Latar Belakang dan Tujuan: Meningioma merupakan tumor otak yang berisiko tinggi terjadi perdarahan pada reseksi massa. Penelitian dengan rancangan double blind RCT dilakukan pada 40 subjek meningioma di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dengan tujuan melihat pengaruh asam traneksamat (TXA) dalam mengurangi jumlah perdarahan intraoperatif dan kebutuhan transfusi. Subjek dan Metode: Subjek penelitian dibagi dua kelompok, kelompok A diberikan asam traneksamat intravena 20 mg/kg dalam NaCl 0,9% 100 mL dan kelompok B diberikan NaCl 0,9% 100 mL sebelum insisi. Data hemodinamik, jumlah cairan, jumlah transfusi dan jumlah perdarahan intraoperatif dicatat per jam. Dilakukan pemeriksaan kadar Hb, Ht dan faktor pembekuan pascaoperasi dan 24 jam pascaoperasi. Data hasil penelitian diuji secara statistik menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Hasil: Perdarahan intraoperatif (1008,51±327,192 vs 1347±539,120 ml; p=0,021), kebutuhan pada transfusi packed red cell (PRC) intraoperatif (89,30±152,970 ml vs 306,85±224,631 ml; p=0,003), kebutuhan transfusi PRC 24 jam pasca operasi (88,50±153,014 ml vs 212,00±212,505 ml; p=0,028) pada kelompok A secara signifikan lebih kecil dari kelompok B. Simpulan: Asam traneksamat 20 mg/kg yang diberikan intravena sebelum insisi dapat mengurangi jumlah perdarahan intraoperatif dan kebutuhan transfusi pada operasi tumor otak suspek meningioma.