A zoonotic human infection with simian malaria, Plasmodium knowlesi, in Central Kalimantan, Indonesia

Abstract

Background The Indonesian archipelago is endemic for malaria. Although Plasmodium falciparum and P. vivax are the most common causes for malaria cases, P. malariae and P. ovale are also present in certain regions. Zoonotic case of malaria had just became the attention of public health communities after the Serawak study in 2004. However, zoonotic case in Indonesia is still under reported; only one published report of knowlesi malaria in South Kalimantan in 2010.Case presentationA case of Plasmodium knowlesi infection in a worker from a charcoal mining company in Central Kalimantan, Indonesia was described. The worker suffered from fever following his visit to a lowland forest being cut and converted into a new mining location.ConclusionThis study confirmed a zoonotic infection using polymerase chain reaction amplification and Sanger sequencing of plasmodial DNA encoding the mitochondrial cytochrome c oxidase subunit I (mtCOI).

A dual colour fluorescence in situ hybridization (FISH) assay for identifying the zoonotic malaria parasite Plasmodium knowlesi with a potential application for the specific diagnosis of knowlesi malaria in peripheral-level laboratories of Southeast Asia

“…PCR-based diagnosis was the only available procedure for specific diagnosis in both cases and this involved recourse to a central molecular biology facility, in Jakarta in the Indonesian case and Singapore in the Sri Lankan case [19, 20]. …”

Infeksi Malaria Plasmodium knowlesi pada Manusia

“…15,18 Peningkatan kasus malaria P. knowlesi di Asia tenggara mungkin disebabkan karena semakin dekatnya hunian penduduk dengan hutan dan meningkatnya eksploitasi hutan baik untuk industri maupun pariwisata. 5,10,12,19 Saat ini diperkirakan sekitar 70% kasus malaria yang membutuhkan rawat inap di Malaysia disebabkan oleh infeksi P. knowlesi. 20 Prevalensi dan distribusi infeksi P. knowlesi pada manusia di Indonesia belum dipelajari dengan baik.…”

“…Nampaknya secara epidemiologi, malaria knowlesi di Indonesia masih terbatas di Pulau Kalimantan. 8,9,19 PATOGENESIS TERJADINYA MALARIA BERAT Secara patogenesis, infeksi malaria P. knowlesi pada manusia bisa terjadi di suatu daerah bila memenuhi kondisi yaitu terdapat kera yang terinfeksi sebagai penjamu alamiah, manusia yang berisiko untuk terpapar dan vektor alamiah nyamuk Anopheles yang sesuai. Ketiga hal tersebut wajib ada sehingga tidak di semua daerah yang ada populasi kera bisa terjadi kasus malaria knowlesi pada manusia.…”

“…Semua pasien yang terinfeksi P. knowlesi di Indonesia menunjukkan perbaikan yang nyata dengan pemberian ACT. 9,19,20 Beberapa laporan menyebutkan bahwa penderita P. knowlesi sembuh dengan obat lain yang beberapa diantaranya tidak digunakan lagi di Indonesia seperti klorokuin, meflokuin, kombinasi sulfadoksinpirimetamin dan kina. 9 Plasmodium knowlesi merupakan kandidat target untuk pembuatan vaksin malaria yang ideal karena parasit ini mampu dikembangbiakan dengan kultur, antigennya mirip dengan parasit malaria lain yang menginfeksi manusia dan infeksi plasmodium ini mudah diinduksi dengan berbagai cara seperti injeksi sporozoit atau eritrosit yang terinfeksi pada percobaan binatang.…”

“…Primer spesifik untuk P. knowlesi adalah Pmk8 dan Pmkr9, walaupun primer ini kadang mengalami reaksi silang dengan DNA P. vivax. Studi infeksi P. knowlesi pada pekerja tambang di Kalimantan Tengah menggunakan primer mtCOI yang nampaknya lebih spesifik dibandingkan Pmk8 dan Pmkr9 19. Nested PCR dapat meningkatkan sensitivitas diagnosis pada pasien dengan kadar parasit yang rendah.…”