2020
DOI: 10.33369/joll.3.2.88-99
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kesiapan PKBM Dalam Menghadapi Akreditasi Berbasis Sispena 2.0 Di Kabupaten Rejang Lebong

Abstract: The purpose of this research is to measure the percentage of management readiness of PKBM in following accreditation. This research was a quantitative descriptive study using a questionnaire as the research instrument. The sample in this study was 8 respondents who were PKBM managers in Rejang Lebong Regency. The finding obtained from the results of the PKBM readiness in registering institutions in SISPENA showed a percentage of 84.28571% so that it was included in the category of very ready to register their … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejatinya telah membentuk Badan Akreditasi Nasional pada jalur pendidikan formal dan non-formal (BAN PAUD dan PNF). Ketua BAN PAUD dan PNF, Supriyono, mengatakan meningkatnya kuota akreditasi yang sangat signifikan selama periode 2018-2022, dengan jumlah satuan (Febrianti, 2020) . Untuk itu penting bagi setiap dinas kabupaten kota maupun kabupaten untuk terus mendorong lembaga satuan pendidikan PAUD dan PNF untuk segera melakukan proses akreditasi karena saat ini keberadaannya sudah memiliki peran yang cukup penting dalam bidang pendidikan, mengingat PAUD dan PNF menjadi layanan pendidikan pada saat anak berada di usia emas (golden age), maka menjadi suatu yang sangat urgent dan penting untuk mendapatkan perhatian serius (Fakhruddin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejatinya telah membentuk Badan Akreditasi Nasional pada jalur pendidikan formal dan non-formal (BAN PAUD dan PNF). Ketua BAN PAUD dan PNF, Supriyono, mengatakan meningkatnya kuota akreditasi yang sangat signifikan selama periode 2018-2022, dengan jumlah satuan (Febrianti, 2020) . Untuk itu penting bagi setiap dinas kabupaten kota maupun kabupaten untuk terus mendorong lembaga satuan pendidikan PAUD dan PNF untuk segera melakukan proses akreditasi karena saat ini keberadaannya sudah memiliki peran yang cukup penting dalam bidang pendidikan, mengingat PAUD dan PNF menjadi layanan pendidikan pada saat anak berada di usia emas (golden age), maka menjadi suatu yang sangat urgent dan penting untuk mendapatkan perhatian serius (Fakhruddin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Akreditasi merupakan salah satu parameter kualitas lembaga pendidikan yang diakui kredibiltasnya. Dari sekian jumlah PAUD dan PNF tersebut, hanya sebagian kecil saja yang sudah teraktreditasi oleh BAN PAUD (Febrianti et al, 2020). Untuk itu penting untuk terus mendorong lembaga pendidikan PAUD dan PNF untuk segera melakukan proses akreditasi karena saat ini keberadaannya sudah memiliki peran yang cukup penting dalam bidang pendidikan, mengingat PAUD menjadi layanan pendidikan pada saat anak berada di usia emas (golden age), maka menjadi suatu yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian serius (Fakhruddin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…[12][13] For more details can be seen as the following Based on the data above, the most dominant factor causing the low achievement of accreditation is that the institution has not been able to adapt to the use of online SISPENA. [14] Old experience with preparing portfolios of educational units that require printed documents and supported evidence is also becoming a problem. Education units have not been able to adapt to the online SISPENA which was developed so that the availability and completeness of conventional documents can be reduced.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%