Analisis Faktor Risiko Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Kabupaten Ogan Ilir

Abstract

Latar Belakang: Kontaminasi bakteri dan virus pada air minum menjadi permasalahan utamapencemaran air di negara sedang berkembang sampai dengan saat ini. Penelitian oleh InstitutePertanian Bogor dan Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan bahwa sebagian besarproduk air minum dihasilkan oleh DAMIU dinilai belum memenuhi standar industri air minumdalam kemasan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memperoleh faktor-faktor apa saja yangmempengaruhi adanya kandungan bakteri coliform pada air minum isi ulang yang berasal daridepot air minum isi ulang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan metodecross sectional. Sampel pada penelitian ini ialah 40 DAMIU yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Datadianalisis secara univariat dan bivariat, serta dilakukan uji laboratorium kandungan bakteri coliformpada sampel air.Hasil penelitian: Berdasarkan pemeriksaan laboratorium ditemukan 13DAMIU (32,5%) yangsampel airnya positif mengandung bakteri koliform. Hasil analisis bivariat diperoleh bahwavariabel izin operasi, alat sterilisasi, sumber air baku, ruang pengisian, kebersihan DAMIU, tempatsampah, pemeriksaan bakteriologis, pakaian kerja, pelatihan penajmah makanan, pengawasanberkala, higiene personal, kebersihan diri dan fasilitas cuci tangan tidak memiliki hubungan yangbermakna dengan kualitas bakteriologis air.Kesimpulan: Higiene dan sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilirmasih tergolong ke dalam kategori buruk. Sehingga peningkatan pengetahuan dan kesadarankaryawan DAMIU mengenai hygiene sanitasi serta pengawasan dari dinas kesehatan danmemfasilitas pemeriksaan bakteriologis air perlu dilakukan. Keyword: Depot air minum isi ulang, higiene, sanitasi

Analysis of The Application of Sanitary Hygiene Laik At Drinking Water Depot (DAM)

“…Potensi adanya bakteri pada proses pengisian air kedalam galon yang tidak dilakukan dengan baik seperti penggunaan selang selama proses pengisian galon serta pintu kaca pada ruang pengisian yang tidak ditutup akan berpotensi tercemarnya air minum produksi DAM (16). Bakteri patogen seperti fungi, protozoa dll akan mudah mengkontaminasi air minum produksi DAM melalui tanah, air, debu, udara, selaput lendir dan kulit, hal ini disebabkan karena bakteri patogen yang memiliki ukuran sel yang ringan dan kecil (17) .…”

Analisis Higiene Sanitasi Depot Air Minum Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Bengkulu

“…Tanpa air, manusia tidak dapat bertahan lebih lama. 2 Karena hampir 68% penyusun tubuh manusia adalah air. Meskipun demikian, kebutuhan air minum setiap orang bervariasi mulai dari 2,1 liter sampai 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya.…”

Untitled

“…Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan laboratorium belum berjalan efektif dikarenakan pengusaha depot air minum belum memiliki surat izin tanda usaha (SITU), pemilik atau pengusaha depot juga tidak rutin dalam memeriksakan depot air minum nya ke laboratorium atau ke Labkesda Rokan Hulu, hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Trisnaini, Sunarsih and Septiawati, 2018) bahwa mayoritas DAMIU (92,4%) yang beroperasi yang menjadi sampel dalam penelitian tidak memiliki izin operasi penelitian ini memperoleh hasil bahwa adanya hubungan yang bermakna antara ada tidaknya izin DAMIU tersebut beroperasi dengan kandungan bakteriologis di dalam sampel air.…”