2017
DOI: 10.28989/angkasa.v8i2.123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Konektivitas Jaringan Transportasi Udara Nasional

Abstract: The airport as flight network node is the starting point and the end of the movement of people/goods. The airport can also be a transit point before continuing the journey to the destination. The closure of the airport due to force majeure such as a disaster or terrorism may disrupt the national air transportation network. The effects of the closure of an airport to the national air transportation network depends on the level of connectivity of the airport. This study aimed to quantify the connectivity between… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

2
3

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(9 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Kebutuhan pergerakan yang selalu meningkat akan menimbulkan permasalahan, terlebih pada saat yang sama manusia menuju tujuan yang sama ke daerah tertentu [2]. Bandar udara sebagai simpul pergerakan di pulau Jawa sebagian besar merupakan bandar udara dengan pergerakan yang sangat tinggi, hal ini dapat ditunjukan dengan adanya nilai indikator konektifitas yang tinggi [3]. Disamping itu jumlah penerbangan domestik yang dilayani oleh bandar udara di pulau Jawa juga tinggi [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebutuhan pergerakan yang selalu meningkat akan menimbulkan permasalahan, terlebih pada saat yang sama manusia menuju tujuan yang sama ke daerah tertentu [2]. Bandar udara sebagai simpul pergerakan di pulau Jawa sebagian besar merupakan bandar udara dengan pergerakan yang sangat tinggi, hal ini dapat ditunjukan dengan adanya nilai indikator konektifitas yang tinggi [3]. Disamping itu jumlah penerbangan domestik yang dilayani oleh bandar udara di pulau Jawa juga tinggi [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap moda transportasi udara sangatlah penting, mengingat penerbangan bukanlah hal yang mewah melainkan suatu kebutuhan, masyarakat membutuhkan transportasi yang cepat agar perpindahan barang maupun orang bisa lebih singkat (memerpendek jarak tempuh), selain itu juga menginginkan transportasi yang layak, penggunaan transportasi pesawat terbang yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Sedangkan mobilitas adalah ukuran kemampuan seseorang untuk bergerak yang dinyatakan dalam kemampuan membayar biaya transportasi (Gunawan & Medianto, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 122 Ayat 2 jaringan dan rute penerbangan luar negeri dengan mempertimbangkan kepentingan nasional, permintaan jasa angkutan udara, pengembangan parawisata, potensi industri dan perdagangan, potensi ekonomi daerah dan keterpaduan intra dan antarmoda [3]. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional menyebutkan, bandar udara internasional di daerah destinasi pariwisata dibangun dan dikembangkan sebagai hub dan pintu gerbang pariwisata nasional, serta bandar udara domestik di sekitarnya berperan sebagai pendorong dan penunjang kegiatan pariwisata; Bandar udara yang terletak di wilayah koridor ekonomi dikembangkan guna meningkatkan konektivitas ke pusat-pusat kegiatan ekonomi; Mengendalikan jumlah bandar udara yang terbuka untuk penerbangan ke/dari luar negeri, dengan mempertimbangkan pertahanan/ keamanan negara [4], dan peningkatan integrasi konektivitas dari bandar udara menuju lokasi wisata menggunakan moda lanjutan seperti yang telah dilakukan di Pulau Jawa [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified