Proses pengeringan teh merupakan proses yang memakan energi terbesar dari seluruh proses produksi teh, sekitar 84,36% dari total energi, yang alokasinya terutama digunakan untuk proses pemanasan. Operasi mesin pengeringan ini berkaitan erat dengan pengelolaan pasokan panas yang harus terjaga dalam alat pengering agar produk dihasilkan dalam kondisi yang baik dengan pasokan energi yang optimal. Untuk itu, kondisi kinerja mesin pengering harus dipantau agar selalu dalam kondisi prima dan sesuai dengan standar. Mesin pengering PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Unit Dayeuh Manggung adalah tipe two stage dryer. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kinerja mesin pengering teh di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Unit Dayeuh Manggung adalah sebagai berikut: efisiensi zona pengeringan = 34,35%, efisiensi sistem pengeringan = 10,53%, dan intensitas konsumsi energi alat pengering = 33,24 MJ/kg daun teh kering. Hasil ini menunjukkan konsumsi energi di mesin pengering teh terbilang boros dengan efisiensi di bawah benchmark dengan industri yang berteknologi sama. Kata kunci: teh, energi, pengeringan, kinerja, efisiensi, intensitas