2015
DOI: 10.35974/jsk.v1i01.32
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung di RSUD Kota Tasikmalaya

Abstract: Pendahuluan: Penyakit gagal jantung adalah penyakit sindrom klinis yang ditandai oleh sesak nafas dan fatique saat istirahat atau aktivitas yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gejala yang paling umum yaitu ngantuk sepanjang hari dan kesulitan tidur. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan parahnya penyakit jantung, metabolik dan kognitif pasien. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung. Metode: Desain peneliti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

1
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 8 publications
1
0
0
2
Order By: Relevance
“…Two respondents also admitted that they often experienced pain, even waking up at night. This is in accordance with research by Suwartika and Cahyati (2015) that most respondents who suffer from heart disease have poor sleep quality. People with high blood pressure also experience symptoms such as dizziness, fatigue, dyspnea, sleep disturbances, and mild tiredness.…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 93%
“…Two respondents also admitted that they often experienced pain, even waking up at night. This is in accordance with research by Suwartika and Cahyati (2015) that most respondents who suffer from heart disease have poor sleep quality. People with high blood pressure also experience symptoms such as dizziness, fatigue, dyspnea, sleep disturbances, and mild tiredness.…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 93%
“…25 Penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas tidur antara lain gagal jantung, sesak nafas, hipertensi, diabetes mellitus, infeksi limfa dan lain-lain. 26,27 Peneliti mengasumsikan riwayat kesehatan tidak mempengaruhi kualitas tidur pada penelitian ini, dikarenakan faktor lain seperti usia, kelelahan dan konsumsi kafein.…”
unclassified
“…Hal tersebut bisa terjadi dimungkinkan karena laki-laki lebih biasa dalam kebiasaan tidur lebih malam atau larut malam, atau bisa dimungkinkan laki-laki lebih bebas menggunakan waktu malamnya dibanding perempuan sehingga perempuan lebih memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Serta kualitas tidur bisa berbeda bisa dimungkinkan karena adanya tingkat keparahan dalam penyakit seperti penelitian (Suwartika & Cahyati, 2015) yang menunjukan bahwa semakin parah kondisi pasien CHF akan semakin buruk pula kualitas tidur yang dialaminya, dan hasil penelitian juga menunjukan bahwa tingkat keparahan CHF menunjukan faktor dominan yang menyebabkan buruknya kualitas tidur (Suwartika & Cahyati, 2015). Perubahan pada kualitas tidur pada pasien CHF juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit yang menyebabkan perubahan secara patologis pada pasien seperti timbulnya sesak nafas yang akan menggangu dalam aktifitas dan dalam kondisi tidur, bahkan dengan kondisi dyspnea yang diderita menyebabkan pasien CHF lebih sering terbangun saat tidur dimalam hari.…”
Section: Pembahasanunclassified