Honey beekeeping in Bengkulu has been practiced mainly by bee farmers; nevertheless, the honey productivity is considerably low in both quantity and quality. To identify problems of beekeeping from beekeeper perspectives, we conducted a case study in Kepahiang, Seluma and Bengkulu Tengah Regences, Bengkulu Province. Identification was carried out by interviewing respondents selected based on the method of purposive sampling from those three regencies. There were five main problems in beekeeping. The difficulties to find high productive bee queens and the unavailability of funding were the major problems faced by beekeepers, each stated by 70.19% and 48.34% respondent opinions, followed by the lack of technical advisory (45.40%), and extension services concerning beekeeping value (27.20%) the low capability bee keeping and harvesting method (22.07%). It can be concluded that finding high productive bee queen and problem of funding are two major obstacles for the development of bee keeping in Bengkulu. Eventhough, the beekeeping capabilities of farmer is absolutely need to be inproved.Keywords: beekeeping, identification, proposed solutions, problem, Bengkulu
ABSTRAKPerlebahan di Bengkulu dihadapkan pada rendahnya produktivitas dan kualitas. Oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. Penelitian dilaksanakan di 3 kabupaten, Kepahiang, Seluma, dan Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Identifikasi dilakukan dengan cara wawancara dan peninjauan langsung terhadap responden yang dipilih secara purposive sampling ke lapangan. Dari hasil identifikasi ditemukan bahwa terdapat lima katagori permasalahan perlebahan di Provinsi Bengkulu, yaitu persoalan bibit dan dana masing masing 70,19% dan 48,34%, penyuluhan (45,40%), pembinaan teknis (27,20%), bibit/induk ratu, dan tehnis budidaya serta panen (22,07%). Dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas madu di Bengkulu adalah dengan cara menyediakan bibit/ratu lebah A. mellifera, menyediakan dana, pembinaan/pelatihan, penyuluhan dan meningkatkan tehnik budidaya lebah mulai dari pemeliharaan, mengatasi hama , pemanenan sampai pasca panen.Kata kunci: perlebahan, identifikasi, mengatasi masalah, Bengkulu
PENDAHULUANMadu telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan dan sekitar hutan. Mereka mengenal dengan baik madu yang dihasilkanbudidaya lebah madu, khususnya jenis lokal Apis cerana maupun madu hutan A. dorsata (Saepudin, 2013). Mereka mengenal budidaya lebah madu dalam bentuk dan teknik sederhana (Salmah, 1992).