Shock Index dan Modified Shock Index merupakan parameter non invasif dapat digunakan dalam pemantauan status hemodinamika pasien untuk menilai hasil klinis dan memprediksi mortalitas pasien gawat darurat, sehingga dapat membantu penatalaksanaan pada waktu yang tepat terutama dalam pelaksanaan triase di departemen darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan parameter Shock Index dan Modified Shock Indeks dalam memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat, mengetahui perbandingan penggunaan parameter Shock Index, Modified Shock Indeks dengan Tekanan Darah, Nadi untuk memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat dan mengetahui hasil statistik penelitian tentang Shock Index dan Modified Shock Indeks sebagai parameter yang efektif untuk memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat. Pencarian artikel jurnal menggunakan kerangka PICO (Population: Pasien gawat darurat, Intervention: parameter Shock Index dan Modified Shock Indeks, Comparison Intervention: Nadi, Tekanan Darah, Outcome: Parameter sederhana untuk mengidentifikasi kondisi pasien gawat darurat. Delapan artikel yang dianalisis dengan rentang waktu antara 2007-2017 (10 tahun), jumlah sampel ± 74.512. Hasilnya menunjukkan secara keseluruhan artikel menyebutkan bahwa Shock Index dan Modified Shock Indeks dapat dan mudah digunakan dalam memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat. Shock Index dan Modified Shock Indeks signifikan berkorelasi dengan penanda resiko yang akurat, berupa kematian klinis pada pasien dengan kondisi darurat dan lebih baik dari pada tekanan darah dan detak jantung. Sehingga SI dan MSI dapat direkomendasikan sebagai paramater non invasif guna mendeteksi lebih awal status hemodinamik pasien dan dapat digunakan dalam triase pasien di ruang gawat darurat.
Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu jenis tanaman obat. Namun pemanfaatan jeruk nipis di kalangan masyarakat di desa huwongo masih kurang. maka sangat penting untuk memberikan pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahun masyarakat tentang pemanfaatan jeruk nipis sebagai tanaman obat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan rancangan penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan one group pra-post test design. Populasi penelitian berjumlah 373 kepala keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dengan teknik pengambilan sampel Simple random sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum diberikan penyuluhan kesehatan terdapat 67,8% yang berpengetahuan cukup hal ini dikarenakan banyak masyarakat belum memahami manfaat jeruk nipis. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan terdapat berpengetahuan baik 97,5% hal ini dapat dikatakan bahwa penyuluhan kesehatan memberikan konstribusi yang baik dalam peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan jeruk nipis. Hasil dari uji wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p = 0,000
AbstrakUpaya untuk meningkatkan pengetahuan manajemen penanggulangan bencana tenaga kesehatan salah satunya dengan menggunakan media tabletop disaster exercise. Tabletop disaster exercise merupakan simulasi bencana di atas meja yang digunakan untuk menguji kesiapsiagaan bencana. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menganalisis media tabletop disaster exercise dalam peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang manajemen penanggulangan bencana. Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur. Adapun kata kunci yang digunakan dalam pencarian studi literature ini adalah disaster management and exercice and tabletop and knowledge. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 181.027 artikel yang diidentifikasi. Setelah dilakukan penyaringan, terdapat 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi mulai dari semua studi penelitian dengan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan pre and posttest design, penelitian yang berkaitan dengan tabletop disaster exercise dan pengetahuan tenaga Kesehatan, Jurnal/artikel tersedia dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dan jurnal/artikel dimulai tahun 2010-2020. Sehinhgga hasil review dengan kriteria inklusi dianalisa dan disintesis kemudian akan dirangkum dalam bentuk tabel ringkasan Pustaka. Seluruh hasil penelitian menunjukkan bahwa media tabletop disaster exercise secara signifikan meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang manajemen penanggulangan bencana dengan topik yang membahas strategi, komunikasi dan kolaborasi. Kesimpulan penelitian ini adalah tabletop disaster exercise merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pendidikan bencana yang berdampak positif dalam manajemen penanggulangan bencana.Kata kunci: Tabletop Disaster Exercise; Pengetahuan, Manajemen Penanggulangan Bencana. AbstractOne of the efforts to improve disaster management knowledge of health workers is by using tabletop disaster exercise media. Tabletop disaster exercise is a disaster simulation on the table used to test disaster preparedness. The purpose of this literature study is to analyze the tabletop disaster exercise media in increasing the knowledge of health workers about disaster management. The method in this study is the study of literature. The keywords used in the search for this literature study are disaster management and exercice and tabletop and knowledge. Results showed that there were 181,027 articles identified. After screening, there are 5 articles that meet the inclusion criteria ranging from all research studies with experimental research types with a pre and posttest design approach, research related to tabletop disaster exercise and knowledge of health workers, journals / articles available in English and Indonesian, and journals / articles starting in 2010-2020. So that the results of the review with inclusion criteria are analyzed and synthesized and then will be summarized in the form of a summary table of the Library. All research results show that the tabletop disaster exercise media significantly increases the knowledge of health workers about disaster management with topics that discuss strategy, communication and collaboration. The conclusion of this study is that tabletop disaster exercise is one of the media that can be used in disaster education that has a positive impact in disaster management.Keywords: Tabletop Disaster Exercise; Knowledge, Disaster Management Management.
Stroke merupakan penyakit yang serangannya secara tiba-tiba. Informasi melalui penyuluhan kesehatan tentang gejala stroke sangat diperlukan oleh keluarga dalam mengatasi pasien stroke di pre hospital, sehingga pasien segara mendapatkan penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang stroke, tanda, gejala serta faktor risikonya pada individu yang berisiko terkena stroke, menilai program penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga merawat pasien yang beresiko. Metode penelitian yakni Studi eksperimen semu, untuk menilai pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki pasien berisiko terkena stroke. Penyuluhan akan dilaksanakan secara tatap muka selama 4 menit oleh peneliti menggunakan media dan hand-out singkat. Penilaian dilakukan dengan pemberian kuesioner. Penelitian akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Selatan dan Puskesmas Kabila. Kegiatan ini dilaksanakn oleh 2 orang dosen, yang akan dilaksanakan selama ±2 bulan. Hasil yang ditargetkan dalam penelitian ini yakni adanya sistem pemberdayaan keluarga dalam mengoptimalkan penanganan manajemen pre hospital pada pasien stroke, yang saat ini penelitian sudah masuk pada tindak lanjut memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga beresiko mengalami stroke. Hasi penelitian didapatkan pengetahuan keluarga tentang stroke, tanda, gejala serta faktor risikonya pada individu yang berisiko terkena stroke, menilai program penyuluhan kesehatan signifikan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga merawat pasien yang beresiko stroke.
Barotrauma is a disease or trauma that occurs when a body experiences sudden changes in pressure when diving. One type of barotrauma that is often experienced by divers is ear barotrauma. The purpose of this study is to determine the risk factors (including age, disease history, depth of diving, dive duration, frequency of diving, rest duration, and diving procedures) that influence the incidence of barotrauma in traditional diver fishermen in BulawaSub-District, Bone Bolango Regency, The method conducted in this study is analytical quantitative method with cross sectional study approach. This studyis conducted through interview, observation, and measurement of divers' hearing loss in divers. The samples in this study are 34 traditional diver fishermen in BulawaSub-District, Bone Bolango Regency. The results obtained p-value for age=0.039, working period=1,000, depth of diving =0.032, dive duration=1,000, frequency of diving =1,000, rest duration=1,000, and diving procedure=1,000. The conclusion of this study is that there is a relationship between the age and depth of diving toward the incidence of ear barotrauma in traditional diver fishermen, while the factors of working period, dive duration, frequency of diving, rest duration, and diving procedures are not related to the occurrence of ear barotrauma in traditional diver fishermen in Bulawa Sub-district Bone BolangoRegency.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.