Tawah. Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yang berasal dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) menyebabkan minat dan perhatian siswa lebih meningkat hususnya dalam pelajaran PPKn, adapun usaha yang dilakukan sekolah yaitu menambah jumlah kegiatan ekstra kurukuler yang ada dengan mempasilitasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler mendatangkan pelatih yang memiliki kemampuan dan dari hasil penelitian diketahui bahwa peran guru dalam pengembangan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill). guru sudah diposisikan atau memposisikan diri pada hakekat yang sebenarnya, yaitu guru merupakan pengajar dan pendidik, yang berarti disamping mentransfer ilmu pengetahuan, juga mendidik dan mengembangkan kepribadian peserta didik melalui intraksi yang dilakukannya di kelas dan luuar kelas.
Model pembelajaran advokasi ini menuntut para siswa fokus topik yang diperdebatkan adalah isu-isu sosial sesuai kebutuhan siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran guru dalam model pengajaran advokasi untuk meningkatkan pemahaman isu-isu sosial pada siswa kelas VIII di MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong Mataram. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, tehnik penentuan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PKn dalam mengajar mengutamakan membina sikap sesuai nilai-nilai pancasila, melakukan pendekatan emosional. Memberi contoh perilaku teladan yang baik, membiasakan datang tepat waktu, disiplin, membina siswa melakukan belajar kelompok, melakukan penilaian sikap, memberikan motivasi, atau nasehat, rutin melakukan kegiatan sosial dan keagamaaan, seperti sholat duha, sholat dzuhur dan sholawatan/ yasinan setiap jum,at serta aktif dalam kegiatan hari besar keagamaan islam lainnya, pembinaan sikap juga melalui upacara bendera dengan memberi motifasi dan nasehat dan sikap siswa. This advocacy learning model requires students to focus on the topic being debated are social issues according to student needs. The purpose of this study was to determine the role of teachers in using an advocacy teaching model to improve understanding of social issues in class VIII students at MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong Mataram. This research method uses a qualitative method with a descriptive approach, the technique of determining the subject of this study using purposive sampling with data collection techniques namely observation, interviews and documentation, data analysis used is data reduction, data presentation and conclusions or data verification. The results showed that PKn teachers in teaching prioritized developing attitudes according to Pancasila values, taking an emotional approach. Give examples of good exemplary behavior, get used to arriving on time, discipline, foster students to do group learning, conduct attitude assessments, provide motivation, or advice, routinely carry out social and religious activities, such as duha prayer, midday prayer and prayer / prayer every Friday, and also active in other Islamic religious holidays, attitude building also through flag ceremonies by giving motivation and advice and attitudes of students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.