2015
DOI: 10.22460/infinity.v4i1.74
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kemampuan Membaca Bukti Matematis Pada Mata Kuliah Statistika Matematika

Abstract: Statistika Matematika merupakan salah satu mata kuliah yang dianggap sulit oleh mahasiswa sehingga dibutuhkan kemampuan-kemampuan matematis untuk mempelajarinya. Salah satu kemampuan yang diperlukan untuk mempelajari mata kuliah tersebut adalah kemampuan membaca bukti matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan membaca bukti matematis mahasiswa pada Mata Kuliah Statistika Matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Adapun hasil analisis terhadap kemampuan membaca… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
9

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(10 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
9
Order By: Relevance
“…Sejalan dengan pendapat (Suryana, 2013) menyatakan bahwa perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik yang terjadi pada kelas yang menerapkan model PACE dengan kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional tersebut karena adanya proses pembelajaran yang berbeda ketika kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran PACE, peserta didik memiliki banyak kesempatan untuk melatih serta mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui kegiatan Project, Activity, Cooperative learning, dan Exercise sejalan dengan penelitian (Suryana, 2015). Model PACE menyediakan banyak kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis mereka, untuk mengeksplorasi, mencari solusi, mengkomunikasikan gagasan, mengadaptasi prosedur penyelesaian, serta bekerja dalam kelompok (Rahman & Yunita, 2018).…”
Section: Hasil Dan Diskusiunclassified
“…Sejalan dengan pendapat (Suryana, 2013) menyatakan bahwa perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik yang terjadi pada kelas yang menerapkan model PACE dengan kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional tersebut karena adanya proses pembelajaran yang berbeda ketika kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran PACE, peserta didik memiliki banyak kesempatan untuk melatih serta mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui kegiatan Project, Activity, Cooperative learning, dan Exercise sejalan dengan penelitian (Suryana, 2015). Model PACE menyediakan banyak kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis mereka, untuk mengeksplorasi, mencari solusi, mengkomunikasikan gagasan, mengadaptasi prosedur penyelesaian, serta bekerja dalam kelompok (Rahman & Yunita, 2018).…”
Section: Hasil Dan Diskusiunclassified
“…Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika https://doi.org/10.30736/vj.v2i1.182 mahasiswa dalam memahami konsep-konsep statistik. Hasil penelitian Suryana (2015) menunjukkan kemampuan mahasiswa membaca bukti matematika yang ditunjukkan dengan adanya kesulitan mahasiswa dalam menunjukkan kebenaran dan menuliskan konsep matematik dalam mata kuliah statistika. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan konsep matematika mahasiswa terutama yang berkaitan dengan statistik masih lemah.…”
Section: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematisunclassified
“…Biaya dalam hal ini adalah dana yang dikeluarkan untuk menyediakan dokumen-dokumen ujian seperti fotokopi lembar soal, fotokopi lembar jawaban serta biaya koreksi hasil lembar jawaban siswa. Waktu dalam hal ini adalah proses penggandaan soal dan lembar jawaban siswa, proses koreksi lembar jawaban siswa oleh guru, proses-proses ini membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya sehingga hasil dari ujian inipun juga membutuhkan waktu yang lama pula (Suryana, 2015). Kecurangan yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa masih mencontek dan berbagi jawaban dengan temannya karena urutan soal ujian sama (Sulistiyono, Suyata, & Rahayu, 2016).…”
Section: Buanaunclassified