2016
DOI: 10.29244/jji.v1i1.5
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Daun Pometia pinnata

Abstract: AbstrakPenelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan dan antibakteri berbagai jenis ekstrak daun Pometia pinnata. Kegiatan yang dilakukan meliputi proses ekstraksi daun Pometia pinnata dari Kalimantan Timur dengan teknik maserasi bertingkat menggunakan 3 pelarut: n-heksana, etil asetat, dan etanol. Ekstrak tersebut kemudian dievaluasi aktivitas antioksidan dan antimikrobanya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun P. pinnata mengandung alkaloid, tannin, dan kumarin. Hasil pengujian an… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
13

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(18 citation statements)
references
References 4 publications
0
5
0
13
Order By: Relevance
“…Pada penelitian sebelumnya ekstrak daun matoa dengan pelarut etanol, n-heksana, dan etil asetat memiliki kandungan berupa senyawa flavonoid, polifenol, alkaloid, terpenoid, steroid, tanin dan saponin. 20 Skrining tersebut sejalan dengan penelitian ini, dimana ekstrak daun matoa dengan pelarut metanol, etanol, dan etil asetat menunjukkan adanya kandungan senyawa berupa flavonoid, polifenol, terpenoid, alkaloid dan tanin, yang disajikan pada Tabel 1. Akan tetapi kandungan alkaloid dalam ekstrak etil asetat tidak terdeteksi, yang dimungkinkan terdapat senyawa alkaloid golongan tertentu yang tidak terekstrak atau kadarnya terlalu kecil sehingga tidak mampu memberikan respon dalam bioaktivitas antioksidan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada penelitian sebelumnya ekstrak daun matoa dengan pelarut etanol, n-heksana, dan etil asetat memiliki kandungan berupa senyawa flavonoid, polifenol, alkaloid, terpenoid, steroid, tanin dan saponin. 20 Skrining tersebut sejalan dengan penelitian ini, dimana ekstrak daun matoa dengan pelarut metanol, etanol, dan etil asetat menunjukkan adanya kandungan senyawa berupa flavonoid, polifenol, terpenoid, alkaloid dan tanin, yang disajikan pada Tabel 1. Akan tetapi kandungan alkaloid dalam ekstrak etil asetat tidak terdeteksi, yang dimungkinkan terdapat senyawa alkaloid golongan tertentu yang tidak terekstrak atau kadarnya terlalu kecil sehingga tidak mampu memberikan respon dalam bioaktivitas antioksidan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…22 Pengukuran DPPH 0,1 mM dilakukan pada panjang gelombang 514 nm, sesuai panjang gelombang teoritis DPPH, yaitu antara 514-520 nm. 20,21 Besarnya aktivitas antioksidan ditunjukkan dengan nilai IC 50 pada masing-masing ekstrak metanol, etanol, etil asetat daun matoa dan vitamin C sebagai pembanding (Tabel 2). Kekuatan aktivitas antioksidan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat potensinya, dimana vitamin C, ekstrak metanol, dan etanol daun matoa tergolong sangat aktif dengan nilai IC 50 <50 ppm, sedangkan ekstrak etil asetat tergolong memiliki antioksidan yang sedang dengan nilai IC 50 antara 101-250 ppm.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Daun matoa sejauh ini telah digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu bahan untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes (Suryani et al, 2015). Kuspradini, et al, (2016) menyatakan bahwa ekstrak daun matoa memiliki kemampuan yang cukup kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus, Escherichia coli. Berdasarkan hasil penelitian Ladja, et al, (2019), menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun matoa dengan konsentrasi 15% mampu mempertahankan mutu ikan nila (Oreochromis niloticus) segar selama penyimpanan 12 jam secara organoleptik mutu hedonik dimana kriteria kenampakan bola mata rata, kornea dan pupil jernih, agak mengkilap spesifik jenis ikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemampuan penghambatan total bakteri dimungkinkan karena ekstrak daun matoa mengandung alkaloid, tannin dan kumarin. Kuspradini, et al, (2016) menyatakan pengujian antimikroba dengan metode pewarnaan 2, 3, 5-triphenyl tetrazolium chloride (TTC) menunjukkan bahwa ekstrak daun matoa memiliki kemampuan yang cukup kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus, Escherichia coli kecuali terhadap Propionibacterium acne.…”
Section: Nilai Tpc Ikan Nila (O Niloticus)unclassified
“…Methanol extract of Matoa seeds also had antidiabetic activity with IC 50 of 169.81 µg/mL [17]. Matoa leaves could be used as an anti-oxidant and anti-microbial agent [18]. Anti-microbial tests on the rind of Matoa had been carried out using plate and liquid diffusion tests.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%