Kekerasan seksual terjadi dalam bentuk pelecehan seksual, pemerkosaan, pornografi, dan inses. Banyak korban kekerasan seksual adalah perempuan. Perempuan sebagai korban sering disalahkan karena dianggap lemah, tidak berdaya, dan tidak secerdas laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat budaya pemerkosaan, seksisme yang bermusuhan, dan kemarahan moral. Untuk mengetahui pengaruh seksisme yang bermusuhan dan kemarahan moral terhadap budaya pemerkosaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan sampel probabilitas dengan 260 mahasiswa dari fakultas psikologi, ekonomi, tarbiyah dan pengajaran, syariah, sains dan teknologi, dan humaniora. Penelitian ini menggunakan Skala IllinoisRape Myth Acceptance Scaleuntuk mengukur mitos pemerkosaan, The Ambivalent Sexism Inventory untuk hostile sexism, dan Deontic Justice Scale untuk mengukurkemarahan moral. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh hostile sexism terhadap kepercayaan budaya pemerkosaan, namun kemarahan moral tidak berpengaruh dengan kepercayaan pada budaya pemerkosaan.