Proses rekrutmen dan seleksi karyawan bagi perusahaan memiliki peranan penting yang berdampak dalam aktualisasi kinerja dalam mencapai target yang diharapkan. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi, pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) sangat penting, salah satunya adalah proses rekrutmen dan seleksi dosen. Universitas XYZ merupakan Perguruan Tinggi Swasta unggulan di Jawa Timur dengan student body lebih dari 14.000 mahasiswa. Selama ini proses seleksi calon dosen masih dilakukan secara konvensional dengan screening dokumen berkas lamaran oleh staff, kemudian dilakukan beberapa tahapan tes tulis dan praktik serta interview atau wawancara oleh beberapa pihak yang terlibat didalamnya. Hal ini menimbulkan beberapa persoalan selama proses selesksi 1) lamanya proses seleksi administrasi berkas calon pelamar, 2) lamanya pengolahan data dan subjektivitas dari pengambil keputusan karena nilai dari masing-masing calon kandidat dosen bisa memiliki kemiripan skor, 3) kemungkinan terjadinya risiko human eror oleh bagian yang terlibat, 4) faktor hubungan kedekatan pelamar dengan pengambil keputusan yang menyebabkan interfensi atau penilaian menjadi bias yang seharusnya membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan akurat. Dari hasil penelitian ini diperoleh model pengambilan keputusan dengan menetapkan kriteria prioritas pada proses seleksi calon dosen baru berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dengan pendekatan AHP (Analytical Hiearchy Process). Hasilnya sebaran kuesioner menunjukkan Skala Perangkingan kriteria 1)Kompetensi Profesional (0.540), 2) Kompetensi Kepribadian (0,239), 3) Kompetensi pedagogik0,140) (0,081), 4) Kompeteni sosial (0,081).