Analisis Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDIT Luqman Al Hakim Sleman

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, Teknik pengumpulan data digunakan berupa observasi dan diperkuat dengan kegiatan wawancara dan studi dokumentasi. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDIT Luqman Al Hakim Sleman dilakukan terlebih dahulu dengan mensosialisasikan kepada orang tua murid dan memberikan surat persetujuan antara sekolah dan orang tua murid. SDIT Luqman Al Hakim Sleman menggunakan Hybrid Learning dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Adapun PTMT di SDIT Luqman Al Hakim Sleman meliputi: mempersiapkan kurikulum, jam pembelajaran juga dirubah, tetap social distanding, mengatur jarak tempat duduk peserta didik minimal 1 meter, selalu memakai masker, pembelajaran ini hanya dilaksanakan di dalam ruangan saja, saat pembelajaran new normal jam istirahat pun juga ditiadakan, menyemprotkan disinfektan ke setiap penjuru ruang, dalam pembelajaran Tatap Muka Terbatas antara pendidik dengan siswa, siswa satu dengan siswa lainnya tidak boleh saling bersentuhan. Sekolah memberikan tempat untuk mencuci tangan beserta sabunnya, seluruh orang di lingkungan sekolah tanpa terkecuali harus dalam keadaan sehat, baik dari kepala sekolah, pendidik, pegawai dan siswa.

Implementation and indicator of limited face-to-face physical education in covid-19

“…hours have changed due to following the school's schedule to maximize physical education learning. The results of the study, when associated with existing literature studies, have similarities regarding PTMT learning in schools during the Covid-19 pandemic (Fauzi et al, 2021). Explains that if the learning time is reduced, teachers can't fulfil the burden of teaching hours.…”

The Implementation of Education Unit Curriculum in Special Condition in Physics Lessons at SMAN 18 Surabaya

“…Beberapa keterbatasan lain seperti pergerakan peserta didik yang sangat dibatasi yaitu kegiatan ekstrakurikuler masih belum dilaksanakan secara guru walaupun sekolah telah menerapkan pembelajaran hybrid dan penutupan kantin dan waktu istirahat yang sangat singkat telah diterapkan dengan sangat disiplin di SMA Negeri 18 Surabaya. Hal ini selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa pembelajaran hanya dilaksanakan di dalam ruangan dan jam istirahat telah ditiadakan selama pembelajaran hybrid diterapkan (Fauzi et al, 2021). Akan tetapi dalam melaksanakan pembelajaran, sekolah memutuskan untuk tetap menggunakan kompetensi dasar yang terdapat pada Kurikulum 2013 Revisi karena memperhatikan kompetensi peserta didik yang dikhawatirkan akan menjadi sangat berkurang dan menyulitkanpeserta didik dalam menempuh ujian lanjut di masa yang akan datang.…”

Analisis Kualitas Pembelajaran pada Masa Tatap Muka Terbatas (Tmt) SDN 2 Gunem Rembang 2021-2022

“…Sistem pembelajaran di SD Negeri 2 Gunem sering berganti antara sistem luring dan daring, hal ini dikarenakan lingkungkungan sekolah yang memaksa sekolah untuk menyesuaikan sistem pembelajaran yang ditetapkan, dari hasil analisis data di atas bahwasanya sistem hybrid learning SD Negeri 2 Gunem memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fauzi, 2021) dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul "Analisis Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDIT Luqman Al Hakim Sleman" dari aturan yang digunakan, diantaranya: 1) sama-sama terdapat pengurangan jam pembelajaran, 2) sama-sama diwajibkan untuk mengikuti prokes yang ditentukan (pakai masker, cuci tangan, cek suhu, dan jaga jarak), 3) pembelajaran hanya dilakukan didalam kelas, 4) istirahat ditiadakan, sebagai gantinya sekolah mewajibkan siswa untuk membawa bekal, 5) sekolah selalu menyemprotkan disinfektan sebanyak 2 kali dalam satu hari, yaitu ketika sebelum dilaksanakannya pembelajaran dan setelah dilaksanakannya pembelajaran, 6) siswa diminta menjaga jarak ketika melakukan aktivitas, 7) sekolah menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di depan kelas masing-masing, 8) semua orang yang ada di lingkungan sekolah diwajibkan dalam keadaan sehat.…”