2020
DOI: 10.35508/jkv.v8i1.2282
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

AKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP Aedes aegypti DI KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG

Abstract: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that is found in some tropical and subtropical regions. This disease is caused by dengue virus and is transmitted to humans through the bite of the Aedes aegypti mosquito. the solution taken in controlling DHF is to break the life cycle of the Aedes aegypti mosquito. Vector control is generally carried out using synthetic larvicides, namely abate / temefos, but the use of abate can cause residues, environmental pollution, poisoning and resistance of the eradicated ve… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dari pelatihan ini masyarakat dikenalkan beberapa tanaman yang ada disekitar rumah yang bisa dugunakan sebagai salah satu insektisida alami yaitu temulawak. Temulawak adalah tanaman yang mengandung berbagai macam bahan aktif seperti minyak atsiri, kurkuminoid, germacrene, xantorhizol, Alpha-Betha-curcumena, flavonoid dan saponin yang dapat menyebabakan gangguan pada sistem pernapasan dan pencernaan larva hingga mengalami kematian sehingga dapat di manfaatkan sebagai larvasida alami (Berri et al, 2020;Dermawaty, 2015). Dengan adanya ektrak temulawak aka mampu memutus mata rantai penularan penularan penyakit DBD.…”
Section: Resultsunclassified
“…Dari pelatihan ini masyarakat dikenalkan beberapa tanaman yang ada disekitar rumah yang bisa dugunakan sebagai salah satu insektisida alami yaitu temulawak. Temulawak adalah tanaman yang mengandung berbagai macam bahan aktif seperti minyak atsiri, kurkuminoid, germacrene, xantorhizol, Alpha-Betha-curcumena, flavonoid dan saponin yang dapat menyebabakan gangguan pada sistem pernapasan dan pencernaan larva hingga mengalami kematian sehingga dapat di manfaatkan sebagai larvasida alami (Berri et al, 2020;Dermawaty, 2015). Dengan adanya ektrak temulawak aka mampu memutus mata rantai penularan penularan penyakit DBD.…”
Section: Resultsunclassified
“…Scutum A. aegypti memiliki warna putih di antara dua garis lengkung (Qibtiyah et al, 2022;Pombo et al, 2021). Bagian kaki A. aegypti (Gambar 2) terlihat berbentuk pita dengan garis putih keperakan serta dasar hitam (Berri et al, 2020).…”
Section: Identifikasi Morfologi a Aegyptiunclassified