“…Lingkungan belajar ini maksudnya adalah bukan hanya lingkungan fisik, namun juga para orang tua, guru, teman sebaya, serta komunitas pengetahuan, organisasi dan hubungan budaya dan sosial lainnya. Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini telah banyak diimplementasikan dalam berbagai program kreativitas di sekolah-sekolah PAUD, misalnya dengan pembelajaran gerak dan lagu (Rahayu dkk., 2020), permainan konstruktif dan percobaan sains (Sari & Fauziyah, 2022), metode STEAM (Wahyuningsih dkk., 2019), permainan warna (Aisyah, 2017), menggambar doodle (Novi Yanti & Mayar, 2021), media magic puffer ball (Debeturu & Wijayaningsih, 2019), serta pretend play (Astana dkk., 2020). Namun, disamping penerapan di sekolah, penerapan lingkungan belajar yang mendukung kreativitas ini juga perlu untuk diwujudkan dalam lingkungan keluarga untuk memastikan nilai-nilai yang terkait dengan kreativitas anak dapat terpelihara secara konsisten, terutama pada anak usia dini dimana keluarga merupakan faktor lingkungan yang sangat signifikan.…”