Minyak biji kelor mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Moringa Seed Oil atau minyak biji kelor merupakan minyak yang berasal dari ekstrak biji kelor (Moringa oleifera L.) yang banyak mendapatkan perhatian industri obat, kosmetik dan pangan, sebagai Sun Protection Factor atau SPF. Tujuannya untuk mengetahui karakteristik dan nilai SPF minyak biji kelor (Moringa oleifera L.). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan analisis deskriptif. Minyak biji kelor yang diformulasikan dalam sediaan vanishing cream dengan variasi perbedaan konsentrasi minyak biji kelor yaitu F1 basis, F2 2%, F3 4% dan F4 6%. Sediaan vanishing cream dievaluasi sifat fisiknya seperti organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas dan SPF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sifat fisik krim minyak biji kelor yang meliputi homogenitas meliputi F1,F2,F3 dan F4 krim memenuhi syarat homogen tidak adanya butiran kasar. Organoleptis meliputi F1,F2,F3 dan F4 krim berwarna putih tulang, bau khas oleum rosae, bentuknya semi padat, lembut,tidak lengket dan sedikit berminyak. pH meliputi F1,dengan rata-rata 6, F2,F3,F4 dan F5 dengan rata-rata 5 memenuhi syarat pH yang baik yaitu antara 4,5-8. Daya sebar meliputi F1 dengan rata-rata 6,3 cm, F2 dengan rata-rata 6,5 cm, F3 dengan rata-rata 6,6 cm dan F4 dengan rata-rata 6,6 cm memenuhi syarat daya sebar yang baik yaitu antara 5-7 cm. Daya lekat meliputi F1 dengan rata-rata 4,85 detik, F2 dengan rata-rata 5,27 detik, F3 dengan rata-rata 6,69 detik dan F4 dengan rata-rata 8,17 detik memenuhi syarat daya lekat yang baik yaitu 4 detik. Viskositas meliputi F1 dengan rata-rata 20221,2 cPs, F2 dengan rata-rata 20230,6 cPs, F3 dengan rata-rata 20237,5 cPs, dan F4 dengan rata-rata 20241,1 cPs memenuhi syarat viskositas yang baik yaitu antara 4000-40.000 cPs. Sedangkan klasifikasi kekuatan dari nilai SPF krim minyak biji kelor termasuk dalam penggolongan SPF sedang (medium) yaitu antara 12-19