Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease of the pilosebasea follicle. Although the cause of acne vulgaris is not known for certain but there are several pathogenesis suspected to have some effects on the occurrence of acne vulgaris, inter alia the increase in sebum production which is controlled by androgen hormones. Stimulation of androgen hormone production is associated with elevated level of insulin-like growth factor-1 (IGF-1). Increased IGF-1 is correlated positively with body mass index (BMI). In general, acne vulgaris begins at age 12-15 years and most occur in adolescents aged 15-18 years. This study was aimed to determine the relationship between BMI and the incidence rate of acne vulgaris in students at SMA Frater Don Bosco Manado (senior high school). This was an analytical survey observation with a cross sectional design. Subjects were 69 students obtained by using systematic random sampling. Of the 69 students suffered from acne vulgaris, there were 8 (11.6%) with thin BMI; 50 (72.5%) with normal BMI; and 11 (15.9%) with fat and obese BMI. Conclusion: There was no significant association between BMI and the incidence of acne vulgaris among the students at SMA Frater Don Bosco Manado.Keywords: body mass index, acne vulgaris Abstrak: Akne vulgaris adalah penyakit radang kronis pada folikel pilosebasea. Walaupun penyebab dari akne vulgaris belum diketahui pasti namun terdapat beberapa patogenesis yang diduga berpengaruh pada timbulnya akne vulgaris, salah satunya yaitu peningkatan produksi sebum di bawah kontrol hormon androgen. Stimulasi produksi hormon androgen berhubungan dengan peningkatan kadar insulin-like growth factor-1 (IGF-1). Peningkatan IGF-1 berkorelasi positif dengan indeks massa tubuh (IMT). Umumnya akne vulgaris dimulai pada usia 12-15 tahun dan terbanyak pada remaja usia 15-18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dan angka kejadian akne vulgaris pada siswa-siswi di SMA Frater Don Bosco Manado. Jenis penelitian ialah observasi analitik survei dengan desain potong lintang. Subyek penelitian ialah siswa-siswi di SMA Frater Don Bosco Manado diperoleh dengan pengambilan sampel secara acak sistematis. Pada 69 subyek dengan akne vulgaris, terdapat 8 orang (11,6%) dengan IMT kurus; 50 orang (72,5%) dengan IMT normal; dan 11 orang (15,9%) dengan IMT gemuk dan obesitas. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara IMT dan angka kejadian akne vulgaris pada siswa-siswi di SMA Frater Don Bosco Manado.Kata kunci: indeks massa tubuh, akne vulgaris