Telur mudah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh penguapan air dan CO2 sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk mempertahankan kualitas telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan ekstrak daun salam dan penyimpanan pada suhu 4ºC terhadap kualitas telur itik. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Duncan dengan taraf signifikansi 5%. Telur yang digunakan sebanyak 45 butir, dibagi dalam 9 perlakuan dan 5 kali ulangan. P0 (kontrol), P1 dan P2 (Telur dicuci, direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P3 dan P4 (Telur dicuci, tidak direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P5 dan P6 (Telur tidak dicuci, direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P7 dan P8 (Telur tidak dicuci, tidak direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah Indeks Kuning Telur (IKT), kadar lemak telur, dan susut bobot telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perendaman telur dengan ekstrak daun salam tidak mampu mempertahankan kualitas telur itik. Kata kunci : Syzygium polyantha, indeks kuning telur, lemak telur, susut bobot
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Telur mengandung bahan organik yang mudah rusak. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya telur adalah lama waktu penyimpanan. Kualitas telur perlu dipertahankan agar kandungan bahan kimia yang terdapat pada telur dapat dipertahankan kesegarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas telur ayam setelah pencucian,pembungkusan dan penyimpanan. Variabel kualitas telur yang diamati meliputi nilai Haugh Unit, Indeks Kuning Telur, Nilai susut berat dan pH telur. Telur ayam yang digunakan sebanyak 60 butir dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan. Kelompok I telur ayam tanpa dicuci disimpan pada suhu 310 C, Kelompok II telur ayam tanpa dicuci dibungkus plastik wrap disimpan pada suhu 310 C, Kelompok III telur ayam dicuci disimpan pada suhu 310 C, Kelompok IV telur ayam dicuci dibungkus plastik wrap kemudian disimpan pada suhu 310 C. Setiap kelompok perlakuan terdiri 5 ulangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kelompok waktu pengamatan. Pada hari ke 3 setelah telur dikeluarkan dari induk ayam dilakukan pencucian, pembungkusan telur dan penyimpanan. Pengamatan dilakukan pada hari 10, 17 dan 24. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikansi 5% dan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan pencucian mempercepat penurunan kualitas telur, pembungkusan dapat mempertahankan kualitas telur. Semua variabel penelitian menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan Kata kunci: haugh unit, indek kuning telur, susut berat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.