Latar Belakang: Hipertensi atau sering disebut tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah global dunia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara farmakologis dan non farmakologi (herbal) seperti bawang putih. Bawang putih mengandung senyawa-kimia, beberapa senyawa tersebut memiliki efek farmakologi, yaitu efek pencegahan, perawatan, dan pengobatan penyakit untuk mencegah darah tinggi bagi orang dengan tekanan darah normal. Tujuan: Diketahuinya pengaruh pemberian seduhan air bawang putih terhadap tekanan darah. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan, waktu pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 14 sampai dengan 19 Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi, dari bulan Januari-31 Mei 2021 sebanyak 645 penderita diwilayah kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan. Sampel penelitian ini sebanyak 30 penderita hipertensi dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan teknik analisis menggunakan uji t-test paired. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan sistolik 126,93 dan diastolik 112,53 sebelum pemberian, sistolik 125,43 diastolik 88,90 sesudah pemberian, nilai sistolik p sistolik sebelum dan sistolik sesudah 0,006 (p<0,05), nilai p diastolik sebelum dan diastolik sesudah 0,00 (p<0,05). Yang menunjukan bahwa ada pengaruh perbedaan sebelum dan sesudah pemberian seduhan air bawang putih terhadap penurunan tekanan darah pasien diwilayah Kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan tahun 2021. Saran: Untuk meningkatkan pelayanan edukasi kesehatan pada penderita hipertensi yang berkaitan dengan obat herbal atau tanaman herbal yang dapat menurunkan tekanan darah seperti memperbanyak leapflat, brosur atau mading yang berhubungan dengan pengobatan hipertensi menggunakan bawang putih. Kata Kunci: Bawang putih, Tekanan darah, Hipertensi
The spread of the covid-19 virus can be prevented by implementing health protocols such as washing hands regularly or using a hand sanitizer, using a mask, applying cough etiquette, and maintaining physical distance and social distancing. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes on the implementation of health protocols in nursing students of STIK Siti Khadijah Palembang. The design of this study used a descriptive correlation method with a cross-sectional approach, a total sample of 191 respondents with a total sampling technique, and the data were analyzed using the Spearman Rank (Rho). Data collection using an online-based questionnaire (google form) regarding knowledge, attitudes, and actions regarding the implementation of health protocols. The results of the analysis showed that there was a positive correlation between knowledge and attitudes toward the implementation of health protocols (p-value=0,007; r=0,248; p-value=0,001; r=0,301). Compliance with health protocols during the new normal period is very important to break the chain of the spread of the covid-19 virus.
ABSTRAK ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahunnya Selain itu, ISPA merupakan penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak. Beberapa peranan ibu dalam melakukan upaya perawatan ISPA pada anaknya yaitu ibu harus mengetahui tentang ISPA mulai dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala, proses perjalanan penyakit, komplikasi dan cara mengobati dan merawat anak semasa sakitnya tersebut agar bisa melakukan perawatan sedini mungkin dan sudah tahu bagaimana cara pencegahan ISPA tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan tentang penanganan ISPA. Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat di RT.13 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2021. Pengabdian masyarakat dengan topik “Penanganan ISPA pada Anak khususnya di RT 13 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang Tahun 2021” telah terlaksana dengan baik. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penanganan ISPA pada anak. Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan rumah dan dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kata Kunci: ISPA, Pelayanan Kesehatan, Perawatan ABSTRACT Acute Respiratory Infections are the leading cause of infectious disease morbidity and mortality in the world. Nearly four million people die from ARI every year. In addition, ISPA is the main cause of consultation or hospitalization in health care facilities, especially in the child care section. Some of the roles of mothers in making efforts to treat ARI in their children, namely mothers must know about ISPA starting from the understanding, causes, signs, and symptoms, the course of the disease, complications, and how to treat and care for children during their illness so that they can take care as early as possible and already know how how to prevent the ISPA. Therefore, it is necessary to conduct counseling on the handling of ISPA. The target in this activity is the community in RT.13 Pulokerto Village, Gandus District, Palembang. The activity was carried out on July 24, 2021. Community service with the topic "Handling ARI in Children, especially in RT 13, Pulokerto Village, Gandus District, Palembang in 2021" has been carried out well. The local community has received counseling and clear and easy-to-understand explanations regarding the handling of ISPA in children. It is hoped that the community will be able to maintain the home environment and be able to implement a Clean and Healthy Lifestyle. Keywords: ISPA, Health Services, Care
Breast cancer (ca mammae) is a major health problem in the world and in Indonesia and is one of the malignant diseases and causes death in women. Basically, breast cancer can be detected early by carrying out routine examinations of the breast, namely by breast self examination (BES). This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of reproductive aged woman about breast self-examination to breast self-examination practice.This type of research uses quantitative descriptive with a cross sectional approach. The research population is all women of childbearing age in rt 16 kelurahan 36 ilir, gandus subdistrict, Palembang and a sample of 65 respondents using purposive sampling technique. Data collection by using a questionnaire. Data analysis using chie-square. The results showed that the majority of respondents had sufficient knowledge, namely 39 (60%) respondents and a positive attitude, namely 34 (52.3%). The results of the statistical test showed that there was a relationship between knowledge (ρ value = 0.013) and attitude (ρ value = 0.020) towards reproductive aged woman action of breast self-exaination practice. It can be concluded that there is a significant relationship between breast self-examination knowledge and attitudes and breast self-examination practice. It is recommended to the public to increase knowledge about breast self-examination so that they are able to apply it regularly to detect breast abnormalities early. Keywords: Reproductive Aged Woman, Ca Mammae, Breast Self-exam ABSTRAK Kanker payudara (Ca Mammae) merupakan masalah kesehatan utama di dunia maupun Indonesia dan merupakan salah satu penyakit ganas dan menimbulkan kematian pada wanita. Kanker payudara pada dasarnya dapat dideteksi secara dini dengan melakukan pemeriksaan rutin pada payudara yaitu dengan cara periksa payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang SADARI terhadap tindakan SADARI. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh wanita usia subur di RT 16 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang dan sampel sebanyak 65 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan chie-square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 39 (60%) responden dan Sikap yang positif yaitu 34 (52,3%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (ρ value= 0,013) dan sikap (ρ value= 0,020) terhadap tindakan WUS melakukan SADARI. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap SADARI dengan tindakan SADARI. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang SADARI sehingga mampu mengaplikasikanya secara rutin guna mendeteksi secara dini kelainan pada payudara. Kata Kunci: Wanita Usia Subur, Kanker Payudara, SADA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.