Mandai cempedak merupakan produk hasil fermentasi bakteri asam laktat yang berasal dari kulit bagian dalam buah cempedak (Artocarpus champeden). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi es krim berbahan puree atau bubuk mandai cempedak yang kemudian diuji penerimaan konsumennya dalam skala lab dengan jumlah panelis 35 orang pada rentang usia 17-21 tahun, dilanjutkan dengan pengamatan profil proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, lemak, dan karbohidrat), antioksidan, total bakteri asam laktat (BAL), dan uji penerimaan pasar dengan jumlah respoden 60 orang. Analisis lanjutan terdiri dari antioksidan metode DPPH, daya leleh, dan angka lempeng total BAL. Formula terbaik dari kelompok bahan puree dan bubuk mandai cempedak diujikan kepada masyarakat umum dengan teknik uji konsumen dengan penilaian hedonik dengan parameter rasa, tekstur dan aroma, juga pendapat masyarakat secara umum akan kemampuan bersaing dan harga jual potensial produk ini. Penggunaan puree mandai cempedak pada konsentrasi 100g per formula merupakan pilihan konsumen yang secara hedonik mampu bersaing dengan produk komersial yang diujikan dengan daya leleh es krim mandai cempedak berkisar 16 s.d. 17 menit. Karakteristik es krim puree mandai cempedak adalah kadar air sebesar 62,25±0,07%, kadar abu sebesar 0,874±0,002%, kadar protein sebesar 5,78±0,09%, kadar lemak sebesar 10,53±0,06%, kadar karbohidrat sebesar 26,35±0,05%, total BAL sekitar 4 skala log cfu/mL, dan IC 50 terhadap penghambatan DPPH sebesar 66,67±0,19 ppm. Es krim dengan cita rasa baru yang berasal dari mandai cempedak memiliki potensi untuk dipasarkan dengan harga kurang dari Rp. 20.000 per kemasan 200 mL.