Abstrak: Modul adalah salah satu bahan ajar yang dapat digunakan siswa belajar secara mandiri. Adanya pembelajaran tematik yang dilakukan di SD menjadikan pembelajaran terfokus pada tema-tema yang dekat dengan kehidupan siswa atau kontekstual. Salah satu tema yang dipelajari adalah daerah tempat tinggalku. Pada tema tersebut selama ini belum didapatkan bahan ajar yang sesuai dengan kearifan lokal Tuban. Masalah tersebut menjadikan peneliti memberikan alternatif pemecahan dengan mengembangkan modul berbasis kearifan lokal kabupaten Tuban. Tujuan dari penelitian adalah mendeskripsikan validitas dari modul yang dikembangkan yaitu, modul berbasis kearifan lokal. Validitas modul dilihat dari tingkat kelayakan modul berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli desain, ahli materi, dan ahli bahasa dengan demikian instrumen yang digunakan adalah lembar validasi. Tingkat kelayakan ditunjukkan melalui hasil persentase dari penilaian validator ahli desain, ahli materi dan ahli bahasa. Berdasarkan hasil validasi desain persentase sebesar 92% dengan kriteria sangat layak, dari hasil penilaian ahli materi sebesar 75% dengan kriteria layak, dan penilaian ahli bahasa sebesar 85% dengan kriteria sangat layak. Hasil validasi dari ketiga ahli tersebut menunjukkan hasil persentase tingkat kelayaan modul sebesar 84% dengan kriteria sangat layak
Kata kunci: validitas modul, berbasis kearifan lokal kabupaten Tuban.