Daerah perbatasan di Indonesia termasuk ke dalam wilayah terpencil dan terisolir dengan kondisi geografis yang ekstrim dan infrastruktur yang minim. Keberadaan puskesmas juga belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di daerah perbatasan. Puskesmas Entikong merupakan puskesmas yang terletak di daerah perbatasan memiliki capaian pelayanan rawat jalan rata-rata pertahun hanya sebesar 46,1% dan rawat inap 11%. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Entikong Kabupaten Sanggau. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Jumlah responden sebanyak 250 KK dipilih menggunakan tekhnik proporsional random sampling. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi dari masing-masing variabel yaitu kebutuhan (preceived need) (p=0,000), asuransi kesehatan (p=0,033), jarak tempuh (p=0,423), waktu tempuh (p=0,221), budaya (p=0,000), persepsi sakit (p=0,018), dan persepsi pelayanan kesehatan (p=0,309). Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah kebutuhan (preceived need), asuransi kesehatan, budaya dan persepsi sakit. Faktor yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah jarak tempuh, waktu tempuh dan persepsi pelayanan kesehatan. Pemberian informasi tentang kesehatan kepada masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan, memenuhi sarana prasarana Pustu/Polindes, mendekatkan askes pelayanan serta meningkatkan cakupan kepemilikan asuransi kesehatan di harapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Entikong.