Air limbah yang dihasilkan oleh industri gondorukem mengandung bahan – bahan organik BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan perairan. Salah satu metode pengolahan air limbah industri gondorukem adalah menggunakan proses biologi (anaerob – aerob) yang melibatkan bakteri anaerob – aerob. Efisiensi pengolahan sangat dipengaruhi oleh jumlah, metabolisme, dan aktivitas dari bakteri tersebut. Selanjutnya metabolisme mikroorganisme sangat ditentukan oleh proses pembenihan (seeding) dan aklimatisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah industri gondorukem. Penelitian dilakukan proses seeding terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan proses aklimatisasi. Sedangkan parameter yang diuji adalah pH, suhu (temperature), dan jumlah mikroorganisme. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas mikroorganisme pada aerob telah dapat berkembang biak dengan baik dalam hari ke 14 dengan capaian sebesar 9,1 x 107 dan hari ke 21 sebesar 0,9 x 108. Setelah hari ke 28, aktivitas mikroorganisme menurun mencapai 8,5 x 106. Pada aktivitas mikroorganisme anaerob berkembang baik pada hari ke 28 dengan capaian sebesar 3,1 x 108 lalu menurun di hari ke 35 sebesar 7,7 x 106.