Engineering of potatoes cleaning and peeling machineChips can be produced from varieties of raw materials including potatoes. To make potato chips on a large scale requires a machine that can facilitate all or one of the manufacturing processes. Therefore, research on the design of potatoes cleaning and peeler machine and its performance tests were required. The research method used was engineering method. The stages of this research were problem identification, data collection, designing, manufacturing and testing machine. This machine consisted of several components, namely frame unit, cleaning unit and peeler, and transmission unit. The mechanism of this machine was to put the water in and then turn on the motor connected to the brush and put the potato in. The potato will rotate and will hit the brush so that the skin peeled off. When the motor turned off, the faucet can be opened to remove the water. The lid on the tube can be opened to take the potato out. The engine design have a total dimension (1000 x 400 x 400) mm, height and diameter of the tube of 330 mm and 380 mm, using two cleaning brushes on one axis. with theoretical capacity of 152 kg/hour, actual capacity of 60 kg/hour.Keywords: cleaning and peeler machine, potato, cleaning brushABSTRAKKeripik dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku diantaranya kentang. Untuk membuat keripik kentang dalam skala yang besar dibutuhkan sebuah mesin yang dapat memudahkan semua atau salah satu proses pembuatannya. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian mengenai rancang bangun mesin pembersih dan pengupas kentang serta uji kinerja mesin tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode rekayasa. Tahapan penelitian ini yaitu identifikasi masalah, pengumpulan data, perancangan, pembuatan dan pengujian mesin. Mesin ini terdiri dari beberapa komponen yaitu unit rangka, unit pembersih dan pengupas, dan unit transmisi. Mekanisme kerja dari mesin ini yaitu memasukkan air lalu menyalakan motor yang terhubung dengan sikat lalu memasukkan kentang dimana kentang itu akan beruputar dan akan mengenai sikat sehingga kulit terkupas lalu motor dimatikan. Kran dapat dibuka sehingga air akan keluar, lalu jika tutup pada tabung dibuka, kentang dapat keluar. Hasil dari rancang bangun mesin memiliki total dimensi (1000 x 400 x 400) mm, tinggi dan diameter tabung masing-masing adalah 330 mm dan 380 mm, menggunakan dua buah sikat pembersih pada satu poros dengan kapasitas teoritis sebesar 152 kg/jam, kapasitas aktual sebesar 60 kg/jam,Kata kunci: Mesin pembersih, mesin pengupas kentang, sikat pembersih
Lahan kering untuk pertanian pada umumnya berada di daerah lereng dan perbukitan dengan kondisi tanah yang peka terhadap pergerusan tanah akibat limpasan permukaan. Salah satu upaya konservasi pada lahan kering berlereng untuk mengurangi limpasan permukaan adalah dengan penggunaan aplikasi hidromulsa dan geojute. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aplikasi hidromulsa dan geojute pada budidaya jagung terhadap jumlah limpasan permukaan. Penelitian ini dilakukan di Lahan Kering Ciparanje, Jatinangor. Perlakuan yang digunakan diantaranya plot A dengan menggunakan geojute mesh 5 cm dan hidromulsa, plot B dengan menggunakan geojute mesh 3 cm dan hidromulsa, plot C menggunakan hidromulsa tanpa geojute, dan plot D sebagai kontrol tanpa menggunakan geojute maupun hidromulsa. Pengamatan limpasan permukaan dilakukan setiap kejadian hujan. Metode yang digunakan deskriptif dengan analisis regresi dan uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi hidromulsa dengan geojute mesh 5 cm dapat menurunkan limpasan permukaan paling optimal sebesar 66,39%, tetapi aplikasi hidromulsa tanpa penggunaan geojute menghasilkan jumlah limpasan permukaan yang tinggi.
Pada proses pengolahan teh membutuhkan energi yang cukup besar sehingga diperlukan suatu analisis sebagai upaya dalam menentukan strategi yang tepat terkait dengan penghematan energi pada rangkaian proses produksi teh hitam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif menggunakan kuesioner, dimana analisis energi dihitung berdasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan dan menghitung konsumsi energi tenaga manusia dan energi sarana produksi lalu dideskripsikan melalui analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi teh hitam khususnya pada proses pengolahan dengan sistem ortodoks menggunakan masukan energi (tanpa energi tak langsung) 26.223,772 MJ/ton dan 73.034,359 MJ/ton (dengan energi tak langsung). Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa perusahaan masuk dalam kuadran I yaitu kondisi dimana perlunya strategi memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kekuatan. Strategi dan peluang penghematan energi yang dapat dilakukan dalam proses pengolahan teh hitam ini adalah dengan cara memelihara dan memperbaiki sarana-prasarana pendukung proses pengolahan teh hitam ortodoks terutama pada mesin Heat Exchanger dan penggunaan listrik yang lebih bijak untuk dapat menekan jumlah penggunaan bahan bakar dan waktu proses pengolahan.Kata kunci: Analisis energi, pengolahan teh, ortodoks
Arabitol byproduct on the production of biodiesel Reutalis trisperma has calories of 0.2 cals / g equivalent to the level of sweetness of sucrose can be produced by using the yeast of Debaryomyces hansenii. The research was done by experimental method and descriptive analysis with two replications. The variation in this study was the ratio between the concentration of glycerol substrate and the fermentation medium added to 250 m / L of work volume in five treatments, namely: A (1: 16) crude glycerol, B (1: 16) pure glycerol, C (1: 8) crude glycerol, D (1:5) crude glycerol, and E (1:4) crude glycerol. The experimental results that the D. hansenii ITB CC R85 yeast may accumulate the formation of arabitol during the stationary phase at 120 h. The best fermentation condition was obtained at treatment C with a specific growth rate (μ) of 0.0608/h, arabitol concentration of 0.2373 g / L, the yield of arabitol to glycerol (Yp / s) of 0.0041 g / g, the yield of biomass to the substrate (Yx / s) of 0.3214 g / g.
Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor biji kelor. Biji kelor merupakan bagian tanaman kelor yang mengandung minyak nabati yang tinggi dan memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan biji kelor menjadi minyak dengan potensi kandungan antioksidan sebagai bahan baku industri farmasi dan kimia.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan analisis deskriptif. sehingga diharapkan dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan biji kelor yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami namun masih minim informasi untuk menjelaskan hal-hal tersebut secara ilmiah. Ekstrak akan diuji menggunakan radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil penelitian menunjukan bahwa, etanol merupakan pelarut organik yang dapat menghasilkan rendemen ekstraksi paling tinggi dan kandungan asam oleat yang tinggi pula. Kandungan asam oleat yang dihasilkan pelarut n-hexana dan etanol berturutturut yaitu 66,8% dan 70,4%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.