Penelitian ini bertujuan untuk penggambaran struktur rantai pasok sayur, analisis struktur biaya logistik, dan menyusun alternatif strategi bagi tier rantai pasok sayur dalam rangka pemerataan distribusi pendapatan dan meningkatkan pendapatan petani. Total responden pada penelitian ini sebanyak 197 orang. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis biaya logistik adalah metode Activity-Based Costing. Hasil dari penelitian ini adalah sistem rantai pasok komoditas sayur terdiri dari lima tier, dengan tier utamanya adalah petani, kelompok tani, pengepul, pedagang besar, dan pedagang kecil. Hasil perhitungan biaya logistik menunjukkan bahwa total biaya logistik sebesar Rp7.705,88/kg dengan 65,8% merupakan biaya yang berasal dari aktivitas material handling dan 34,2% lainnya adalah biaya dari aktivitas procurement, transportasi, inventory, maintenance, dan informasi. Strategi yang ditetapkan adalah sebaiknya melakukan penambahan aktivitas pasca panen pada tier petani, penerapan strategi efisien dan responsif pada tier kelompok tani, penerapan strategi pull supply chain pada tier pengepul, penerapan strategi pull-push supply chain pada tier pedagang besar, serta penerapan konsep Collaborative Planning, Forecasting, and Replensihment (CPFR) pada sistem rantai pasok sayur ini.