Analisis Kesuburan Tanah Dengan Indikator Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan Di Plateau Dieng

Abstract

This study aims to determine the level of soil fertility with indicators of soil microorganisms in a various of land use, given the high levels of soil erosion. The layout design of the research used is a Randomized Complete Block Design (RCBD). Analysis of the data used is Analysist of Variance -ANOVA (F test), Honestly Significant Analysis (5%) PENDAHULUANPlateau Dieng berada 26 km ke arah utara dari pusat kota Wonosobo. Dieng merupakan daerah dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata ± 2095 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi Dieng terbentuk oleh kawah gunung berapi yang telah mati atau tidak aktif. Suhu udara di Dieng berkisar 14 0 C sampai dengan 20 0 C dan pada malam hari mencapai 10 0 C. Pada musim kemarau suhu udara dapat mencapai 0 0 C di pagi hari (Anonim, 2010). Dari deskripsi tersebut, dataran tinggi Dieng memiliki keunikan jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Suhu udara rendah yang dimiliki membuat Dieng sangat ideal untuk budidaya tanaman hortikultura terutama

Analisis kimia sedimen di sekitar ekosistem mangrove desa Lambadeuk, Peukan Bada, Aceh Besar

“…Bahan organik yang tinggi pada sedimen lumpur berasal dari unsur-unsur hara yang berasal dari dinamika arus yang membawa sedimen dan terperangkap (Irham et al, 2017) dan hasil pembusukan kotoran-kotoran burung, dan hewan-hewan darat lainnya, baik yang hidup di bagian atas maupun di perairan (Miswadi et al, 2015). Menurut Susilawati et al (2016), sedimen pasir sedikit mengandung bahan organik dikarenakan memiliki struktur butiran yang lebih besar dari jenis sedimen lumpur. Jenis sedimen lumpur tidak mudah terendap jika tutupan lahan mangrove kurang padat sementara sedimen berpasir lebih mudah terendap karena dinamika hodro-osenografi di daerah ekosistem mangrove tidak terlalu besar (Irham et al, 2017).…”

Land Conservation and Pest Management of Agriculture Perspective Islamic Religion

“…Soil biota such as worms leaves due to limited dietary factors because abiotic factors (temperature, temperature, humidity, soil) do not support the life of earthworms, which in turn can cause stress on these organisms, migration, and adaptation to the environment 29 . One measure of soil fertility if there is a very large population of organisms in the soil so that the soil is chemically and physically correct 30 . It is different if the land is given organic fertilizer.…”

Population of Nitrogen Fixing Bacteria and Soil Characteristics in Rhizosphere of Legumes and Grass at Dry Land in Rainy Season

“…Hal ini diduga karena adanya proses pencucian dan limpasan unsurunsur hara yang bersifat basa dari lahan atas menuju lahan bawah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Susilawati et al (2013) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara posisi fisiografi lahan dengan nilai pH tanah. Hal tersebut dimungkinkan karena lokasi pengambilan sampel untuk perlakuan NR lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan RG, RS, RB, dan RP, serta didukung oleh waktu pengambilan sampel yang dilakukan pada saat musim hujan.…”