Tripanomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Tripanosoma sp, protozoa hemoflagellata dari kelas Zoomatigophora dan famili Tripanosomatidae. Tripanosomiasis banyak dijumpai di daerah tropis dan menyerang berbagai hewan domestik seperti kuda, sapi, kerbau, onta, anjing, kucing dan tikus. Feline immunodeficiency virus (FIV) dikenal sebagai feline AIDS adalah spesies virus dalam genus Lentivirus, menyebabkan penurunan sistem imun pada kucing dimana tubuh tidak dapat mengatasi serangan dari berbagai sumber penyakit lain sehingga muncul infeksi tambahan. Umumnya kucing tidak menimbulkan gejala klinis infeksi FIV meskipun telah berlangsung beberapa tahun. Seekor kucing domestik jantan, 3 tahun didiagnosis Tripanosomiasis dan positif FIV. Kedua mata terlihat berwarna keputihan, berawal dari mata kiri, berukuran kecil yang berkembang secara progresif selama 2 minggu, diikuti penurunan nafsu makan serta kondisi badan yang semakin kurus. Kucing berasal dari kucing jalanan, dan gemar memakan tikus maupun burung, serta belum dilakukan vaksinasi. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan mukosa anemik, dehidrasi, oedema di daerah submandibular hingga bahu, BCS 4/9, dan uveitis anterior. Hasil pemeriksaan hematologi dan kimia darah menunjukkan anemia normositik-hipokromik, trombositophenia, normal leukosit total dengan peningkatan relatif monosit, nilai SGPT dan SGOT yang sangat tinggi, peningkatan creatinin dan penurunan total kolesterol. Hasil pemeriksaan rapid test menunjukkan positif antibodi FIV (Feline Immunodeficiency Virus), negatif Feline Leukemia Virus, serta negatif toksoplasma. Pemeriksaan apus darah menunjukkan mild anemia tanpa polikromasia, dan ditemukan flagellata Trypanosoma sp. Akumulasi fibrin di dalam anterior chamber yang bersifat progresif-bilateral disertai dengan aqueous flare dan normal retina merupakan gambaran anterior uveitis sebagai gejala klinis yang menciri dari Tripanosomiasis pada kucing dan infeksi FIV.