2021
DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.2018
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Menggambar Doodle Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini

Abstract: Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi konkret atau yang terdiri dari garis acak dan abstrak, dalam hal ini biasanya disebut "coretan". Teknik Menggambar Doodle dilakukan dengan tujuan untuk mengasah kemampuan seni anak sehingga mampu meransang perkembangan dan kreativitas anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari kemampuan meng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 21 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Lingkungan belajar ini maksudnya adalah bukan hanya lingkungan fisik, namun juga para orang tua, guru, teman sebaya, serta komunitas pengetahuan, organisasi dan hubungan budaya dan sosial lainnya. Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini telah banyak diimplementasikan dalam berbagai program kreativitas di sekolah-sekolah PAUD, misalnya dengan pembelajaran gerak dan lagu (Rahayu dkk., 2020), permainan konstruktif dan percobaan sains (Sari & Fauziyah, 2022), metode STEAM (Wahyuningsih dkk., 2019), permainan warna (Aisyah, 2017), menggambar doodle (Novi Yanti & Mayar, 2021), media magic puffer ball (Debeturu & Wijayaningsih, 2019), serta pretend play (Astana dkk., 2020). Namun, disamping penerapan di sekolah, penerapan lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini juga perlu untuk diwujudkan dalam lingkungan keluarga untuk memastikan nilai-nilai yang terkait dengan kreativitas anak dapat terpelihara secara konsisten, terutama pada anak usia dini dimana keluarga merupakan faktor lingkungan yang sangat signifikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lingkungan belajar ini maksudnya adalah bukan hanya lingkungan fisik, namun juga para orang tua, guru, teman sebaya, serta komunitas pengetahuan, organisasi dan hubungan budaya dan sosial lainnya. Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini telah banyak diimplementasikan dalam berbagai program kreativitas di sekolah-sekolah PAUD, misalnya dengan pembelajaran gerak dan lagu (Rahayu dkk., 2020), permainan konstruktif dan percobaan sains (Sari & Fauziyah, 2022), metode STEAM (Wahyuningsih dkk., 2019), permainan warna (Aisyah, 2017), menggambar doodle (Novi Yanti & Mayar, 2021), media magic puffer ball (Debeturu & Wijayaningsih, 2019), serta pretend play (Astana dkk., 2020). Namun, disamping penerapan di sekolah, penerapan lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini juga perlu untuk diwujudkan dalam lingkungan keluarga untuk memastikan nilai-nilai yang terkait dengan kreativitas anak dapat terpelihara secara konsisten, terutama pada anak usia dini dimana keluarga merupakan faktor lingkungan yang sangat signifikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified