2022
DOI: 10.32672/jnkti.v5i1.3961
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Clustering Penduduk Miskin Di Provinsi Aceh Menggunakan Algoritma K-Means Dan X-Means

Abstract: Abstrak-Analisis Clustering merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk mengelompokan data/objek berdasarkan kemiripan dan ketidakmiripan karakteristiknya. Sehingga objek yang berada pada satu cluster memiliki kemiripan yang besar dan sangat kecil bila dibandingkan dengan cluster lain. Algoritma K-means merupakan salah satu metode pengelompokan non hierarki yang paling umum digunakan, namun pada algoritma ini pengguna harus mengetahui jumlah kelompok yang akan dikelompokan. Sedangkan algoritma X-means mer… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian terdahulu terkait Algoritma X-Means Penelitian [6] bertujuan untuk membandingkan metode K-Means dan X-Means, Indeks Davis-Bouldin (DBI) untuk setiap algoritma adalah 0,16. hasil uji clustering dengan menggunakan data penduduk miskin menunjukkan bahwa algoritma K-means membagi tingkat kemiskinan sebagai berikut: Sangat miskin di cluster 0 miskin di cluster 2, rentan miskin ditempatkan di cluster 3 tidak Miskin termasuk dalam cluster 1. Pada algoritma X-Means, tingkat kemiskinan terbagi sebagai berikut: Sangat Miskin berada dalam cluster 1, Miskin dalam cluster 3, Rentan Miskin dalam cluster 2, dan Tidak Miskin dalam cluster 0.…”
Section: Penelitian Terdahuluunclassified
“…Penelitian terdahulu terkait Algoritma X-Means Penelitian [6] bertujuan untuk membandingkan metode K-Means dan X-Means, Indeks Davis-Bouldin (DBI) untuk setiap algoritma adalah 0,16. hasil uji clustering dengan menggunakan data penduduk miskin menunjukkan bahwa algoritma K-means membagi tingkat kemiskinan sebagai berikut: Sangat miskin di cluster 0 miskin di cluster 2, rentan miskin ditempatkan di cluster 3 tidak Miskin termasuk dalam cluster 1. Pada algoritma X-Means, tingkat kemiskinan terbagi sebagai berikut: Sangat Miskin berada dalam cluster 1, Miskin dalam cluster 3, Rentan Miskin dalam cluster 2, dan Tidak Miskin dalam cluster 0.…”
Section: Penelitian Terdahuluunclassified
“…Oleh karena itu, dorongan untuk melakukan penyempurnaan dari algoritma K-Means ke Algoritma X-Means muncul sebagai hasil dari kebutuhan untuk mengatasi kendala-kendala ini. Melalui pendekatan yang lebih matang dan canggih, X-Means diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efisien dalam pengelompokan data, serta meningkatkan kualitas analisis cluster, khususnya dalam kasus penjualan barang di Perusahaan Ciledug Store [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh Bustami Yusuf, Rike Mahara, Hendri Ahmadian, Sri Wahyuni, Khairan AR (2022) yang berjudul "Analisis Clustering Penduduk Miskin Di Provinsi Aceh Menggunakan Algoritma K-Means Dan K-means" Tujuan peneliti yakni mendapatkan pengelompokan data yang lebih cepat dengan memanfaatkan algoritma k-means atau K-means dalam mengkluster penduduk miskin di Aceh. Hasil dari penelitian ini adalah algoritma K-means lebih efisien melaksanakan kluster dibandingkan algoritma K-means [10].…”
Section: Tinjauan Literaturunclassified