Latar belakang: Polusi udara dalam ruangan menjadi masalah kesehatan yang lebih berat dibanding di luar ruangan. Salah satu sumber pencemar udara dalam ruangan adalah rokok. Rokok mengandung setidaknya 200 elemen berbahaya bagi kesehatan, tiga di antaranya yang paling berbahaya, yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida. Kadar CO dari asap rokok pada penelitian sebelumnya berkisar 109-113 ppm. Kadar ini masih di atas nilai ambang batas yang diperbolehkan yaitu 25 ppm. Untuk itu perlu upaya untuk mengurangi CO di udara. Penelitian sebelumnya menyimpulkan adsorben dan absorben terbaik dalam menurunkan CO adalah kaktus, jamur Penicillium sp, dan karbon aktif kulit durian. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kemampuan adsorbsi dan absorbsi CO berdasarkan jumlah kaktus, jamur Penicillium sp, dan karbon aktif kulit durian.Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan static group comparison. Obyek penelitian adalah CO udara dalam ruangan, variabel penelitian adalah jumlah adsorben/absorben, jenis adsorben/absorben, dan konsentrasi CO di udara. Pengukuran CO dengan CO meter digital. Analisis data dengan uji anova 1 arah dan uji kruskal wallis dengan tingkat kemaknaan 95%.Hasil: rata-rata CO dengan kaktus 1 batang 63 ppm, 2 batang 56 ppm, 3 batang 46,6 ppm, 4 batang 28 ppm, dan kontrol 106,6 ppm. Rata-rata CO dengan Penicillium sp 150 gram 47,3 ppm, 300 gram 34,7 ppm, dan kontrol 76,6 ppm. Konsentrasi CO dengan karbon aktif kulit durian 1 kg 41,56 ppm, 2 kg 30,89 ppm, dan kontrol 101,4 ppm. Rata-rata CO dengan gabungan semua adsorben adalah 22,9 ppm. Uji perbedaan konsentrasi CO pada berbagai jumlah kaktus nilai p= 0,001, jamur penicilium sp nilai p=0,001, dan uji kruskall wallis untuk karbon aktif kulit durian adalah 0,001.Simpulan: Ada perbedaan kemampuan adsorbsi dan absorbsi CO berdasarkan jumlah adsorben dan absorben. Jumlah kaktus terbaik adalah 4 batang, jamur Penicillium 300 gram, dan karbon aktif 2 kg. Konsentrasi CO dengan penggabungan semua adsorben dan absorben telah berada di bawah nilai ambang batas yang diperbolehkan yaitu 25 ppm.ABSTRACTTitle: The Effectiveness of Ornamental Plants, Fungi, and Activated Carbon in Reducing Carbon Monoxide Concentrations in the AirBackground: Cigarettes contain about 4000 elements and 200 of them are harmful to health. Exposure to cigarette smoke which is quite potential is CO. CO is a toxic gas and is one of the greenhouse gases that damage the earth's ozone layer. Exposure to cigarettes in the room is still widely found. Need to attempt to reduce CO in the air. Previous research concluded that the best type of adsorbent in lowering CO is cactus, Penicilliumsp, and durian skin activated carbon. The aim of this study isto know the difference in CO adsorption ability based on the number of adsorbents. Method: This research type is quasi-experimental with static group comparison design, the object is CO in the room, the variable is the amount of adsorbent, the type of adsorbent, the concentration of CO in the air. Data analysis used 1-way ANOVA test and Kruskalwallis test. Results: on average CO with cactus 1 stem 63 ppm, 2 stems 56 ppm, 3 stems is 46.6 ppm, 4 stems is 28 ppm, and control is 106.6 ppm. The average CO with Penicilliumsp 150 grams is 47.3 ppm, 300 grams is 34.7 ppm, and control is 76.6 ppm. The average CO with 1 kg durian skin activated carbon is 41.56 ppm, 2 kg is 30.89 ppm, and control is 101.4 ppm. The average CO with a combination of all adsorbents is 22.9 ppm. Test the difference in CO concentration in various cactus, pvalues = 0.001, Peniciliumsp p value = 0.001, and the Kruskal wallis test for activated carbon was 0.001. Conclusion: There are differences in CO adsorption and absorption based on the number of cactus, Peniciliium sp, and durian skin activated carbon. The best amount of cactus is 4 stems, 300 grams of Penicillium sp, and 2 kg of activated carbon. CO concentration with all of adsorbent and absorbents has been below the permissible threshold value of 25 ppm.