Afiksasi Bahasa Madura Dialek Sumenep Tingkat Tutur Rendah

Muslimah, Dianul; Nurhayati, Endang; Suhartatik, Suhartatik

doi:10.36379/estetika.v1i1.3

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Penelitian mengenai proses morfologis afiksasi bahasa Madura sebelumnya pernah dilakukan oleh Muslimah (2019) yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi afiksasi bahasa Madura dialek Sumenep. Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

“…Perbedaan mendasar penelitian yang sebelumnya dengan penelitian ini, yaitu pada penelitian Muslimah, Nurhayati, & Suhartatik (2019) hanya membahas mengenai afiksasi bahasa Madura dialek Sumenep, namun belum menjelaskan secara mendalam mengenai proses afiksasi pada setiap kelas kata. Pada penelitian Putra (2021) membahas mengenai jenis-jenis afiksasi bahasa Indonesia dalam artikel kompas.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

“…Kajian mengenai afiksasi verba bahasa Madura dialek Pamekasan berdasarkan perspektif derivasi dan infleksi masih jarang ditemukan karena beberapa penelitian sebelumnya hanya membahas mengenai proses morfologis dialek Sumenep saja seperti pada penelitian Muslimah, Nurhayati, & Suhartatik (2019). Hal ini menjadi salah satu alasan penelitian ini menjadi penting dilakukan sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan yang belum terpecahkan mengenai afiksasi bahasa Madura dialek Pamekasan.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

See 2 more Smart Citations

Afiksasi Verba Bahasa Madura Dialek Pamekasan berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi

Hasanah

Setiawati²,

Nurhayani³

2022

Diglosia

View full text Add to dashboard Cite

This study aims to describe the affixation of Madurese verbs in the Pamekasan dialect of low speech level based on the perspective of derivation and inflexion. The data of this research is in the form of Pamekasan dialect Madurese verbs. The data sources in this study were 10 informants who were native speakers of the Pamekasan Madura dialect, which were determined using the snowball sampling technique. Data collection is done by using the interview method with elicitation techniques. The data obtained were then analyzed through three stages: the data reduction stage, the data presentation stage, and the conclusion preparation stage. The results showed three processes of verb-forming affixation in the Pamekasan dialect of Madura, including prefixation, suffixation, and confixation. Based on the data, it was found that several affixes that make up Pamekasan dialect Madurese verbs, including prefixes ma–, a–, ta–, N–, –, pa–, pa–, nga–, and ka–, suffixes –a, – aghi, and –è, and the confixes a–aghi, N–aghi, N–è, ma–aghi, –aghi, ma–ana, –è, a–an, ma–è, and ma–an. This affixation is divided into inflectional affixation, transpositional derivational affixation, and non-transpositional derivational affixation.

show abstract

Section: A Pendahuluanunclassified

See 1 more Smart Citation

Afiksasi Verba Bahasa Madura Dialek Pamekasan berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi

Hasanah

Setiawati²,

Nurhayani³

2022

Diglosia

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Di Indonesia penelitian afiksasi juga telah banyak dilakukan di berbagai bahasa daerah. Beberapa penelitian tersebut seperti penelitian afiksasi pada bahasa Melayu Serawai (Herpanus, et al, 2020), afiksasi bahasa Madura dialek Sumenep (Muslimah, et al, 2019), afiksasi bahasa Dayak Ahe (Noveliar, et al, 2019), afiksasi bahasa Tolaki (Wawan, 2019), dan afiksasi bahasa Melayu Kupang (Siga dan Purniawati, 2019). Seluruh penelitian memperoleh hasil yang tidak sama satu dengan yang lainnya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Afiksasi dalam Bahasa Kerinci di Daerah Pulau Tengah dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

Anasti

Liusti

2022

basicedu

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu proses morfologis yang amat penting adalah afiksasi. Proses afiksasi amat berbeda-beda dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis afiks dan proses pembubuhannya dalam bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Hasil yang diperoleh adalah berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tuturan masyarakat dalam bahasa Kerinci di Pulau Tengah, diperoleh 5 jenis afiks dengan 57 ragam bentuk afiks. Ragam afiks tersebut terdiri dari 12 prefiks, 9 sufiks, 5 infiks, 27 kombinasi afiks, dan 4 simulfiks. Afiks-afiks tersebut mengalami proses pembubuhan pada berbagai bentuk dasar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah merupakan bahasa daerah yang mengalami afiksasi yang secara aktif digunakan oleh masyarakat bahasa dalam bertutur yang berlangsung pada bentuk dasar nomina, verba, adjektiva, dan numeralia. Afiksasi juga merupakan kajian yang penting dalam pembelajaran yang dapat dimanfaatkan baik untuk siswa di sekolah maupun untuk mahasiswa di tingkat perkuliahan. Kajian afiksasi memberikan kontribusi terhadap sumber ajar pembelajaran morfologi di tingkat perkuliahan dan pembelajaran bahasa daerah di tingkat persekolahan.

show abstract

“…However, they do not specify their research at all. Muslimah et al, (2019) found that Madurese has four affixes; prefixes, suffixes, infixes and confixes. The previous study found that there are seven kinds of prefixes in Madurese; -a, -e, -ta, -ka, -sa, -pa, and -pe.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Madurese Deverbal Nominalization Process

Hidayati

Nurhayani

Choyimah

2021

prosodi

View full text Add to dashboard Cite

Nominalizations can be structured by adding affixes before or after root to create new words in language. Madurese has several language aspects that have not been widely explored. Previous linguistic studies on Madurese mostly focused on morphological aspects such as Madurese affixation in general. Therefore, this research discusses Madurese Deverbal Nominalization Process (Noun Derived from Verb). The goals of this research are to identify what types of affixes which form deverbal nouns in Madurese and to know how the affixation process that forms the deverbal nouns in Madurese. For example: pa-mandi-an, the root is mandi (take a shower) after it attachés to confix (pa- -an) the word class category changes to noun pa-mandi-an, that is a bath room. This research is a descriptive qualitative research, and the data were collected from a Madurese short story entitled Tora (satengkes carpan Madura), which was written by Jamal D. Rahma (2017). The findings are presented descriptively by identifying the process of the derivational forming nouns. The results of this research shows that prefixes, suffixes, confixes and infixes are contributed to create new lexemes in Madurese.

show abstract

Afiksasi Bahasa Madura Dialek Sumenep Tingkat Tutur Rendah

Cited by 4 publications

References 0 publications

Afiksasi Verba Bahasa Madura Dialek Pamekasan berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi

Afiksasi Verba Bahasa Madura Dialek Pamekasan berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi

Afiksasi dalam Bahasa Kerinci di Daerah Pulau Tengah dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

Madurese Deverbal Nominalization Process

Contact Info

Product

Resources

About